Apakah Afirmasi Yang Salah Menghambat Kesuksesan?

APAKAH AFIRMASI YANG SALAH MENGHAMBAT KESUKSESAN? Sahabat pembaca setia Pondok Islami, pernah nggak sih, denger orang ngomong, “Setiap hari, aku makin kaya dan bahagia,” sambil tatap cermin dengan penuh percaya diri? Atau mungkin kamu juga udah nyoba teknik afirmasi semacam itu, tapi malah ngerasa hidup jalan di tempat, alias stagnan!

apakah-afirmasi

Sepertinya yang ngerasa seperti itu bukan cuma sahabat pembaca aja, banyak yang juga merasakan hal yang sama. Tidak sedikit orang yang rajin melakukan afirmasi positif untuk diri sendiri tiap pagi dan malam, tapi tetap aja merasa nggak ada perubahan signifikan dalam hidup mereka.

Nah, dari sinilah muncul pertanyaan yang lumayan penting buat kita renungkan bareng yaitu, apakah afirmasi yang salah justru malah bisa menghambat kesuksesan?

Jawabannya: YA, bisa banget.

Nah, artikel ini bakal bongkar habis apakah afirmasi yang salah itu bisa jadi jebakan manis yang bikin siapapun yang melakukannya akan stuck di tempat, alias gak bergerak kemana-mana. Yuk, kita bahas pelan-pelan tentang situasi ini dan bagaimana caranya agar afirmasi ini bisa berjalan dengan efektif, yang penulis ambil dan rangkum dari berbagai sumber.

Apa Itu Afirmasi ?

Afirmasi itu sebenarnya kayak mantra yang kita ucapkan ke diri sendiri, sebuah kalimat yang terus diulang-ulang biar kita makin percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diucapkan. Contohnya, banyak orang bilang di depan cermin, “Saya sukses!” atau “Saya kaya raya!” dengan harapan hidupnya bakal benar-benar berubah.

Konsep ini erat kaitannya dengan Law of Attraction, yang intinya bilang bahwa apa yang kita yakini bisa menarik kenyataan yang sesuai. Jadi kalau kita yakin bakal sukses, maka kesuksesan akan datang. Kedengarannya mudah, bukan? Tapi kenyataannya, nggak sesederhana itu.

Kenapa Afirmasi Kadang Tidak Memberikan Efek?

Meski kedengarannya keren, banyak orang yang merasa afirmasi tidak memberikan pengaruh sama sekali. Kenapa? Karena ada pertarungan antara otak sadar dan otak bawah sadar.

Kalimat yang diucapkan berulang-ulang atau kita kenal dengan afirmasi secara ilmiah (science of affirmations) merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menanamkan sebuah keyakinan dalam otak bawah sadar seseorang.

Otak sadar tahu realita, misalnya, lihat rekening bank minim bahkan kosong atau hutang yang menumpuk. Sementara otak bawah sadar mendapatkan afirmasi seperti “Saya kaya raya!” dan berusaha menanamkan keyakinan itu.

Tapi kalau dua-duanya nggak sejalan, afirmasi malah jadi mental! Misalnya, kalau sahabat punya utang segunung tapi tiap hari bilang, “Saya kaya,” otak sadar sahabat akan tertawa dan langsung menolak ide itu. Hasilnya? Nggak ada efek.

Afirmasi sebenarnya adalah alat yang powerful. Ibaratnya, afirmasi itu kayak software yang kamu install ke pikiran bawah sadarmu. Sehingga saat pikiran sadar menerima afirmasi positif akan didukung oleh pikiran bawah sadar, yang akan menghasilkan tindakan nyata yang selaras dengan afirmasi yang diberikan.

Begitupun sebaliknya, jika program afirmasi yang dilakukan tidak tepat, maka bisa berujung pada kegagalan atau tidak memberikan efek apa-apa. Apakah afirmasinya yang salah ? Tentu saja tidak, bukan afirmasinya yang salah, akan tetapi cara atau metodenya yang kurang tepat.

Oh iya, buat sahabat yang masih belum paham tentang apakah afirmasi itu, dan bagaimana afirmasi positif dipandang dari sudut ajaran Islam? Silahkan membaca artikel yang telah penulis posting sebelumnya dengan judul Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri. Jika ingin mengetahui contoh-contoh kata-kata afirmasi bisa juga membaca artikel sebelumnya di blog ini dengan judul Contoh Kata-kata Afirmasi Positif.

Gimana Biar Afirmasi Bisa Bekerja?

Biar afirmasi nggak cuma jadi sekadar kata-kata, ada beberapa trik atau strategi yang tepat untuk dipraktekkan, seperti berikut ini.

  1. Bikin Afirmasi yang Lebih Masuk Akal

Daripada ngomong “Saya kaya raya,” yang kedengeran terlalu jauh dari realita, coba afirmasi yang lebih realistis kayak, “Setiap hari saya makin berkembang secara finansial.” Otak sadar sahabat bakal lebih nerima pernyataan ini, sehingga afirmasi nggak lagi jadi tekanan, tapi jadi pengingat penuh harapan.

  1. Rasakan Emosi, Gunakan Imajinasi dan Aksi

Cuma ngomong doang nggak cukup. Sahabat pembaca juga harus benar-benar merasakan afirmasi itu! Bayangkan gimana rasanya punya hidup yang sahabat impikan, merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan keberlimpahan yang datang.

Afirmasi bukan mantra sulap. Dia butuh dua bahan utama biar bisa memberikan hasil yang nyata, yaitu :

  • Emosi yang selaras
  • Aksi nyata yang mendukung

Coba bandingkan dua kalimat ini:

  1. “Saya pengusaha sukses internasional.”
  2. “Saya sedang belajar jadi pengusaha sukses dan saya makin berkembang tiap hari.”

Dari kedua kalimat di atas menurut sahabat pembaca, manakah yang lebih bisa diterima otak sahabat, terutama otak bawah sadar sahabat semua ? Tentu kalimat kedua, yang akan lebih ringan diterima otak dan hati, karena adanya kesadaran proses.

Kita tidak akan bisa membohongi diri sendiri, jadi sinyal positif berupa afirmasi yang kita berikan juga harus sesuai dengan realitas atau kenyataan kita pada saat ini. Disinilah peran penting dari memori bawah sadar atau otak bawah sadar.

  1. Gunakan Teknik Visualisasi

Tutup mata, lalu bayangkan versi sukses dari diri sahabat sendiri. Apa pernak-pernik dan barang-barang yang sahabat gunakan? Dimana sahabat tinggal? Apa yang dilakukan setiap hari? Semakin jelas visualisasinya, insya allah akan semakin kuat afirmasinya.

  1. Konsistensi adalah Kunci

Apakah afirmasi bisa memberikan hasil yang instan? Afirmasi bukanlah sebuah trik sulap, hasil yang didapatkan tentu harus melalui proses. Harus diulang terus-menerus sampai masuk ke otak bawah sadar dan mulai memberikan pengaruh terhadap tindakan sahabat secara nyata.

Afirmasi bisa jadi alat yang super powerful kalau dilakukan dengan benar. Tapi kalau asal-asalan, malah bisa bikin sahabat tambah frustasi. Kuncinya ada di sinkronisasi antara otak sadar dan bawah sadar.

Akan tetapi untuk bisa menembus otak bawah sadar bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan kesungguhan, ketekunan dan proses panjang serta kontinu jika dilakukan secara biasa-biasa saja, atau lakukan terobosan dengan teknologi untuk menembus otak bawah sadar, salah satunya dengan memanfaatkan teknik gelombang theta.

Seperti yang dimiliki oleh salah satu produk pengembangan diri, Brainboost Audio Money Magnet. Produk digital berupa e-course plus audio afirmasi dengan memanfaatkan gelombang otak manusia pada fase theta sangat efektif untuk menanamkan kedalam otak bawah sadar, afirmasi-afirmasi positif yang ingin kita sampaikan.

Jika programnya tepat, hasilnya tentu bisa luar biasa, seperti pada berbagai testimoni positif bisa kita lihat dari para pengguna produk audio Brainboost Audio Money Magnet, yang telah mempraktekkan petunjuk-petunjuk yang ada pada produk digital tersebut.

Bahaya Afirmasi Kosong Tanpa Tindakan

Afirmasi itu ibarat pupuk. Tapi kalau nggak ada bibitnya (alias tindakan), ya percuma dong. Banyak orang terjebak di zona nyaman afirmasi, karena merasa udah “melakukan sesuatu” padahal sebenernya cuma ngomong-ngomong doang.

Ini kayak nonton video motivasi 3 jam, terus tidur lagi tanpa ngelakuin apa-apa. Efeknya cuma bikin kita ngerasa sibuk, tapi nggak maju. Jadi, daripada afirmasi yang kosong, lebih baik afirmasi yang singkat tapi dibarengi langkah kecil setiap harinya.

Tanda-Tanda Afirmasimu Salah dan Malah Menghambat

Apakah afirmasi yang dilakukan sudah benar atau malah salah arah? Berikut ini beberapa tanda-tandanya:

  • Merasa semakin frustrasi tiap kali ngucapin afirmasi.
  • Afirmasi yang diucapkan terasa “jauh banget” dari kenyataan.
  • Merasa gak ada perubahan energi setelah afirmasi.
  • Menggunakan afirmasi buat menutupi luka batin, bukan menyembuhkannya.

Kalau kamu ngalamin satu atau lebih dari ini, saatnya evaluasi ulang afirmasi yang kamu pakai.

Afirmasi dalam Perspektif Islam

Bagi seorang muslim, afirmasi positif sesungguhnya merupakan bagian dari ajaran Islam. Detil bahasan tentang ini bisa sahabat baca pada artikel kami sebelumnya yang berjudul Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri Menurut Pandangan Islam.

Singkatnya dalam Islam, kekuatan kata itu nyata banget yang bentuknya adalah berupa doa dan dzikir. Salah satu contohnya adalah doa yang cukup familiar bagi kita yaitu Doa Nabi Ibrahim AS yang diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 40 Allah berfirman,

Artinya : “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat.” (QS. Ibrahim: 40)

Ini adalah bentuk afirmasi + doa + harapan yang dilandasi iman dan amal. Jadi sebagai seorang muslim melakukan afirmasi adalah anjuran, bahkan bagian dari ibadah dan amal sholeh yang diwajibkan dilakukan setiap hari, ditambah tentu saja melakukan ikhtiar atau usaha nyata sebagai bagian dari sunnah yang wajib diamalkan.

Tips Merancang Afirmasi yang Benar

Nah, biar sahabat nggak salah langkah lagi, ini dia tips bikin afirmasi yang efektif:

  1. Gunakan kalimat yang bisa diterima logika dan hati.
  2. Fokus pada proses, bukan hasil akhir.
  3. Selipkan rasa syukur dalam afirmasimu.
  4. Pastikan kamu ambil aksi nyata tiap hari.
  5. Ucapkan dengan perasaan, bukan sekadar hafalan.
  6. Evaluasi rutin dan sesuaikan jika perlu.

Jangan Terjebak Ilusi Afirmasi

Afirmasi itu ibarat bensin tambahan. Tapi kalau sahabat hanya duduk di dalam mobil tanpa nyalain mesin dan injak gas, ya tetap aja nggak akan sampai ke mana-mana.

Jadi, afirmasi yang salah memang bisa menghambat kesuksesan, kalau kamu terus-terusan hidup dalam imajinasi tanpa gerak. Tapi kalau kamu ubah afirmasi jadi alat yang membangun mindset + mendukung tindakan, barulah dia bisa jadi kunci percepatan hidupmu.

Mulai sekarang, jangan cuma tanya: “Apa afirmasi terbaik buat aku?” Tapi juga: “Apa langkah nyata yang bisa aku ambil hari ini buat mewujudkan afirmasiku?”

Karena, pada akhirnya, afirmasi yang paling kuat bukan yang kamu ucapkan, tapi yang kamu jalani.

Demikianlah artikel yang membahas tentang apakah afirmasi yang salah menghambat kesuksesan? Semoga bisa bermanfaat.

Jika ada kesalahan semata karena keterbatasan dan kelemahan serta kekeliruan penulis. Semua yang benar datangnya hanya dari Allah subhanahu wata’ala.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.