Rezeki Sudah Ada Yang Ngatur, Santuy Aja Bro!

REZEKI SUDAH ADA YANG NGATUR. Bismillah, selamat pagi sahabat-sahabat pembaca semua. Masya Allah tabarakallah, pagi ini semangat banget pengen nulis artikel ini, karena insight alias ibrohnya yang penulis rasakan ngefek banget, nendang banget kalau kata anak jaman sekarang.

rezeki-sudah-ada-yang-ngatur

Yup, langsung kita share aja ya sahabat-sahabat pembaca semua…

Jadi, pagi ini seperti biasa sebelum berangkat melakukan berbagai aktifitas, penulis menyempatkan diri untuk membaca beberapa WA grup yang penulis ikuti, termasuk WA grup wajib baca yang masuk list aktifitas harian di setiap pagi hari. Ya, penulis mengikuti beberapa WA grup yang isinya tulisan-tulisan dan sharing-sharing yang menarik dari pemilik grup, dan beberapa diantaranya penulis kenal secara pribadi, bahkan menjadi guru/mentor penulis secara tidak langsung.

Salah satu kisah di pagi ini tentang kejadian yang dialami oleh Bang Jend, demikian kita biasa memanggil beliau, di suatu hari. Beliau menuliskan kisah kejadian yang dialaminya saat di rumah.

Sebagai seorang pengusaha yang banyak menggunakan skill digital marketing alias pengusaha online, aktifitas sehari-harinya banyak dilakukan dari rumah, kecuali saat sedang mengadakan seminar bisnis online atau pelatihan online yang mengharuskan beliau keluar. Nah, di hari itu, qadarullah tangga yang ada di rumahnya mulai kropos, karena terbuat dari kayu dan sudah kena usia pakai cukup lama.

Istri Bang Jend sudah menyarankan untuk menggunakan jasa tukang, yang selama ini memang sudah terbiasa suka membantu pekerjaan-pekerjaan perbaikan rumah di kompleks tempat tinggal beliau. Hanya saja, entah kenapa Bang Jen memutuskan untuk untuk memperbaiki sendiri kerusakan yang ada, karena mungkin dianggap tidak terlalu sulit, bisa dikerjakan sendiri sekaligus menghemat budget anggaran pengeluaran.

Akan tetapi rupanya kesempatan dan kemauan untuk mengerjakan perbaikan tersebut tidak juga kunjung datang, hingga suatu hari selang kran air di rumahnya pun mengalami masalah, terjadi kebocoran hingga harus diperbaiki juga. Kembali Bang Jend memutuskan untuk memperbaiki kerusakan tersebut sendiri, dengan pertimbangan yang sama, mudah dikerjakan sendiri, bisa menghemat anggaran pengeluaran.

Rupanya kali ini entah kenapa ada kemauan untuk mengerjakannya walaupun sempat dibiarkan beberapa hari, dan hari Senin pagi beliau langsung memperbaiki kran yang bocor tersebut. Simpel sebenarnya, tinggal mencopot kran yang rusak, beli kran baru, menggantinya dengan kran baru tersebut, maka masalah hilang tuntas.

Tapi rupanya takdir berkata lain, saat mulai mencopot kran yang bocor tersebut, karena tergesa-gesa atau mungkin salah teknik yang digunakan, kran tersebut malah patah, meninggalkan sebagian potongannya di dalam lubang saluran air. Tentu saja kejadian ini membuat permasalahan jadi lebih rumit.

Akibatnya pekerjaan yang semula dirasa mudah, menjadi lebih sulit dan membutuhkan kesabaran serta ketelitian untuk menyelesaikannya. Walhasil, selang beberapa jam berlalu masalah tetap tidak selesai dan berakhir dengan keputusasaan Bang Jend untuk mengeluarkan potongan kran yang patah tersebut.

Sebagai solusi akhir agar masalah segera selesai, akhirnya tukang yang biasa dipanggil dimintakan bantuannya. Karena memang sudah keahliannya dan pekerjaannya dalam bidang tersebut, masalah kran segera terselesaikan.

Dilanjutkan dengan pekerjaan lain yaitu membetulkan tangga yang kropos juga terselesaikan. Dan akhirnya anggaran yang rencana awal ingin dihemat oleh Bang Jend, akhirnya harus keluar juga sebagai upah kerja untuk tukang yang bantu menyelesaikan kerusakan-kerusakan tersebut.

Rezeki Sudah Ada Yang Ngatur

Demikianlah sahabat pembaca kisah nyata dari sahabat sekaligus guru penulis yang beliau ceritakan dalam WA grup di pagi ini. Masya Allah tabarakallah, begitulah cara Allah mengatur rezeki setiap hamba-Nya.

Perintah Allah Dalam Al Quran

Mungkin dalam keseharian kita sering mendengar kata-kata rezeki sudah ada yang ngatur. Kisah nyata di atas merupakan bukti dari kata-kata tersebut, yang sekaligus juga hikmah dan pelajaran dari Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman-Nya dalam Al Quran,

وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

Artinya : “Dan, di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu,” (QS. Adz-Dzariyat: 22).

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا

Artinya : “Dan, tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini melainkan Allah-lah yang menanggung rezekinya,” (QS. Hud: 6)

Dalam firman-Nya yang lain disebutkan,

مَّا يَفْتَحِ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya. Dan apa saja yang Allah tahan, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Fathir: 2)

Hadits Rezeki Sudah Ada Yang Ngatur

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Artinya : “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)

Dalam hadits lainnya disebutkan,

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

Artinya : “Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi)

Mau bagaimanapun kita menghalangi rezeki yang telah Allah tetapkan untuk si Fulan, maka tetap akan terjadi demikian tanpa bisa kita cegah, walaupun jalannya atau skenarionya harus berlika-liku seperti kisah nyata di atas. Demikian pesan hikmah dari Bang Jend dalam postingan beliau di WA grup tersebut .

Kalau Rezeki Sudah Ada Yang Ngatur, Ngapain Berikhtiar ?

Setiap mahluk ciptaan-Nya sudah memiliki rezekinya masing-masing, dan sudah diatur serta ditentukan. Jadi, santuy aja terkait rezeki, gak perlu galau dan gelisah.

Lalu kemudian untuk apa lagi berikhtiar, kan semua rezeki sudah Allah atur bagi setiap mahluk-Nya ? Bagaimana dengan kata-kata motivasi yang sering kita dengar tentang “kerja keras tidak akan mengkhianati hasil ” ?

Bukankah itu menunjukkan pentingnya kerja keras atau ikhtiar yang sungguh-sungguh agar bisa mendapat hasil atau rezeki yang banyak ? Mungkin ada pertanyaan “cerdas” seperti ini dalam benak kita, he he he.

Sahabat pembaca yang dimuliakan Allah, walaupun rezeki sudah diatur oleh Allah, sebagaimana penjelasan di atas, Islam mengajarkan pentingnya melakukan ikhtiar atau usaha. Rezeki memang sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tetap diwajibkan untuk berusaha dalam mencapainya.

Usaha atau ikhtiar adalah bagian dari cara hidup yang diajarkan dalam Islam, sebagaimana Allah perintahkan dalam Al Quran,

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Rad : 11)

Dan ikhtiar ini juga merupakan bentuk pengabdian serta ketundukan dan ketaatan kita kepada ketentuan Allah subhanahu wata’ala.

Ayat di atas juga menunjukkan bahwa perubahan dan pencapaian dalam hidup seseorang memerlukan usaha dari diri mereka sendiri. Allah memberikan petunjuk bahwa ikhtiar manusia adalah kunci untuk mengubah keadaan mereka.

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya :

Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar, dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini mengajarkan bahwa tawakal (berserah diri kepada Allah) harus disertai dengan ikhtiar. Burung yang dijadikan contoh dalam hadits ini menunjukkan bahwa meskipun rezeki telah diatur oleh Allah, burung tetap harus keluar dari sarangnya untuk mencari makanan.

Islam mengajarkan bahwa meskipun rezeki sudah ada yang ngatur yaitu Allah azza wa jalla, manusia tetap diwajibkan untuk melakukan ikhtiar. Rezeki tidak datang begitu saja tanpa usaha.

Usaha yang dilakukan dengan niat yang benar dan diiringi dengan doa serta tawakal kepada Allah, adalah bentuk ketaatan dan pengabdian kepada-Nya. Allah menghargai usaha manusia dan memberikan rezeki kepada mereka yang berusaha dan bekerja keras dengan diiringi doa serta tawakkal kepada-Nya.

Sebagai penutup simaklah potongan perkataan dari Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berikut ini :

Ibnul Qayyim berkata,

“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.”

Demikianlah artikel sharing tentang Rezeki Sudah Ada Yang Ngatur. Semoga bisa ada manfaatnya, dan jika ada kesalahan semata karena kekurangan, kelemahan penulis, dan segala yang benar semata milik Allah subhanahu wata’ala.

Barakallahu fiikum.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

GRATIS! 150+ Video Aesthetic untuk Media Sosial Kamu
This is default text for notification bar