MENGAPA KITA HARUS MEMPELAJARI ASMAUL HUSNA? Dulu, saya pernah berpikir bahwa Asmaul Husna itu hanya sekedar hafalan anak TPA (Taman Pendidikan Al Quran). Bila sore tiba, kami anak-anak duduk lesehan sambil menirukan suara ustadz yang duduk didepan : “Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik…”
Siapa yang bisa menghafal nama-nama itu paling banyak dan cepat, bakal dapat bintang di papan tulis. Lucu ya, waktu itu rasanya bangga banget, cuma karena bisa mengucapkan semua nama-Nya tanpa salah.
Tapi sekarang, setelah dewasa dan berkeluarga serta memiliki anak, saya baru sadar, yang dulu saya hafalkan itu bukan sekadar deretan nama indah. Itu adalah cara Allah memperkenalkan diri kepada hamba-Nya. Dan terus terang, saya malu, karena selama ini saya hafal, tapi tidak benar-benar mengenal-Nya.
Itulah sebabnya mengapa kita harus mempelajari Asmaul Husna menjadi bagian penting dari kehidupan kita sebagai umat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam. Yuk kita simak apa saja kegunaan dan manfaat mempelajari Asmaul Husna di bawah ini.
Asmaul Husna: Allah Sedang Menyapa Kita
Dalam Al-Qur’an, Allah sendiri telah menyampaikan dalam surat Al A’raf,
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)
Nama-nama itu bukan sekadar hiasan di dinding masjid, bukan juga lagu pengantar tidur anak-anak TK. Tapi Asmaul Husna adalah cermin sifat Allah subhanahu wata’ala yang bisa kita rasakan dalam setiap sisi kehidupan.
Coba deh, bayangkan, ketika rezeki terasa seret, lalu kita ingat nama Ar-Razzaq, Yang Maha Pemberi Rezeki, maka hati kita yakin Allah pasti akan menurunkan rezeki kepada setiap mahluknya tanpa terkecuali. Atau saat hati kita gelap karena dosa, lalu kita sebut Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun, maka kita bakalan segera mengucapkan istighfar dan bersujud memintakan ampunan-Nya.
Karena yakin sebesar apapun dosa kita, maka ampunan Allah jauh lebih besar lagi. Nama-nama itu seperti pelukan, lembut, tapi juga kuat. Mengingatkan kita bahwa Allah selalu ada dekat dengan kita, tidak pernah benar-benar jauh, kecuali dalam pikiran dan keyakinan kita yang salah.
Dulu Hafal, Sekarang Baru Paham
Saya masih ingat masa-masa saat hidup rasanya berat. Masalah datang bertubi-tubi, doa terasa mentok, dan hati capek sekali. Di masa itu, entah kenapa, saya mulai kembali membuka daftar Asmaul Husna.
Setiap malam saya coba baca pelan-pelan, bukan untuk dihafal, tapi untuk dimengerti. Dalam setiap shalat, saat namanya kita ucapkan, “Ar-Rahman, Ar-Rahim…” Dan entah kenapa, setiap kali menyebut nama itu, ada rasa hangat yang sulit dijelaskan.
Saya jadi sadar, selama ini saya terlalu sibuk mencari jawaban di luar, padahal Allah sudah memperkenalkan Diri-Nya lewat nama-nama itu. Ar-Rahman bukan cuma Maha Penyayang, tapi Dia juga yang menenangkan hati ketika semuanya terasa kacau. Al-Hadi bukan sekadar Maha Pemberi Petunjuk, tapi juga yang lembut menuntun arah kita ketika jalan hidup mulai kabur.
Belajar Mengenal, Bukan Sekadar Menghafal
Sekarang saya paham, menghafalkan Asmaul Husna itu penting, banyak manfaat menghafal Asmaul Husna yang bisa didatapkan. Tetapi mengenalnya jauh lebih dalam juga tak kalah pentingnya. Karena ketika kita mengenal Allah lewat nama-nama-Nya, hubungan kita dengan-Nya berubah.
Shalat jadi terasa lebih hidup, karena kita seakan-akan sedang berbicara dengan-Nya.
Doa tidak lagi sekadar rutinitas, tapi menjadi kebutuhan, kita sebagai mahluk dengan yang menciptakannya.
Kita mulai bicara dengan Allah seolah sedang bicara dengan seseorang yang benar-benar kita kenal, sekaligus juga yang telah mengenal kita lebih dari siapapun. Kalau lagi takut, kita panggil Al-Hafizh, Yang Maha Menjaga, kalau sedang sedih, kita ingat Al-Lathif, Yang Maha Lembut.
Dan di situ, iman kita tumbuh pelan-pelan, bukan karena dipaksa ataupun terpaksa, tapi karena kita memang benar-benar merasa butuh dan ingin merasa dicintai sekaligus mencintai.
Mengapa Kita Harus Mempelajari Asmaul Husna di Zaman Sekarang?
Saat ini, kita hidup di masa di mana perhatian mudah sekali terpecah, mudah sekali berubah fokus. Anak-anak lebih cepat menghafal nama karakter game daripada mengenal nama Allah.
Bahkan kita, orang dewasa, kadang lebih sering menyebut “deadline” daripada “Ya Allah”. Di tengah hiruk-pikuk dunia digital ini, Asmaul Husna bisa jadi jangkar batin. Nama-nama itu menenangkan, mengingatkan kita siapa yang sebenarnya memegang kendali atas apapun yang terjadi disekitar dan dikehidupan kita.
Ketika semuanya terasa menjadi semakin tidak pasti, pekerjaan, rezeki, bahkan kesehatan, menyebut nama Al-Malik (Yang Maha Merajai), membuat hati kita kembali tenang dan stabil. Kita tahu, ada Raja yang mengatur segalanya, dan kita butuhkan hanya perlu untuk percaya dan yakin.
Belajar Bersama Keluarga: Dari Rumah Sendiri
Saya pernah memperhatikan anak saya menyanyi lagu Asmaul Husna sambil loncat-loncat di ruang keluarga. Awalnya saya cuma senyum, melihat tingkah polahnya yang lucu, akan tetapi lama-lama saya jadi sadar, di momen sederhana itu, sesungguhnya dia sedang belajar mengenal Tuhannya, dan itu luar biasa.
Kadang kami main tebak-tebakan:
“Kalau Allah yang selalu kasih maaf itu siapa?”
“Al-Ghaffar!” jawabnya dengan penuh semangat.
Permainan kecil seperti itu membuat anak belajar agama dengan senang hati, riang gembira karena tidak merasa digurui, tidak merasa sedang belajar, tapi sedang memainkan permainan yang seru dan mengasyikkan. Belajar sambil bermain menjadikan proses mempelajari sesuatu yang terlihat sulit menjadi mudah.
Dan saya pribadi pun belajar sesuatu juga, mengenalkan Allah ternyata bisa sesederhana dan seasyik itu bersama anak. Permainan edukasi semacam flashcard Asmaul Husna, ataupun game online asmaul husna yang pernah penulis tulis sebelumnya termasuk juga poster asmaul husna siap print, menjadi pilihan yang menyenangkan untuk digunakan.
Mengapa Kita Harus Mempelajari Asmaul Husna?
Semakin sering saya menyebut nama-nama itu, semakin saya merasa tenang. Bukan karena masalah yang sedang dihadapi menjadi hilang, tapi karena hati jadi lebih siap menghadapi dan menerimanya.
Saya jadi lebih mudah memaafkan, lebih sabar menghadapi rezeki yang belum datang, dan lebih sering bersyukur atas hal-hal kecil yang dialami. Rasanya seperti punya pegangan baru dalam hidup.
Mengapa kita harus mempelajari Asmaul Husna? Agar kita bisa memahami bahwa setiap sifat Allah adalah cermin untuk kehidupan kita. Kalau Allah itu Maha Penyayang, berarti kita pun harus belajar menyayangi sebagaimana Allah menyayangi mahluk-Nya.
Kalau Allah Maha Pemaaf, kita pun mesti berlatih untuk bisa memaafkan orang lain. Sebesar apapun kesalahan orang itu kepada kita, sebagaimana ampunan Allah yang selalu lebih besar dari sebesar apapun dosa hamba-hamba-Nya.
Dari Hafalan ke Kehidupan
Sekarang, ketika saya mendengar orang melantunkan Asmaul Husna, saya tidak lagi sekadar ikut menyebut. Saya mendengarnya seperti seseorang yang sedang dipanggil pulang oleh Sang pemilik yang merindukan kita.
Karena di balik setiap nama, ada pesan yang sama, Allah dekat, Allah tahu, Allah mencintai kita. Dan mungkin, tugas kita cuma satu, belajar mengenal-Nya lebih dalam, satu nama demi satu nama.
Demikianlah artikel singkat yang penulis beri judul : Bukan Sekadar Hafalan: Mengapa Kita Harus Mempelajari Asmaul Husna? Semoga artikel sederhana ini bisa menjadi pengingat, motivasi dan semangat untuk penulis pribadi dan sahabat pembaca pada umumnya untuk mengenal Allah lebih dekat lagi.
Barakallaahu fiikum.