GELOMBANG OTAK MANUSIA. Sahabat pembaca semua, pernahkah mendengar tentang ilmu atau teori gelombang otak manusia ? Kalau sahabat berprofesi sebagai seorang guru ataupun trainer, besar kemungkinan sudah mengetahuinya. Tapi bagi sahabat pembaca pada umumnya mungkin belum terlalu memahaminya.
Nah, kali ini kita akan coba sedikit berbagi pembahasan tentang gelombang otak manusia, insya Allah akan bermanfaat bagi siapapun atau apapun profesi sahabat semua. Terlebih bagi guru, trainer, orang tua, atau siapa pun yang sering berhubungan sama manusia. Ini ilmu yang penting banget buat diketahui dan dipahami. Bahkan, secara medis, bagi umat Islam yang ingin menjalani shalat dengan khusyu dan hidup tenang, juga perlu mengerti tentang hal ini.
Baiklah sahabat pembaca semua, untuk memulainya, kita ambil contoh jika sahabat sebagai seorang ayah atau ibu, yang telah memiliki buah hati. Dalam proses pengasuhan buah hati, pasti pernah terlintas atau mungkin seringkali berpikir bagaimana sih caranya, agar sebagai orang tua bisa menyentuh hati buah hati sahabat semua. Benar kan?
Nah, pertanyaannya sekarang, apa yang sangat penting? Hal apa yang harus dilakukan agar sahabat sebagai orang tua bisa menyentuh hati mereka ? Sebelum kita jawab dan bahas lebih lanjut, mari kita lihat gambar berikut.
Dari gambar di atas, bisa kita lihat semakin ke bawah gelombang yang terjadi semakin landai, ini adalah menunjukkan bagaimana kondisi otak manusia. Semakin landai menunjukkan kondisi otak yang semakin tenang, rileks, dan nyaman. Bayangkan betapa bahagianya jika kita selalu berada dalam kondisi otak yang rileks, tenang, dan nyaman tersebut. Setuju ?
Nah, ayo, kita bahas satu-satu tentang 4 gelombang otak manusia dengan bahasa yang mudah dimengerti, yang penulis rangkum dari buku “Golden Parenting, Pengasuhan Keemasan di Era Millenial“, karya Ka Wawan Herman Husdiawan. Insya Allah, penjelasan dan uraiannya akan mudah untuk sahabat pahami.
1. Gelombang Otak Beta/Betha
Pada kondisi ini, otak manusia sedang berada dalam keadaan sadar dan sedang berpikir, biasanya tidak fokus alias pikiran bercabang. Cirinya adalah menganalisis dan membandingkan.
Menurut para ilmuwan, kondisi gelombang otak ini dapat membuat seseorang sering stres, terus bekerja, dan terus berpikir. Intinya, kurang menghubungkan hati, sehingga bisa menimbulkan stres atau kelelahan dengan cepat.
Gambarannya sederhananya misalkan seseorang baru belajar naik motor. Apa yang terjadi? Capek dan lelah banget pastinya, karena sepanjang jalan terus-terusan berpikir, tidak santai, tidak rileks. Jika di tengah jalan ada truk besar, dia akan terus berpikir, “Aduh, gimana ini? Gimana caranya masukkan gigi atau undurkan ke gigi dua?” Dan terus berpikir, yang akhirnya menyebabkan kelelahan.
Seseorang yang diberi tugas pekerjaan tetapi mengeluh, merasa berat, dan tidak menerima pekerjaan tersebut, maka dia akan cepat lelah, dan inilah kondisi gelombang otak betha. Di mana seseorang tidak ikhlas dengan apa yang dikerjakannya.
Orang yang sedang marah juga cenderung memiliki kondisi gelombang otak sedang dalam kondisi betha. Itulah juga menjadi penjelas atas dalil dalam Al Quran dan hadits Rasulullah tentang larangan untuk marah,
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ (134)
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran : 133-134)
Begitu pula hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam, dari Abu Darda RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR Ath-Thabrani)
2. Gelombang Otak Alpha
Kondisi otak manusia di mana seseorang dalam keadaan sadar, rileks, santai, dan tenang. Gelombang otak ini adalah kondisi di mana seseorang mudah menerima ilmu, pelajaran, atau nasehat. Sistem RAS (reticular activating system) atau faktor kritis yang menjadi penghalang antara otak sadar menuju alam bawah sadar sudah terbuka.
Ini artinya, pesan mudah sampai ke hati jika RAS ini sudah terbuka. Contohnya, seorang yang sudah mahir berkendara motor akan merasa tenang, santai, dan bisa berbicara sambil berkendara.Kepentingan ini sangat penting untuk diketahui oleh guru.
Sebagai contoh, jika seseorang sedang belajar naik motor, dia akan merasa capek dan lelah karena pikirannya terus-menerus tidak rileks. Oleh karena itu, penting bagi guru, orang tua, pelatih, atau motivator untuk memastikan bahwa audiens berada dalam kondisi gelombang alpha agar mereka lebih mudah menerima pembelajaran.
Dengan mengetahui ilmu gelombang otak ini, kita dapat terus kreatif dalam menyampaikan materi. Ini juga menjadi alasan mengapa ada kebijakan tertentu, seperti pembukaan supermarket yang bersifat santai dan menyenangkan.
Satu lagi, hal ini perlu diperhatikan ketika memulai pembelajaran. Jangan langsung masuk ke topik utama, karena otak manusia saat baru memulai suatu kelas umumnya masih dalam kondisi gelombang betha. Maka dari itu, perlu disamakan gelombang otaknya terlebih dahulu menuju kondisi gelombang alpha.
Tahapannya adalah masuk ke zona alpha melalui metode bercerita, ice breaking, menampilkan gambar-gambar menarik, simulasi, bernyanyi, memanfaatkan video, atau hal-hal lain yang dapat membuat peserta tersenyum sehingga lebih mudah untuk menuju pada kondisi alpha. Ingat, jangan langsung memberikan inti materi yang akan disampaikan, kondisikan dulu peserta agar bisa siap menerima materi, yaitu dengan mengarahkan mereka menuju kondisi gelombang otak alpha terlebih dahulu.
Apa lagi yang bisa membuat orang masuk ke kondisi gelombang alpha? Senyuman yang ramah, semangat yang terpancar, penampilan yang menarik, aroma yang menyegarkan, memberikan pujian kepada orang, dan masih banyak lagi cara atau metode untuk membuat seseorang berada dalam kondisi gelombang alpha (nyaman). Sadar atau tidak, kita jadi memahami betapa mulia dan sempurnanya ajaran Islam yang dicontohkan oleh junjungan kita Muhammad SAW.
Contohnya saat kita akan shalat. Shalat adalah ibadah wajib yang mengharuskan kita melakukannya dengan penuh khusyuk, fokus, karena kita sedang menghadap Allah SWT sang Pencipta kita.Kondisi ini mengharuskan kita berada pada kondisi gelombang alpha.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah shalat, yang secara ilmiah merupakan proses untuk masuk ke zona alpha. Jika proses berwudhu dilakukan dengan benar dan penuh khusyuk, maka secara akan kita dapatkan manfaat berwudhu secara lahiriah dan batiniah. Dimana kita akan merasa bersih, bebas dari najis, dan menimbulkan rasa segar serta nyaman untuk menghadap sang Pencipta melalui ibadah shalat.
Disarankan pula untuk menggunakan wewangian, dengan tujuan agar menambah rasa nyaman serta percaya diri. Semuanya akan membantu kita mengakses gelombang otak alpha, sehingga saat melaksanakan shalat, kita dapat lebih khusyuk.Inilah juga alasan mengapa seseorang yang berwudhu dengan sembarangan, tidak khusyuk, dan tidak sesuai dengan rukun wudhu, besar kemungkinan akan sulit melaksanakan shalat dengan khusyuk.
Melalui teori gelombang otak ini, secara ilmiah kejadian tersebut dapat dijelaskan dengan mudah.Secara umum, dalam melaksanakan ibadah-ibadah kita, kita juga bisa melakukannya dengan baik asalkan berada dalam kondisi tenang, nyaman, damai, dan rileks atas izin Allah.
Jika diterapkan dalam dunia pengasuhan atau parenting, ilmu ini juga akan sangat bermanfaat. Dengan ucapan atau nasihat yang lembut, ajakan untuk berdiskusi daripada berdebat, mencari tahu apa kesukaan anak, mencontohkan keteladanan daripada memberikan ceramah saat memberi nasihat, memberikan hadiah, sering memperdengarkan lantunan murottal Al-Quran melalui berbagai media seperti televisi, radio, gadget, atau speaker Quran, akan melembutkan hati.
Semua itu adalah cara paling mudah untuk bisa menyentuh hati atau masuk ke dalam gelombang otak alpha seorang anak.
3. Gelombang Otak Theta
Kondisi otak manusia di mana ia sadar, rileks, tenang, dan timbul perasaan. Ini lebih dalam dari gelombang otak alpha dan lebih santai. Pernahkah Anda saat shalat malam sendirian merasakan perasaan tenang, adem, yang tidak jarang diikuti dengan getaran kenikmatan dan kedekatan dengan Sang Khalik sehingga tanpa sadar air mata turun dengan deras, mengingat begitu banyak dosa yang telah kita lakukan selama ini.
Inilah gambaran gelombang otak theta. Di sini juga kondisi penyembuhan, meditasi, dan kemampuan hati untuk memperoleh makna dari sebuah peristiwa berada. Oleh karena itu, dalam konsep pengasuhan, kita perlu hadir pada saat momen-momen spesial anak.
Misalnya, saat anak menangis, kita harus hadir, memeluknya, dan memberikan kata-kata positif. Jika anak sedang bahagia, berikan penghargaan, kuatkan rasa syukurnya, dan ajak dia untuk mensyukuri nikmat yang telah diperolehnya. Intinya, kondisi gelombang otak theta terjadi saat otak seseorang merasa tenang, rileks, nyaman, damai, dan menimbulkan perasaan.
Sejalan dengan gelombang alpha, theta juga merupakan kondisi gelombang otak manusia yang membuat hati mudah tersentuh. Oleh karenanya cara memasuki gelombang otak theta adalah dengan menciptakan situasi atau memanfaatkan situasi yang bisa menyebabkan kondisi gelombang otak theta tersebut.
4. Gelombang Otak Delta
Kondisi otak saat tidur atau tidak sadar. Nah, kondisi gelombang otak saat tidur ini juga sangat penting. Kondisi tidur adalah kondisi di mana tubuh manusia sedang melakukan pemulihan. Oleh karena itu, saat tidur, penting untuk memperhatikan kenyamanan tempat tidur, bantal, suasana, dan semua yang dapat membuat seseorang nyaman untuk mengakses gelombang otak delta.
Jika kondisi gelombang delta ini terganggu, maka akan berakibat pada penurunan kualitas hidup seseorang, karena tubuhnya tidak diberikan kesempatan yang optimal untuk melakukan pemulihan. Jika dibandingkan dengan mesin yang bekerja terus-terusan tanpa waktu perawatan, penggantian suku cadang, dan pemeliharaan, maka mesin tersebut pasti akan lebih cepat rusak.
Demikianlah pembahasan mengenai macam-macam kondisi gelombang otak manusia. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau profesi masing-masing, agar kita memiliki kehidupan yang lebih baik setiap harinya.
Aamiin Allahumma Aamiin.
Wallahu’alam bishawab.