CARA MENJADI CONTENT CREATOR ISLAMI. Sahabat pembaca Pondok Islami yang dimuliakan Allah, saat ini banyak anak-anak muda yang kita kenal dengan julukan Gen-Z (Generasi Z) ataupun Gen-Alpha (Generasi Alpha), yaitu mereka yang lahir di era tahun 1997 – 2020, memiliki cita-cita sebagai seorang content creator. Ya, profesi ini menjadi profesi yang sedang menjadi tren dan diminati banyak orang terutama generasi muda.
Perkembangan ini merupakan salah satu efek positif dari kemajuan teknologi internet, gadget dan informasi yang sangat cepat. Walaupun, kita juga harus tetap mewaspadai akan timbulnya dampak negatif dari kemajuan teknologi ini, khususnya perkembangan teknologi gadget.
Dampak negatif gadget tidak bisa dipungkiri telah menjadi efek negatif yang cukup memprihatinkan, terutama di kalangan anak-anak hingga remaja. Munculnya penyakit baru di era ini yang disebut kecanduan gadget, harus menjadi perhatian besar, terutama bagi para pendidik dan orang tau.
Kembali kepada profesi content creator, apa itu content creator? Mengapa disebut dengan content creator? Apa tugas seorang content creator ?
Jadi, content creator adalah orang yang memproduksi atau menghasilkan konten-konten dalam atau pembuat konten ? Karena konten kini telah menjadi raja dalam dunia media online. Dalam satu detik, jutaan informasi tersebar ke seluruh penjuru dunia, mencapai jutaan orang tanpa batasan ruang dan waktu.
Di era digital yang penuh dengan dinamika ini, media sosial dan platform online telah menjadi panggung utama dalam menyebarkan informasi dan inspirasi. Bayangkan betapa luasnya jangkauan yang bisa diraih, ketika kita mampu menciptakan konten yang beresonansi dengan hati dan pikiran umat, membawa pesan-pesan yang menyejukkan dan membangun.
Dengan kata lain, ada banyak peluang dan kesempatan bagi setiap orang untuk menjadi penyebar kebaikan. Menjadi seorang content creator yang Islami, merupakan sebuah cita-cita dan profesi yang memiliki misi mulia.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri tetapi juga untuk umat. Dulu, dakwah mungkin terbatas pada mimbar-mimbar masjid atau pertemuan langsung, tetapi sekarang, dengan hanya sebuah ponsel di tangan, kita bisa berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islami ke seluruh dunia.
Media sosial seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Facebook telah menjadi alat yang luar biasa efektif dalam menyampaikan pesan-pesan positif. Hal ini membuka peluang besar bagi kita untuk berdakwah, mengajak kepada kebaikan, dan memperkenalkan Islam dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Namun, dengan kekuatan besar ini juga datang tanggung jawab yang besar.
Menjadi content creator Islami berarti kita harus bijaksana dalam memilih apa yang akan kita bagikan. Tidak hanya sekedar mengikuti tren atau mencari popularitas, tetapi juga memastikan bahwa setiap konten yang kita buat benar-benar mencerminkan nilai-nilai Islam dan membawa manfaat bagi orang lain.
Ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang, kedamaian, dan kebijaksanaan. Jadi, ketika kita memutuskan untuk menjadi content creator Islami, kita harus selalu ingat bahwa setiap kata, setiap gambar, setiap video yang kita bagikan adalah bentuk dari dakwah kita.
Didalam setiap konten yang kita buat, ada harapan untuk bisa menginspirasi, memberikan pelajaran, dan membawa perubahan positif bagi siapa saja yang melihatnya. Jadikanlah setiap platform yang kita miliki sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat iman, dan menebar rahmat bagi seluruh alam.
Cara Menjadi Content Creator Islami
Nah, berikut di bawah ini adalah beberapa panduan tentang cara menjadi content creator Islami menurut versi penulis, berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan beberapa sumber-sumber referensi yang penulis pelajari selama ini.
1. Memahami Tujuan dan Niat yang Benar Sebagai Content Creator
Sebelum memulai, penting untuk menata niat. Niat yang tulus akan menjadi landasan kuat dalam setiap langkah kita sebagai content creator Islami.
Rasulullah SAW bersabda:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ
Artinya : “Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, pastikan niat kita adalah untuk mencari ridha Allah dan memberikan manfaat bagi sesama.
Dalam Al Quran, Allah SWT pun berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya : “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama kita hadir di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Termasuk juga dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, misalnya menjadi seorang content creator, haruslah memiliki motivasi utama sebagai jalan beribadah kepada Allah SWT.
2. Memilih Topik yang Sesuai dengan Nilai-nilai Islam
Setelah menata niat, langkah berikutnya adalah memilih topik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Topik ini bisa berupa kajian keislaman, pendidikan yang berdasarkan syariat islam, kisah inspiratif dari tokoh Islam, atau tips-tips islami dalam kehidupan sehari-hari.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Artinya :“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan motivasi bagi kita untuk menyebarkan kebaikan melalui konten yang kita buat. Yang tidak kalah penting juga adalah konten yang kita buat tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan semaksimal mungkin bisa menghadirkan ajaran-ajaran islam baik secara langsung (eksplisit) maupun tidak langsung (implisit).
Hal ini akan menjadi bentuk edukasi bahwa islam memang ajaran yang komprehensif dan sempurna. Islam merupakan petunjuk yang lengkap bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia.
Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, semua telah ada tuntunan dan arahannya dalam Islam melalui Al Quran dan hadist Nabi. Bukan cuma sekedar konsep-konsep agama yang tertulis dalam kitab Al Quran dan hadits Nabi saja, tetapi benar-benar tuntunan lengkap dan sempurna dalam menjalani kehidupan agar selamat dunia dan akherat.
3. Menggunakan Bahasa yang Baik dan Sopan
Sebagai content creator Islami, bahasa yang kita gunakan harus mencerminkan akhlak mulia. Hindari kata-kata kasar, provokatif, atau menghina. Usahakan untuk selalu menggunakan bahasa yang santun dan sopan.
Allah SWT berfirman,
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ
Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling” (QS. Al-Baqarah: 83)
Ayat ini sebagai pengingat buat kita untuk senantiasa menjaga lisan kita, dimanapun, kapanpun dan dalam bentuk apapun, termasuk didalamnya perkataan dalam isi konten yang kita buat.
4. Menjaga Etika dan Moral Seorang Content Creator Islami
Selalu menjaga etika dan moral pada setiap konten yang kita buat, merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi seorang content creator islami. Jangan sampai ada konten dibuat mengandung fitnah dan penyebaran kebencian kepada orang, pihak ataupun golongan lain. Konten Islami harus selalu membawa kedamaian dan ketenangan bagi yang melihatnya.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ
Artinya : “Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini salah satunya menekankan pentingnya menjaga etika dan moral bagi setiap muslim dengan muslim lainnya atau dengan golongan manapun saat berinteraksi, termasuk melalui media sosial.
5. Menggunakan Visual yang Menarik tetapi Sopan
Selain tulisan atau biasa disebut juga copywriting, sebuah konten yang menarik akan mengandung unsur penting lainnya yaitu visual. Visual merupakan aspek yang sangat penting, agar isi dari konten bisa menarik dan mampu dipahami oleh pembaca atau siapapun yang melihat konten tersebut.
Jangan sungkan dan ragu untuk menginvestasikan tenaga, waktu dan biaya agar bisa memiliki kemampuan membuat konten visual yang bagus, karena semuanya akan menjadi investasi masa depan yang bernilai. Mengikuti pelatihan atau kelas online dari pengajar yang sudah memiliki kredibilitas di bidangnya, bisa menjadi alternatif terbaik, seperti Kelas Konten Kreator dari AffiliateAja.
Kelas tersebut penulis rekomendasikan, karena investasinya yang cukup terjangkau dan materi yang lengkap serta dibuat oleh orang yang memang bergerak dibidangnya dengan track record yang baik.
Sebagai content creator Islami, kita harus memastikan visual yang kita gunakan tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga harus dipastikan tidak melanggar batasan syariat. Hindari penggunaan gambar atau video yang tidak pantas.
Allah SWT berfirman,
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur: 30)
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga pandangan dan kesucian diri, termasuk tentu saja dalam hal memproduksinya, atau membuat konten-konten visual yang nanti akan kita publikasikan.
6. Pantang Menyerah, Sabar dan Konsisten
Bagi seorang yang baru memulai suatu aktifitas atau profesi apapun, harus memiliki sifat sabar dan pantang menyerah serta konsisten. Sikap inilah yang akan menjadi penentu keberhasilan dalam segala hal, termasuk menjadi content creator Islami.
Saat di awal membuat konten dan memposting konten, tentu tidak akan langsung mendapatkan perhatian dari pembaca ataupun audience. Disinilah pentingnya sifat sabar, pantang menyerah alias tidak mudah putus asa, dan terus konsisten membuat konten-konten yang menarik.
Ingatlah selalu bahwa hasil yang baik membutuhkan proses, waktu dan kesabaran. Salah satu keuntungan dari content creator islami adalah, jika kita benar-benar mendasari profesi ini dengan niat yang benar, seperti poin pertama di atas, maka tanamkan dengan kuat dalam hati kita bahwa semua yang kita lakukan semata karena niat ibadah.
Jadi, walaupun di awal mungkin konten yang kita publikasikan atau posting tidak mendapatkan perhatian yang besar, tapi kita harus yakin bahwa apa yang telah kita lakukan adalah bagian dari ibadah. Minimal kita sudah mendapatkan pahala kebaikan dari amal sholeh tersebut, sesuai dengan hadits sebelumnya di atas.
Apalagi jika kita bisa konsiten terus melakukannya dan selalu mengambil pelajaran dari setiap konten yang kita telah buat sebagai perbaikan, maka kita akan termasuk golongan yang disebutkan Rasul pada hadits ini.
Dari Aisyah r.a, Rasulullah bersabda,
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إن اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
Artinya : “Allah ʽazza wa jalla menyukai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqan (bersungguh-sungguh).” (HR. Al-Baihaqi)
Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dan konsisten agar menghasilkan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Melakukan amal secara efektif dan efisien, sehingga dapat terselesaikan secara optimal, dari segi proses dan waktu.
7. Berinteraksi dengan Pengikut dengan Baik
Sebagai seorang content creator, berinteraksi dengan pengikut (follower) adalah hal yang sangat penting. Jawab pertanyaan mereka dengan baik dan bijaksana, serta terima kritik dengan lapang dada. Ingat, kita adalah contoh bagi mereka, jadi pastikan interaksi kita selalu positif.
Allah SWT dalam Al Quran pun menjelaskan tentang sikap lapang dada ini,
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap sabar dan memaafkan, termasuk dalam berinteraksi dengan pengikut kita.
8. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Dalam poin 6 di atas telah dijelaskan pentingnya memiliki sikap sabar, pantang menyerah dan konsisten dalam menekuni profesi content creator Islami. Akan tetapi sikap ini harus juga diikuti dengan proses mengukur dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan.
Tanpa aktifitas mengukur dan melakukan evaluasi atas kerja yang telah dilakukan sebelumnya, maka kita tidak akan pernah melangkah maju. Oleh karenanya sikap ini merupakan langkah penting dalam proses menjadi content creator Islami yang sukses.
Gunakan data dan feedback dari pengikut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas konten kita. Dengan proses seperti ini maka konten-konten yang kita buat akan menjadi semakin baik dari waktu ke waktu.
Sebagaimana Rasulullah SAW sampaikan dalam haditsnya,
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya : “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim)
Hadits ini secara umum mengajarkan kita untuk selalu melakukan evaluasi diri dan berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
9. Belajar dan Mengembangkan Diri
Dunia digital terus berkembang, dan sebagai content creator, kita harus selalu belajar dan mengembangkan diri. Ikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru, tetapi pastikan tetap dalam koridor syariat Islam.
Allah SWT berfirman,
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
Artinya : “Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.’”(QS. Thaha: 114)
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu belajar dan mencari ilmu, termasuk dalam hal menjadi content creator.
Content Creator Penyebar Kebaikan dan Inspirasi
Tujuan utama dari menjadi content creator Islami adalah untuk menyebarkan kebaikan dan menginspirasi orang lain. Jangan lupa untuk selalu memberikan pesan positif dan membangun dalam setiap konten yang kita buat.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani)
Hadits ini mengingatkan kita untuk selalu berusaha memberikan manfaat bagi orang lain, termasuk melalui konten yang kita buat. Menjadicontent creator Islami adalah tanggung jawab besar, tetapi juga sebuah kehormatan.
Dengan niat yang tulus, topik yang sesuai, bahasa yang sopan, dan etika yang baik, kita dapat menjadi agen perubahan yang positif di dunia digital. Jangan lupa untuk selalu menjadikan Al Quran dan Sunnah sebagai dasar dalam setiap langkah yang kita ambil.
Semoga panduan cara menjadi content creator islami yang menginspirasi ini dapat membantu sahabat pembaca dalam perjalanan menjadi content creator Islami yang sukses dan berkah. Selamat berkreasi dan semoga Allah senantiasa meridhai setiap langkah kita. Aamiin.
Barakallahu fiikum.