Amar Ma’ruf Nahi Munkar : Pilar Moral Penting Dalam Islam

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR. Sahabat pembaca yang dimuliakan Allah, dalam keseharian dan kajian-kajian agama ataupun tausiah dari para ulama sering kita dengar istilah amar ma’ruf nahi munkar. Tapi apa arti sebenarnya dan mengapa hal tersebut menjadi penting? Nah, mari kita bahas lebih dalam lagi.

amar-maruf-nahi-munkar

Apa Itu Amar Ma’ruf Nahi Munkar?

Amar ma’ruf nahi munkar berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti “memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk.” Perintah menjalankan amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu pilar moral dalam ajaran Islam yang menggarisbawahi pentingnya untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah kemunkaran dalam masyarakat.

Konsep ini mendasarkan pada beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menegaskan pentingnya peran umat Islam dalam memperbaiki masyarakat dengan menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan menolak segala bentuk kemungkaran. Dalam konteks Islam, kewajiban ini tidak hanya diperintahkan kepada individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab kolektif seluruh umat Muslim.

Pada artikel kali ini, kita akan gali lebih dalam tentang konsep amar ma’ruf nahi munkar, implikasinya dalam kehidupan umat Muslim, dan bagaimana menerapkannya dalam konteks sosial kekinian dan moral yang lebih luas.

perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Islam

Perintah untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar bisa ditemukan dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Misalnya, dalam Al-Quran Surah Ali Imran Allah berfirman :

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)

Ayat ini menekankan pentingnya peran umat Islam dalam menyebarkan kebaikan dan menolak kemungkaran. Hadis Nabi Muhammad SAW juga menegaskan prinsip ini, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عَنْ أَبِيْ سَعيْدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطعْ فَبِقَلبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإيْمَانِ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Artinya : Dari Abu Said Al Khudri ra, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan tangannya (kekuasaannya). Kalau dia tidak mampu hendaknya dia ubah dengan lisannya dan kalau dia tidak mampu hendaknya dia ingkari dengan hatinya. Dan inilah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)

Dari sini, kita memahami bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban setiap Muslim untuk bertindak sesuai dengan kapasitasnya, dalam menyebarkan kebaikan dan menolak segala bentuk kemungkaran.

Mengapa Menjadi Penting ?

Nah, mengapa amar ma’ruf nahi munkar itu penting? Ada beberapa alasan:

  1. Pertahankan Nilai-Nilai Agama: Dengan mengajak kebaikan dan menolak keburukan, kita memastikan bahwa nilai-nilai agama kita terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Bangun Masyarakat yang Lebih Baik: Dengan berusaha menyebarkan kebaikan, kita bisa membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih harmonis.
  3. Dukung Kesejahteraan Individu: Dengan menolak keburukan, kita juga ikut melindungi kesejahteraan individu dan masyarakat secara luas.
  4. Jaga Keharmonisan Sosial: Dengan menolak keburukan, kita juga menjaga keharmonisan sosial dan mencegah konflik.

Bagaimana Cara Menerapkannya?

Nah, bagaimana sih cara menerapkan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari? Ini beberapa langkah sederhananya:

  1. Jadilah Contoh Teladan: Kita bisa mulai dengan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Tunjukkan tindakan-tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Ajak Orang Lain: Kita juga bisa mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Misalnya, ajak teman-teman kita untuk berbuat kebaikan bersama-sama.
  3. Bantu yang Lemah: Mari kita bantu mereka yang lemah dan tertindas. Itu salah satu bentuk dari amar ma’ruf nahi munkar.
  4. Jangan Diam Saat Melihat Keburukan: Ketika melihat ada yang salah, jangan diam. Kita bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita.
apa-itu-amar-maruf-nahi-munkar

Menerapkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Di Tengah Masyarakat Modern

Dalam dunia modern yang semakin kompleks, amar ma’ruf nahi munkar tetap relevan. Bagaimana kita bisa menerapkannya di tengah masyarakat ?

  1. Edukasi dan Kesadaran: Salah satu cara penerapan amar ma’ruf nahi munkar adalah melalui edukasi. Disinilah letak keutamaan menuntut ilmu bagi umat Islam, agar dapat terbangun kesadaran tentang pentingnya amar ma’ruf nahi munkar.
  2. Partisipasi Aktif: Aktif dalam menyebarkan kebaikan dan menolak keburukan dalam berbagai aspek kehidupan kita.
  3. Kolaborasi dan Kerjasama: Bangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat.
  4. Advokasi dan Kampanye: Jika memungkinkan bisa juga dengan melakukan advokasi dan kampanye untuk mendorong kebijakan yang mendukung amar ma’ruf nahi mungkar.

Implikasi Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan Umat Muslim

Penerapan konsep amar ma’ruf nahi munkar memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan umat Muslim. Berikut adalah beberapa implikasi pentingnya:

  1. Penegakan Keadilan: Amar ma’ruf nahi munkar membantu dalam penegakan keadilan dalam masyarakat. Dengan menolak kemungkaran, umat Muslim dapat membela hak-hak yang tertindas dan memastikan bahwa nilai-nilai keadilan Islam ditegakkan.
  2. Pemberantasan Kemiskinan dan Ketidakadilan: Konsep ini juga dapat membantu dalam upaya pemberantasan kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Perintah sedekah dengan berbagai keutamaan sedekah merupakan solusi dalam memberdayakan umat yang lemah secara ekonomi. Begitu juga dengan menolak berlangsungnya praktek-praktek kemungkaran seperti korupsi dan eksploitasi, umat Muslim dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.
  3. Pemeliharaan Kedamaian dan Keharmonisan: Amar ma’ruf nahi munkar berperan penting dalam pemeliharaan kedamaian dan keharmonisan sosial. Dengan mencegah kemungkaran seperti konflik dan kekerasan, serta menyebarkan kebaikan seperti perdamaian dan toleransi, umat Muslim dapat menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis bagi semua.
  4. Penguatan Kebajikan Individu: Konsep ini juga berkontribusi pada penguatan kebajikan individu. Dengan menyebarkan kebaikan dan memberikan dorongan moral kepada individu untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai Islam, umat Muslim dapat membantu individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Peran Penting Penguasa Atau Pemimpin

Sebagaimana dijelaskan dalam website NU, bahwa para ulama telah menerangkan tentang kewenangan besar dalam mengubah kemungkaran terletak pada tangan para penguasa atau pemimpin di suatu wilayah. Mereka adalah orang yang diberi kewenangan dan kekuasaan serta bertanggung jawab atas kekuasaan dalam masyarakat Islam.

Oleh karenanya, mereka memiliki kewajiban untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, mengajak rakyat kepada kebaikan, amal sholeh, ibadah, serta menghentikan kemungkaran dan maksiat yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Tanggung jawab seorang pemimpin sangatlah berat.

amar-maruf-nahi-munkar-artinya

Mereka memiliki kewajiban untuk mencegah, menolak, dan menghilangkan kemungkaran di tengah masyarakat. Hal ini karena mereka memiliki kekuasaan, aparat, perangkat, serta angkatan perang dan senjata.

Dengan kekuasaan tersebut, mereka dapat menekan dan menghukum orang-orang yang melakukan perbuatan maksiat kepada Allah di tengah-tengah masyarakat. Penting untuk dicatat bahwa mengubah dengan tangan bukanlah wewenang setiap individu, melainkan wewenang pemerintah Muslim ketika kemungkaran muncul di tengah masyarakat.

Sebagai sebuah kewajiban, mereka berdosa jika tidak melaksanakannya. Ada tiga tingkatan dalam menyeru kepada kebaikan dan melarang kemungkaran:

  1. Dakwah: Seorang dai berdiri di masjid atau tempat berkumpul orang, kemudian menjelaskan keburukan kepada mereka dan memperingatkan agar waspada terhadapnya.
  2. Amr: Memerintah. Orang yang menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran adalah orang yang memberikan perintah kepada manusia dengan mengatakan: “Kerjakanlah”, atau melarang dengan mengatakan: “Janganlah!”.
  3. Taghyir: Melakukan perubahan. Orang ini mengubah dengan memulai dari dirinya sendiri, kemudian kepada orang lain.

Demikianlah pembahasan tentang amar ma’ruf nahi munkar dalam pandangan Islam. Penerapan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan kita, baik oleh masing-masing individu maupun oleh orang yang memiliki kekuasaan yaitu ulama atau pemimpin, akan mampu membangun dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan lebih bermoral, serta mewujudkan negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sebelum Aku Tiada - Surat Dari Gaza (PRE-ORDER)
This is default text for notification bar