ADAB DULU BARU ILMU. Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan salah satu ibadah yang sangat disarankan. Akan tetapi sebelum seseorang menimba ilmu, ada perihal yang lebih utama, yaitu belajar adab.
Ungkapan “adab dulu baru ilmu” menegaskan kalau kesopanan, tata krama, serta etika wajib dimiliki dulu oleh seseorang yang ingin mencari ilmu. Adab bukan cuma semata perhiasan atau aksesoris, tapi merupakan fondasi utama agar ilmu yang diperoleh bisa berguna serta mendatangkan keberkahan.
Pada artikel kali ini, penulis mau membahas tentang adab dalam menuntut ilmu, bagaimana Islam menekankan pentingnya akhlak sebelum menuntut ilmu. Termasuk juga bagaimana adab bisa menjadi kunci untuk meraih keberhasilan dalam mendapatkan ilmu dan kesuksesan dalam kehidupan.
Penafsiran Adab serta Ilmu dalam Islam
Apa Itu Adab?
Adab dalam Islam mencakup semua bentuk sikap terpuji yang mencerminkan kesopanan, tata krama, dan penghormatan kepada guru serta ilmu itu sendiri. Secara lebih umum kita sebagai umat Islam mengenalnya sebagai akhlak.
Sebagian contoh adab dalam Islam meliputi:
- Adab kepada Allah: Senantiasa bertakwa, beribadah dengan ikhlas, serta menghindari larangan-Nya.
- Adab kepada Rasulullah: Menghidupkan sunnah serta menghormati ajarannya
- Adab kepada orang tua: Berbakti serta menghormati mereka sebagai sumber ilmu awal dalam kehidupan seseorang.
- Adab kepada guru: Menghormati serta menghargai mereka yang telah berperan sebagai pembimbing dalam menuntut ilmu.
- Adab dalam mencari ilmu: Menjaga etika, menghormati sesama penuntut ilmu, dan selalu bersikap rendah hati dalam belajar.
Apa Itu Ilmu?
Ilmu dalam Islam mencakup semua ilmu pengetahuan, baik ilmu agama ataupun ilmu duniawi, yang bisa membagikan khasiat untuk diri sendiri. Ilmu yang diperoleh dengan mengedepankan adab saat mempelajarinya, akan membawa keberkahan dan digunakan dengan cara yang benar.
Islam sangat menekankan pentingnya adab dalam menuntut ilmu. Banyak dalil dari Al-Qur’an serta hadist yang memerintahkan umat Islam untuk lebih mengutamakan adab dulu baru ilmu.
Dalil serta Hadist Tentang Adab Dulu Baru Ilmu diantaranya terdapat dalam Al Quran Surah Al-Mujadilah ayat 11,
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ
Artinya : “Allah hendak mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu serta orang-orang yang diberi ilmu sebagian derajat…” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan pada kita kalau ilmu bisa mengangkut derajat seorang apabila diiringi dengan keimanan serta adab yang benar.
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Artinya : “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Hadist ini menegaskan kalau akhlak atau adab lebih utama daripada semata-mata mempunyai ilmu.
Imam Malik rahimahullah pula sempat mengatakan,
“Pelajarilah adab saat sebelum menuntut ilmu.”
Perkataan ini menunjukkan kalau ilmu tanpa adab tidak akan menghasilkan kebermanfaatan yang optimal.
Ibnul Mubarok berkata,
“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”
Ilmu akan lebih mudah dipelajari jika telah memiliki adab yang benar.
Alasan Adab Dulu Baru Ilmu
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa seorang penuntut ilmu harus mendahului adab sebelum ilmu.
1. Ilmu Tanpa Adab Tidak Akan Membawa Keberkahan
Ilmu yang diperoleh tanpa adab, akan menjadi ilmu yang tidak berguna. Misalnya, seseorang yang mempunyai ilmu tinggi, namun adabnya tidak baik, ia sombong serta tidak menghormati gurunya. Maka bisa dipastikan ilmunya tersebut tidak mendatangkan keberkahan dalam hidupnya.
2. Adab Mempengaruhi Keberhasilan dalam Menuntut Ilmu
Seorang murid yang mempunyai adab akan lebih mudah diterima oleh guru, serta mendapatkan bimbingan yang baik dan optimal dari gurunya. Hal ini tentu akan mempercepat dan menyempurnakan proses mencari ilmu bagi para penuntut ilmu.
3. Ilmu yang Diperoleh dengan Adab Akan Menciptakan Akhlak Mulia
Orang yang menuntut ilmu dengan adab akan lebih bijak dalam mengamalkan ilmunya. Mereka tidak cuma pintar, tapi juga memiliki akhlak yang mulia serta berguna untuk banyak orang.
Orang yang menuntut ilmu tanpa adab salah satunya akan mendatangkan sifat sombong dan serakah. Sifat ini akan membawa akibat yang buruk dari ilmu yang dipelajarinya, baik bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar, begitu juga jika salah digunakan akan membawa petaka bagi alam semesta.
Contoh Adab dalam Menuntut Ilmu
Agar jelas pemahaman kita tentang adab dalam menuntut ilmu, berikut ini adalah beberapa contoh tentang adab atau akhlak yang harus dimiliki seorang penuntut ilmu.
- Menghormati guru, karena melalui wasilahnya kita bisa mendapatkan ilmu
- Tidak berkata kasar kepada guru
- Memperhatikan dengan penuh sungguh-sungguh di saat guru mengajar
- Tidak menyela perkataan guru saat berdiskusi atau sedang berkata-kata
- Menjaga niat yang yang ikhlas saat menuntut ilmu, semata karena mencari ridha Allah subhanahu wata’ala, bukan karena mengharapkan pujian ataupun popularitas
- Rendah hati dan tidak sombong saat menuntut ilmu akan memudahkan penerimaan ilmu yang diberikan
- Tabah, ulet serta tidak mudah menyerah saat sedang menuntut ilmu dan terus-menerus berusaha dengan sabar untuk mempelajari ilmu
- Mengamalkan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari agar tidak menjadi sia-sia
Kisah Imam Syafi’i dan Adabnya Saat Menuntut ilmu
Imam Syafi’i merupakan salah satu ulama besar dalam Islam. Beliau sempat menceritakan kisahnya saat sedang menuntut ilmu kepada Imam Malik bin Anas, ia berkata,
“Aku dulu membalikkan kertas dengan lembut sebab khawatir mengusik guruku.”
Ini menunjukkan betapa besar penghormatan yang dilakukannya terhadap guru serta ilmu. Berkat adab yang luar biasa tersebut, Imam Syafi’i menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah Islam.
Ungkapan “adab dahulu baru ilmu” bukan semata-mata slogan, namun merupakan prinsip yang sangat penting dan mendasar dalam menuntut ilmu dalam Islam. Tanpa adab, ilmu yang diperoleh tidak akan membawa kebaikan, baik bagi diri penuntut ilmunya sendiri maupun bagi orang lain atau masyarakat serta alam semesta.
Bahkan ilmu yang diperoleh tanpa adab bisa membawa kerugian dan kerusakan bagi masyarakat dan alam semesta. Islam mengajarkan bahwa adab adalah fondasi utama yang wajib dimiliki oleh tiap penuntut ilmu, supaya ilmu yang diperoleh bisa membawa keberkahan.
Dengan mendahulukan dan mengamalkan adab, seorang penuntut ilmu tidak hanya menjadi individu yang berilmu, tapi juga memiliki kepribadian yang baik serta mulia. Bagi sahabat pembaca yang sedang menuntut ilmu, ingatlah prinsip ini : Adab dulu baru ilmu.
Semoga artikel ini bisa mendatangkan manfaat, menjadi pengingat, terutama bagi penulis pribadi, agar ilmu yang kita dapatkan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dunia serta akhirat, bukan sebaliknya ilmu yang didapatkan akan membawa kemudharatan bagi pribadi, lingkungan dan alam semesta serta keburukan di akhirat kelak.
Dan tentu saja doa kita bersama agar selalu dijauhkan dan dihindarkan dari ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat. Aamiin allahumma aamiin.
Wallahu’alam bishawab.