DOA-DOA YANG TERKABUL. Ada doa yang bertahun-tahun kupanjatkan setiap malam, diam-diam, lirih, dalam sepi. Dan pagi itu, tanpa aba-aba, Allah menjawabnya dengan cara paling lembut dan penuh cinta.
Aku tak ingat pasti tanggalnya. Tapi aku sangat ingat rasa bahagianya. Rasa haru yang mengalir deras, rasa syukur yang menyesak dada, hingga tak sanggup diucapkan selain lewat linangan air mata.
Pagi itu, selepas jalan pagi bersama bidadariku, kami duduk berdua di bawah pohon rindang dekat gelanggang olahraga, tak jauh dari rumah. Sambil melepas lelah, kami sepakat untuk menelepon buah hati pertama kami, si sulung, untuk sekadar melepas rindu dan menanyakan kabar tentang rencananya yang selama ini kami nanti-nantikan.
Beberapa waktu sebelumnya, seorang lelaki muda datang ke rumah. Ia pria yang dulu dikenal putri kami saat masih kuliah di Kota Malang. Rupanya, takdir mempertemukan mereka kembali di kota tempat anak kami kini bekerja.
Kedatangan pemuda itu bukan untuk basa-basi. Ia datang dengan niat baik, untuk berta’aruf.
Kesan pertama kami tentangnya begitu kuat. Seorang pemuda yang sholeh, ramah, sopan, dan menunjukkan kepedulian yang tulus terhadap keluarga. Tak heran jika putri kami membuka hati dan memberi ruang. Berbeda dengan beberapa lelaki sebelumnya yang dengan halus ia tolak.
Hari itu, di bawah pohon rindang, dipinggir gelanggang olahraga, putri sulung kami menyampaikan sebuah berita,
“Ayah, insya Allah, Teteh dan Mas Iza ingin segera menikah,” katanya dengan suara lembut, penuh harapan dan kebahagiaan.
Kami berdua saling bertatapan dengan mata yang mulai terasa basah, mendengar ucapan putri sulung Kami itu. Kami saling bertatapan, menangis dalam diam. Bukan karena sedih, tapi karena rasa syukur yang tak sanggup ditampung oleh kata-kata.
Mereka berdua sepakat untuk segera melangkah ke jenjang yang lebih serius. Tanpa pacaran, tanpa basa-basi. Mereka memilih jalan yang diridhai-Nya, sebagaimana sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam.
Sebagai ayah, berita ini begitu luar biasa. Karena aku tahu, salah satu amanah besar seorang ayah dalam Islam adalah mencarikan pendamping hidup terbaik bagi putrinya, dunia dan akhirat.
Dan ketika sosok itu Allah hadirkan, maka tidak ada kata lain selain bersyukur yang tiada habisnya kepada Sang Maha Pemberi. Sebagaimana hadist Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam,
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ إِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌ
Artinya : “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi no. 1085)
Qodarullah. Allah Maha Baik. Maha Mendengar. Maha Mengetahui isi hati hamba-hamba-Nya yang terus berharap dalam setiap sujudnya. Ia kirimkan sosok lelaki yang insya allah sholeh, yang akan menjadi pendamping putri sulung Kami.
Doa-doa kami…
Doa-doa dari seorang ayah dan seorang ibu yang tak pernah berhenti bersyukur atas segala nikmat yang telah Ia limpahkan selama ini dan senantiasa memohon di malam-malam sepi…
Kini terkabul.
Alhamdulillah wa syukurillah, Allahu Akbar.
Benarlah perkataan Allah subhanahu wata’ala dalam Al Quran,
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya : “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim : 7)
Terlepas dari semua kekurangan dan dosa-dosa kami, Allah tetap mengulurkan kasih sayang-Nya. Ampunan-Nya sungguh lebih luas dari langit dan bumi, selama kita terus bergantung hanya kepada-Nya.
Semoga pernikahan putri sulung kami kelak menjadi pernikahan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Semoga mereka senantiasa berjalan bersama di bawah naungan ridha Allah. Dan semoga kami, orang tuanya, senantiasa Allah beri limpahan umur yang panjang dan penuh dengan keberkahan, untuk menyaksikan doa-doa kami lainnya terjawab satu per satu.
Aamiin ya Allah ya Rabbal ‘alamiin.