AIR MINERAL AL MA’SOEM DAN KISAH PENGABDIAN ULAMA PEDAGANG.
“Ayah jangan lupa air Al Masoemnya ya buat hari Ahad besok. Beli aja 4 atau 5 dus di toko yang deket kantor ayah, biar gak usah bolak-balik”.
Demikian isi chat pesan di Whatsapp tiba-tiba muncul di siang hari itu, Sabtu terakhir menjelang Ramadhan 1444 H.
Aktifitas di hari Sabtu itu selain rutinitas kerja, juga mulai disibukkan dengan persiapan rencana ziarah ke makam orang tua di Kota Karawang. Sebuah aktifitas yang menjadi rutinitas setiap menjelang bulan Ramadhan, sebagaimana disunnahkan Rasululllah shallallahu alaihi wasallam dalam hadist beliau yang artinya,
“Aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, sekarang ziarahilah kubur.” (HR Muslim)
Begitupula dalam salah satu riwayat At-Tirmidzi menambahkan,
“Karena sesungguhnya ziarah kubur menjadikan kamu ingat akhirat.”
dan juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, Rasulullah bersabda,
“Karena ziarah kubur dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan negeri akhirat dan janganlah kalian mengucapkan kata-kata kotor (di dalamnya).”
Menjalankan sunnah ini menjadi penting bagi diri pribadi karena mampu memberikan sebuah dorongan semangat tersendiri, dalam setiap menyambut bulan Ramadhan. Ditengah berbagai kesibukan dan aktifitas duniawi, selalu berhasil diingatkan bahwa semua yang hidup ini pasti akan mati, tinggal menunggu gilirannya tiba, dan betapa minimnya bekal-bekal untuk menghadapi kematian itu.
Kembali pesan chat Whatsapp muncul, dari ibunya anak-anak mengingatkan agar jangan sampai kelupaan, karena rencana hari Ahad berangkat pagi-pagi, dikhawatirkan toko-toko belum pada buka. Menyiapkan perbekalan selama di perjalanan, menjadi persiapan utama yang tak boleh terlewatkan.
Terutama menyiapkan air minum, mengingat perbedaan cuaca yang cukup signifikan antara Bandung yang sejuk dengan Karawang yang cenderung bercuaca panas. Air mineral Al Ma’soem menjadi pilihan utama ibunya anak-anak sebagai bekal yang harus dibawa.
Air mineral Al Ma’soem sendiri, merupakan salah satu produk unggulan group Al Ma’soem, sebuah brand lokal Kota Bandung, dimana penulis bermukim. Menurut penulis pribadi brand ini merupakan salah satu brand lokal daerah, yang mampu bersaing dengan produk air mineral lainnya yang banyak beredar di pasaran, khususnya di Jawa Barat.
Kejadian hari Sabtu siang itu cukup menjadi sebuah bukti, bahwa untuk sebagian besar keluarga di Jawa Barat, Kota Bandung misalnya, air mineral Al Ma’soem dan brand Al Ma’soem secara umum cukup familiar dan dekat dengan kehidupan keseharian warga Jawa Barat.
Hal berikutnya yang terlintas saat disebutkan Al Ma’soem adalah terkait dengan dunia pendidikan. Ya, lembaga pendidikan Al Ma’soem merupakan salah satu pesantren modern di Bandung yang dikenal sebagai lembaga pendidikan modern berbasis islam.
Bentuk model pesantren modern dengan konsep boarding school di Bandung dan sekitarnya, saat ini memang sudah cukup banyak dan beragam. Khusus untuk wilayah Bandung Timur dan sekitarnya, lembaga pendidikan Al Ma’soem termasuk brand yang terkenal dan banyak diminati oleh para orangtua.
Selain kualitas dan sarana penunjang pendidikan, kelengkapan jenjang pendidikan yang dimilikinya, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Universitas, menjadi salah satu alasan penguat orang tua untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya di sana. Hal ini penulis dapatkan berdasarkan hasil observasi dan pengamatan dari lingkungan sekitar dan perbincangan diantara para orang tua khususnya kaum ibu.
Jika kita melihat lebih jauh lagi brand Al Ma’soem sendiri, ternyata menyimpan sebuah hikmah pembelajaran yang sangat penting, mengenai sosok pendiri Al Ma’soem, yaitu Haji Ma’soem. Beliau adalah pendiri Al Ma’soem grup, dan apa yang beliau lakukan sepanjang hidupnya merupakan inspirasi tersendiri bagi kita sebagai umat Islam dan generasi penerus.
Apa yang beliau hasilkan atau karya-karyanya merupakan sebuah implementasi dari apa-apa yang Rasululllah shallallahu alaihi wasallam ajarkan dan contohkan. Artinya, bagi sosok Haji Ma’ soem khususnya dan para penerusnya, sunnah-sunnah Rasulullah tersebut bukan hanya sekedar dipelajari dan dipahami saja, tapi juga untuk diamalkan dan diajarkan kepada umat.
Hal inilah yang menjadikan beliau sebagai contoh inspirasi dan panutan bagi generasi-generasi selanjutnya.
Haji Ma’soem Sosok Pengusaha Inspiratif Jawa Barat
Berdasarkan hasil pencarian penulis di berbagai sumber di internet, khususnya pada laman wikipedia, Haji Ma’soem merupakan salah satu tokoh penting di dalam sejarah Islam Indonesia. Beliau adalah seorang ulama, pemimpin, pendidik, sekaligus pedagang yang terkemuka dan hidup pada abad ke-19.
Lahir di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 1923. Menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat, kemudian ke Sekolah Lanjut (Vervogschool) di Kecamatan Ciawi, sambil belajar agama di Pesantren Gereba Ciamis dan berlanjut ke Pesantren Karangsambung. Sejak kecil beliau sudah dididik mandiri dengan berdagang telur bebek, dan hasilnya digunakan untuk biaya sekolah.
Setelah berkeluarga, ia pun sempat berdagang kerajinan untuk menghidupi keluarga kecilnya. Akan tetapi usahanya baru mengalami kemajuan saat beliau berdagang minyak tanah di daerah Pasar Dangdeur, Rancaekek Bandung.
Mulai dari 20 liter per hari, perlahan-lahan karena kejujuran dan keramahannya, usahanya pun berkembang hingga bisa menjadi agen minyak tanah, bahkan mampu merintis usaha pompa bensin di daerah Rancaekek. Perkembangan usahanya makin maju dan beliau merambah usahanya ke bidang armada angkutan dan pabrik tenun.
Tahun 1973 atas usul salah seorang anaknya, Haji Ma’soem mendirikan perseroan atas semua usahanya agar lebih profesional dan tertata dengan lebih baik lagi dengan nama PT. Ma’soem.
Kontribusi Al Ma’soem Dalam Dunia Islam Indonesia
Hingga saat ini, Haji Ma’soem dan seluruh bidang usahanya, khususnya pendidikan telah memberikan kontribusi kepada perkembangan dunia pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya lembaga pendidikan yang didirikan.
Haji Ma’soem ingin berbagi keberhasilan dengan orang lain serta memberikan manfaat panjang. Akhirnya didirikanlah Yayasan Al Ma’soem yang bertujuan mendidik anak bangsa dengan motto: “Cageur-bageur-pinter“, yang artinya dalam Bahasa Indonesia “Sehat-baik/sholeh-pintar”.
TK, SD, SMP, SMA, hingga Universitas, Al Masoem telah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Bandung Jawa Barat. Selain memberikan pendidikan berkualitas, lembaga-lembaga pendidikan tersebut juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kegiatan keagamaan dan budaya di daerah tersebut.
Ma’soem Grup juga bergerak beramal di bidang sosial-ekonomi-syariah, membangun masjid dan mushola, juga sarana dan fasilitas kepentingan umum. Diantaranya diwujudkan melalui program pembangunan BPR Syariah, medical centre, dan kolam renang dengan tempat khusus terpisah antara pria dan wanita.
Warisan Haji Ma’soem dan penerusnya dalam grup Al Ma’soem merupakan sebuah inspirasi, tentang bagaimana seorang hamba yang berusaha untuk sebenar-benarnya menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Menjadi seorang ulama, pendidik, pedagang sekaligus pemimpin yang dihormati, dan meninggalkan warisan kebaikan yang menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
Semoga artikel sederhana ini bisa menjadi pembelajaran, menjadi ajang mencari hikmah dan kebaikan untuk pribadi penulis khususnya dan umumnya seluruh pembaca. Aamiin Allahumma aamiin.
Wallahu’alam bishawab