Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri : Pikiranmu Ubah Hidupmu

AFIRMASI POSITIF UNTUK DIRI SENDIRI. Sahabat pembaca Pondok Islami yang dimuliakan Allah, pernahkah sahabat merasa terjebak dalam lingkaran yang sama? Setiap hari bangun dengan perasaan yang berat, seolah dunia tidak berpihak padamu.

Tapi tahukah sahabat, bahwa ada sesuatu di dalam dirimu yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah segalanya? Sesuatu yang tampak sederhana, tapi memiliki dampak yang begitu besar, afirmasi namanya.

afirmasi-positif-untuk-diri-sendiri

Afirmasi adalah kata-kata yang kita tanamkan di dalam pikiran kita, dan percaya atau tidak, apa yang sahabat katakan pada diri sahabat setiap hari bisa menjadi kenyataan. Saat sahabat terus-menerus berkata “Aku tidak bisa”, “Hidupku sulit”, atau “Aku tidak cukup baik”, lama kelamaan alam bawah sadar sahabat akan menerima pesan itu sebagai kebenaran.

Tanpa disadari, pikiran yang sudah terdoktrin dengan pesan tersebut akan melahirkan tindakan atau perilaku ke arah yang sesuai dengan pesan itu. Lambat laun tindakan yang terjadi berulang-ulang akan membentuk kebiasaan yang pada akhirnya akan membentuk karakter seseorang.

Karakter ini lah yang akan menentukan realitas atau nasib seseorang kedepannya. Orang dengan karakter optimis, tekun dan pekerja keras cenderung akan menuai kesuksesan dalam kehidupannya. Sebaliknya orang dengan karakter pesimis, malas, dan mudah menyerah pada akhirnya cenderung untuk mengalamai kesulitan dalam menjalani kehidupannya.

Itulah sebabnya afirmasi kepada diri sendiri harus sering ditanamkan dan berupa afirmasi yang bersifat positif, bukan afirmasi negatif. Afirmasi positif untuk diri sendiri adalah pernyataan atau kalimat yang kita ucapkan atau tanamkan dalam diri dengan tujuan memperkuat keyakinan dan semangat diri untuk mencapai kebaikan.

Dalam ajaran Islam sendiri, sebenarnya konsep afirmasi positif untuk diri sendiri ini sudah lama ada, bahkan seharusnya menjadi bagian dari cara umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan membangun mental rohani yang kuat. Hanya saja pengamalannya seringkali tidak berjalan dengan baik, karena bisa jadi pemahaman atas ajaran ini yang kurang tepat.

Mengapa kurang tepat ? Karena mungkin saja konsep afirmasi positif dalam Islam yang sudah diajarkan sejak jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam ini, seiring dengan waktu dan perubahan jaman dipahami tidak lagi secara utuh.

Ajaran Islam seolah hanya untuk urusan yang terkait dengan ritual ibadah saja, bukan secara spiritual dijadikan sebagai pedoman hidup secara keseluruhan. Padahal Islam adalah agama yang sempurna, dan seharusnya menjadi tuntunan bagi pengikutnya untuk mengamalkan ajarannya dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya dalam urusan ritual ibadah mahdhah saja, akan tetapi juga dalam urusan ibadah ghairu mahdhah.

Karena sesungguhnya keduanya saling berhubungan, dan jika keduanya diamalkan dengan sempurna maka akan membawa seorang muslim dalam kehidupan dunia yang penuh keberkahan, kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini sesungguhnya telah Allah sampaikan dalam dalam Al Quran,

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash : 77)

Fokuslah untuk mengejar kebahagiaan akhirat, tapi jangan lupakan kebahagiaan / kenikmatan dunia. Pesan Allah ini sesungguhnya sangat jelas bagi kita yaitu berfokuslah mengejar akhirat maka dunia pun insya Allah akan kita raih.

Nah, bagaimana mengaplikasikannya dalam praktek sehari-hari ? Yuk baca terus artikel pembahasannya di bawah ini.

Pengertian Afirmasi Positif dalam Perspektif Islam

Afirmasi positif untuk diri sendiri dalam Islam berkaitan erat dengan keimanan kepada Allah, keyakinan pada kuasa-Nya, serta sikap husnudzan (berbaik sangka) terhadap segala ketetapan-Nya. Afirmasi positif untuk diri sendiri dalam konteks Islam bukan hanya sekadar kalimat penyemangat, tetapi juga bentuk zikir, doa, dan niat untuk memperbaiki diri yang penuh keikhlasan.

Dengan afirmasi yang bersumber pada keyakinan kepada Allah, umat Islam belajar untuk menanamkan nilai-nilai positif dalam diri, seperti kesabaran, rasa syukur, serta tekad untuk memperbaiki akhlak.

1. Landasan Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri dalam Al-Quran dan Hadis

Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu berpikir dan bersikap positif. Salah satu ayat yang menjadi landasan adalah :

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya : “Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk meyakini bahwa dalam setiap kesulitan sesungguhnya selalu ada kemudahan yang mengiringinya, asalkan kita selalu yakin, sabar dan senantiasa berprasangka baik kepada semua takdir yang Allah berikan. Disinilah kita perlu menanamkan afirmasi positif untuk diri sendiri agar tetap sabar dan optimis.

afirmasi

Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam pun menyampaikan dalam salah satu haditsnya,

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih)

Hadits ini mengajarkan pada kita bahwa apa yang kita pikirkan dan yakini akan berdampak pada hubungan kita dengan Allah. Jika kita yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, maka insyaAllah, Allah akan memberi ketenangan dan solusi dalam setiap masalah yang muncul dalam kehidupan kita yang harus kita hadapi.

2. Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri dalam Doa dan Zikir Harian

Doa adalah cara terbaik untuk memperkuat afirmasi positif dalam Islam. Dalam berdoa, kita menyerahkan segala harapan, kekhawatiran, dan kebutuhan kepada Allah dengan penuh keyakinan.

Seperti contoh kumpulan doa sehari-hari yang biasa kita panjatkan, dan sesungguhnya merupakan afirmasi positif untuk diri sendiri yaitu diantaranya :

Doa untuk kemudahan dalam segala urusan

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

Doa mohon petunjuk

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan innaka antal wahhab.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

Doa untuk mendapatkan tempat tinggal terbaik

Nabi Nuh mengajarkan doa robbi anzilni munzalan mubarakan.

رَّبِّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلًا مُّبٰرَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ

Robbi anzilni munzalan mubarakan wa anta khairul munzilin.

Artinya : “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.”

Selain doa-doa tersebut di atas, membaca dzikir seperti Alhamdulillah, Subhanallah, dan La ilaha illallah ataupun dzikir pagi dan petang merupakan sebuah afirmasi positif untuk diri sendiri untuk menanamkan rasa syukur, keimanan, dan keyakinan pada kuasa Allah.

3. Manfaat Afirmasi Positif Untuk Diri Sendiri dalam Islam

Mengamalkan afirmasi positif untuk diri sendiri dalam Islam memberikan berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun psikologis:

  • Meningkatkan Keimanan: Mengucapkan afirmasi yang didasari zikir dan doa membantu memperkuat iman dan tawakal pada Allah.
  • Mengurangi Kecemasan: Dengan berpikir positif dan menyerahkan diri pada ketetapan Allah, hati menjadi lebih tenang dan bebas dari rasa cemas berlebihan.
  • Meningkatkan Optimisme dan Semangat Hidup: Keyakinan bahwa Allah akan membantu kita di setiap kesulitan membuat kita lebih optimis dan bersemangat.
  • Membangun Akhlak yang Baik: Afirmasi positif seperti bersyukur dan berprasangka baik membantu memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik.

4. Cara Mengaplikasikan Afirmasi Positif dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk menerapkan afirmasi positif dalam Islam, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Mulailah Hari dengan Niat yang Baik

Saat bangun tidur, niatkan bahwa hari ini adalah hari untuk berbuat kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ucapkan kalimat sederhana seperti, “Bismillah, hari ini akan menjadi hari yang penuh berkah dengan izin Allah.”

Berzikir dan Berdoa Secara Rutin

Jadikan doa dan zikir sebagai bagian dari afirmasi positif. Ketika menghadapi kesulitan, ingatlah bahwa ada doa dan zikir yang bisa menenangkan hati, seperti Hasbunallah wa ni’mal wakil (Cukuplah Allah sebagai penolong kita).

Ucapkan Kata-kata Positif dan Husnuzan kepada Allah

afirmasi-positif_

Hindari mengucapkan kata-kata negatif yang mengurangi semangat. Selalu berhusnuzan (berprasangka baik) kepada Allah, misalnya dengan mengatakan, “Pasti ada hikmah di balik ini semua.”

Menjadi Pribadi yang Bersyukur

Latih diri untuk selalu bersyukur, meskipun dalam hal-hal kecil. Bersyukur adalah afirmasi positif yang menunjukkan sikap menerima dan menghargai apa yang telah Allah berikan.

Tetapkan Tujuan Hidup yang Berlandaskan Iman

Miliki tujuan yang jelas dan niatkan semuanya untuk mencari ridha Allah. Afirmasi positif yang terarah kepada tujuan yang jelas akan memberi motivasi yang kuat dan lebih bermakna.

Afirmasi Positif yang Bisa Diucapkan dalam Islam

Beberapa contoh afirmasi positif untuk diri sendiri selain dengan do’a dan dzikir, yang bisa kita ucapkan sehari-hari, baik saat sedang menghadapi masalah/cobaan, ataupun afirmasi yang bisa dilakukan sebelum tidur, diantaranya :

“Dengan izin Allah, aku mampu menghadapi hari ini.”
“Allah bersamaku, aku tidak takut.”
“Aku yakin Allah akan memberi jalan terbaik untukku.”
“Semua akan baik-baik saja, karena aku punya Allah yang Maha Besar.”

dan lain sebagainya.

Dalam konteks kekinian konsep di atas dijabarkan secara lebih modern melalui konsep Quranic Law Of Attraction. Yaitu pengembangan konsep LoA (Law Of Attraction) dari dunia barat dalam perspektif Quran dan Hadits yang jauh lebih lengkap dan sempurna.

Kuncinya dalam pandangan dan ajaran Islam tetap sama, fokus pada akhirat dengan landasan Quran dan hadits. Lakukan afirmasi positif untuk diri sendiri sesuai tuntunan Islam serta visualisasikan agar terbentuk keyakinan yang kuat, maka insya Allah urusan dunia akan mengikuti dengan sendirinya.

Dalam bahasa sederhananya, efek dari keyakinan tersebut, yang dalam ajaran Islam berarti kedekatan antara seorang hamba dengan pencipta-Nya, dapat menyebabkan seseorang menarik apa pun yang mereka inginkan dalam hidup, termasuk kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan.

Afirmasi positif untuk diri sendiri ini seperti dijelaskan sebelumnya, sebenarnya sudah ada dalam ajaran Islam sejak jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam. Hal itu bukan hanya sekedar ucapan kosong belaka.

Salah satu contoh besarnya adalah sejarah penaklukkan Kota Konstantinopel oleh umat Islam. Perjuangan untuk mewujudkan nubuat Rasulullah ini sudah dilakukan sejak jaman para sahabat hingga generasi berikutnya, dan berujung pada seorang Sultan Otoman yaitu Sultan Muhammad Al-Fatih, 800 tahun kemudian.

Sejarah ini merupakan contoh dari sebuah afirmasi positif yang dilakukan terus menerus, bahkan dari generasi ke generasi, yang pada akhirnya dicatat dalam sejarah dunia, sebagai sebuah peristiwa penaklukan yang paling fenomenal yang berhasil dilakukan oleh Umat Islam.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan tentang afirmasi positif untuk diri sendiri, pikiran bisa mengubah hidupmu ini adalah, jangan sepelekan kekuatan dari afirmasi dan pikiran kita. Karena dengan afirmasi positif untuk diri sendiri yang benar, sebagai sarana untuk memperkuat iman, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri pada Allah, maka kehidupan kita akan menjadi lebih bernilai.

Mengucapkan dan meyakini afirmasi positif untuk diri sendiri yang didasari keyakinan terhadap Allah, tidak hanya menguatkan diri secara psikologis, tetapi juga mendapat ketenangan hati serta kemantapan iman karena lebih dekat dengan Allah pencipta kita. Bonus atau efek samping yang Allah bisa kabulkan dari keyakinan dan kedekatan kita dengan Allah yang Maha Pengasih, Maha Penguasa, Maha Memberi salah satunya adalah keberlimpahan dunia.

Tapi tetap harus diingat dari hadits Rasulullah sebelumnya, bahwa fokus tujuan utama kita adalah akhirat, tapi jangan lupakan kenikmatan dunia. Artinya, raihlah dunia secukupnya saja, kalaupun Allah beri lebih, maka gunakan itu sebagai alat untuk meraih tujuan utama kita yaitu untuk meraih keberlimpahan negeri akhirat.

Mari terus berlatih untuk mengisi hati dan pikiran kita dengan kalimat-kalimat afirmasi positif untuk diri sendiri yang mendekatkan kita pada Allah, serta memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Wallahu’alam Bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.