DAMPAK NEGATIF GADGET PADA PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

dampak-negatif-gadget

DAMPAK NEGATIF GADGET PADA PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA. Sahabat quran pengunjung blog Pondok Islami, yang sama-sama merindukan surga, seperti telah kita ketahui bersama, bahwa saat ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Ibarat sebuah anak panah yang lepas dari busurnya, melesat dengan sangat cepat, dalam sekelebatan pandangan mata.

Internet dan gadget (smartphone) telah menjelma menjadi sebuah kebutuhan utama bagi setiap orang, tanpa mengenal batasan usia dan latar belakang ekonomi. Hampir setiap individu saat ini, memiliki gadget yang terkoneksi dengan internet.

Berdasarkan data Kominfo, jumlah pengguna internet di Indonesia 2019-2020 telah menyentuh ke angka 196,7 juta atau 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suatu kondisi yang tidak pernah terlintas dalam bayangan kita, 10 atau 15 tahun yang lalu.

Tidak sedikit dari kita yang bahkan mungkin agak tergagap dengan pesatnya perkembangan teknologi yang ada saat ini. Tak bisa dihindari pula, kehadiran gadget/smartphone dengan koneksi internetnya, mampu menyentuh hingga hal-hal yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh teknologi.

PENGARUH DAN DAMPAK NEGATIF GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Perkembangan teknologi internet dan gadget yang demikian cepatnya, tentu saja memiliki berbagai dampak dan pengaruh positif dalam kehidupan kita. Akan tetapi dampak negatif gadget dan internet juga tidak bisa kita kesampingkan pada kehidupan keseharian, terutama bagi anak.

Pengaruh negatif ini, selayaknya menjadi perhatian yang sungguh-sungguh dari para orangtua, agar terhindar dari masalah yang lebih besar lagi.

Bagi anak-anak Generasi Z ataupun Generasi Alpha, yang memang lahir, tumbuh besar dan hidup dalam lingkungan yang sudah serba online, dengan gadget dan internetnya, dampak negatif ini perlahan mulai mengganggu dan menimbulkan kecemasan.

Dampak negatif ini tidak terbatas hanya terhadap fisiknya saja, akan tetapi juga mengakibatkan sumbatan terhadap komunikasi dan interaksi mereka di dalam keluarga. Baik antara sesama anggota keluarga (saudara), maupun dengan kedua orang tua.

Coba kita perhatikan perilaku anak-anak disekeliling kita. Banyak dari mereka yang kini lebih memilih untuk asyik berlama-lama dengan gadget, dibandingkan dengan saudaranya atau kedua orang tuanya.

Tanpa sadar mereka telah menghabiskan waktu hingga berjam-jam dengan gadgetnya setiap hari. Ada kenyamanan lebih, yang didapatnya saat berinteraksi / menggunakan gadget, dibandingkan dengan berinteraksi secara fisik dengan orang lain.

Pengaruh gadget terhadap psikologi anak terutama di usia remaja mereka, mulai berefek disebabkan seringnya mereka bermain-main dengan gadgetnya setiap hari. Gadget yang awalnya sebagai sekedar alat bantu untuk mereka, menjelma menjadi sosok sahabat, teman, bahkan tempat dimana mereka bisa mencurahkan segala keluh kesah, kegalauan, rasa ingin tahu, yang memang sedang berkembang di usia-usia mereka.

Banyak hal bisa dilakukan dengan sangat nyaman, tanpa perlu merasa khawatir akan adanya penilaian, judgement ataupun hal-hal yang bisa mengancam kenyamanan mereka.

Berbagai masalah yang sedang mereka alami dengan lingkungannya, dengan diri mereka sendiri, akibat perubahan fisik yang sedang mereka hadapi, cenderung mereka cari tahu solusinya lewat sosial media atau internet melalui gadgetnya, dibandingkan bertanya kepada kedua orangtua.

Dampak negatif gadget akibat dari kondisi perilaku ini sudah sangat nyata. Fakta terkini yang bisa kita ketahui adalah dengan munculnya sebuah penyakit baru, yang dikenal dengan nama “Kecanduan gadget / Handphone“.  Tidak kurang dari belasan anak usia 7-15 tahun harus dirawat di beberapa rumah sakit, akibat kecanduan HP, seperti diberitakan oleh portal detik health beberapa waktu lalu.

Kecanduan gadget/HP ini menyerang bukan hanya fisik tapi juga mental seorang anak. Dalam buku tulisan pengarang novel best seller, Mbak Asma Nadia, yang berjudul “Catatan Hati Seorang Gadis”, diceritakan bagaimana kisah nyata para remaja wanita yang harus mengalami dampak negatif dari “pergaulan di dunia maya”.

Salah satu penyebab utamanya, adalah akibat tersumbatnya komunikasi dan interaksi dengan kedua orangtua karena kehadiran gadget/HP. Hingga kini, masih banyak para orangtua yang tidak menyadari efek dari perkembangan telepon genggam dan teknologi dunia maya saat ini.

PENTINGNYA ORANGTUA PEMBELAJAR

Telepon genggam dengan dukungan internet yang semakin canggih, tanpa disadari mampu menghadirkan “sesuatu/seseorang”, yang bisa sangat dekat interaksinya dan hubungan emosionalnya dalam kehidupan seorang anak.

Mental anak yang sedang dalam masa pertumbuhan cenderung labil dan polos dalam menyikapi kehadiran gadget. Alat yang satu ini ternyata bisa memberikan banyak informasi yang memanjakan indera penglihatan, pendengaran dan emosionalnya.

Tanpa sadar, melalui informasi-informasi yang begitu bebas tanpa sensor, banyak anak yang percaya begitu saja, dengan apa-apa yang disodorkan di sana. Sifat kepemilikan gadget yang sangat personal, menyebabkan seorang anak bisa memperoleh berbagai informasi, tanpa harus melalui pemilahan informasi dari orang tua.

Hal inilah yang acapkali menjadi penyebab praktek-praktek penyalahgunaan situasi tersebut, oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dampaknya tentu saja dapat merusak masa depan seorang anak.

Disinilah peran pentingnya orang tua ataupun keluarga untuk selalu update dengan perkembangan yang ada. Harus mau untuk selalu belajar, tentang bagaimana mendidik anak di era serba online sekarang ini. Kalau dulu seorang anak diberikan pendidikan yang keras, mungkin ia akan menjadi takut, dan menurut dengan perkataan / perintah orang tuanya, karena tidak memiliki alternatif lain sebagai pelampiasan rasa kesal/ketidaksetujuannya.

Akan tetapi saat ini, terlalu banyak sumber-sumber di dunia maya yang bisa menjadi sasaran pelampiasan ataupun penghibur rasa kesal/frustasi seorang anak. Bisa dibayangkan jika tayangan informasi/tontonan penghibur ataupun pelampiasannya adalah hal-hal yang buruk/tidak layak? Naudzubilahi min dzalik.

Orangtua jaman Now, jelas mendapatkan lahan perjuangan yang jauh lebih berat untuk mendidik anak-anaknya. Orangtua jaman Now, harus mampu menjadi teman, sahabat, kakak, tempat berbagi cerita, menumpahkan segala keluh kesah, tempat bertanya, dan meminta bantuan sekaligus memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Sangat kompleks memang, itulah sebabnya setiap orang tua harus mau untuk selalu belajar. Belajar ilmu-ilmu tentang parenting, mengikuti perkembangan teknologi, agar anak selalu bisa bertanya dan berdiskusi. Belajar tanpa kenal lelah tanpa kenal batas waktu, sepanjang hayat dikandung badan.

dampak-negatif-gadget-peran-orang-tua

Membersamai anak dalam masa pertumbuhannya, sesungguhnya akan membuat setiap orangtua akan selalu belajar, bertumbuh menjadi sosok orangtua yang lebih baik dan insya allah lebih bahagia. Seperti dikatakan salah seorang praktisi pendidikan anak, Ka Wawan Herman Husdiawan dalam buku Golden Parenting, “Sungguh membersamai anak akan membuat lebih banyak belajar, bertumbuh, dan penuh bahagia.”.

“Keluarga adalah Madrasah Pertama seorang anak”

Sebagaimana kata-kata hikmah dalam islam yang sering kita dengar, “Keluarga adalah Madrasah pertama seorang anak”. Sudah seharusnya setiap orang tua jaman Now, kembali kepada ajaran Islam, untuk menjadikan rumah dan keluarga sebagai tempat atau lingkungan yang membuat anak-anak menjadi nyaman dan tenteram.

Orangtua dan keluarga harus bisa mengalahkan gadget, bukan dalam hal kecanggihannya, tapi dari sisi kebermaknaannya dalam kehidupan dan keseharian seorang anak. Jika orang tua dan keluarga tidak hadir dalam hidup seorang anak, maka bersiap-siaplah orang lain ataupun benda canggih bernama HP/gadget ini yang akan menggantikannya.

Semoga apa yang dibahas di atas, walaupun ditulis hanya dengan bahasa yang sederhana, bisa menjadi pengingat. Utamanya bagi penulis pribadi, dan semoga juga bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabat pembaca blog Pondok Islami ini.

Dan kita selalu berdoa kepada Sang Maha Kuasa, agar senantiasa menuntun kita, anak-anak kita, keluarga kita agar selalu berada dalam lindungan serta tuntunan dan rahmat-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alaamin.

Demikianlah artikel tentang Dampak Negatif Gadget Terhadap Perkembangan Anak dan Remaja. Semoga bisa memberikan manfaat bagi diri pribadi penulis, para orangtua, dan umumnya untuk semua pembaca yang sudah sempat mampir ke blog ini.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

GRATIS 100 Lembar Kerja Kreatif Anak !
This is default text for notification bar