4 Penyesalan Orang yang Sudah Meninggal !

PENYESALAN ORANG YANG SUDAH MENINGGAL ! Kehidupan merupakan cobaan dan ujian bagi setiap manusia, sekaligus tempat untuk mengumpulkan amal sholeh sebelum ajal menjemput. Dalam Islam, setiap manusia akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya di hadapan Allah subhanahu wata’ala kelak.

penyesalan-orang-yang-sudah-meninggal

Dalam Al Quran, Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada manusia bahwa banyak diantara mereka yang setelah meninggal, akan menyesali perbuatan mereka selama hidup di dunia. Sayangnya, semua penyesalan itu sudah tidak lagi berguna, saat ruh berpisah dari jasad dan berpindah ke alam yang lain, yaitu alam barzakh atau alam kubur.

Beberapa kabar dalam Al Quran tentang pesan dan peringatan Allah ini diantaranya pada surat-surat di bawah ini,

إِنَّآ أَنذَرْنَٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢا

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.” (QS. An-Naba : 40)

Orang-orang kafir akan menyesal dengan apa yang telah mereka perbuat semasa hidup di dunia, sehingga mereka berandai-andai lebih memilih menjadi tanah saja, agar tidak perlu mempertanggungjawabkan apa-apa di hari akhirat kelak.

Pada ayat lain di surat Al Furqon dan Al Ahzab, Allah memperingatkan tentang orang-orang zalim yang kelak akan menyesal karena selama hidup di dunia, mereka tidak taat kepada Allah dan tidak mau mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad shallalaahu ‘alaihi wassalam dan orang-orang sholeh.

وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلً يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا

Artinya : “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).” (QS. Al-Furqon : 27-28)

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ يَقُولُونَ يَٰلَيْتَنَآ أَطَعْنَا ٱللَّهَ وَأَطَعْنَا ٱلرَّسُولَا۠

Artinya: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. (QS. Al Ahzab : 66)

Oleh sebab itu sahabat pembaca yang dimuliakan, saat kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia, kita wajib mengambil pelajaran dari penyesalan orang-orang yang sudah meninggal ini. Hal ini agar bisa menjadi pembelajaran dan peringatan keras bagi kita, agar benar-benar bisa memanfaatkan waktu selama hidup di dunia ini sebaik mungkin, hingga kelak tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang menyesal dan merugi.

Nah, apa saja penyesalan orang yang sudah meninggal, sebagaimana di kabarkan Allah dalam Al Quran ? Berikut ini adalah 4 penyesalan orang yang sudah meninggal berdasarkan dalil Al Quran dan hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam.

Penyesalan Orang yang Sudah Meninggal Dalam Islam

Berdasarkan apa yang Allah kabarkan di dalam Al Quran, minimal ada 4 jenis penyesalan orang yang sudah meninggal, yaitu :

1. Tidak Menggunakan Waktu dengan Baik buat Beribadah

Dalam Islam, waktu merupakan amanah yang wajib digunakan sebaik-baiknya. Banyak orang yang menyesal sehabis wafat sebab sudah menyia-nyiakan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak berguna serta melalaikan ibadah.

Allah SWT berfirman:

وَٱلْعَصْرِ- إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ- إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Artinya : “Demi masa. Sebetulnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman serta mengerjakan aman shaleh dan nasehat menasihati dalam kebenaran serta kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3)

Kelak akan banyak orang yang menyesali apa yang mereka lakukan semasa hidup di dunia karena sebab :

  • Tidak melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu secara benar dan khusyuk
  • Tidak memperbanyak dzikir serta doa
  • Menghabiskan waktu dalam kemaksiatan serta kelalaian

2. Tidak Bersedekah serta Berbuat Kebaikan

Sedekah merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir, walaupun jasad telah berpisah dari ruhnya, alias telah meninggal. Sayangnya, banyak orang baru menyadari betapa pentingnya sedekah, di saat mereka telah meninggalkan dunia atau sudah tidak mungkin lagi mengamalkannya.

Dalam Al Quran Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya : “Dan nafkahkanlah sebagian dari apa yang sudah Kami bagikan kepadamu saat sebelum tiba kematian kepada salah seseorang di antara kalian kemudian dia mengatakan ‘Ya. Tuhanku, kenapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku hingga waktu yang dekat, yang menimbulkan saya bisa bersedekah serta saya tercantum orang-orang yang saleh?’”. (QS. Al-Munafiqun: 10)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam pun menyampaikan dalam salah satu hadits tentang sedekah,

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِم

Artinya : “Jika manusia wafat dunia, hingga terputuslah amalnya kecuali 3 masalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Penyesalan orang yang sudah meninggal dalam ayat ini adalah mereka yang telah meninggalkan / mengabaikan hal-hal berikut selama di dunia :

  • Tidak banyak berbagi dengan sesama
  • Tidak menyisihkan harta buat wakaf ataupun infaq di jalan Allah
  • Tidak meninggalkan ilmu yang bermanfaat untuk generasi berikutnya

3. Tidak Menjaga Tali Ikatan Silaturahmi

Menjaga tali silaturahmi dan berbuat baik kepada sesama merupakan perintah dalam Islam. Banyak orang kelak akan menyesali waktu yang terbuang disebabkan pertengkaran, permusuhan, ataupun perilaku acuh terhadap keluarga serta sesama muslim.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ

Artinya : “Tidak hendak masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.” (HR. Bukhari & Muslim)

Silaturahmi adalah sikap seseorang untuk selalu menjaga kerukunan dan keharmonisan antar sesama muslim dengan saling memaafkan kesalahan masing-masing. Penyesalan orang yang sudah meninggal dari hadits ini yaitu :

  • Tidak saling memaafkan antar sesama sebelum ajal menjemput
  • Melaksanakan dosa ghibah, fitnah, serta menyakiti orang lain
  • Kurang mencermati hak-hak orang sebelah serta kalangan dhuafa

4. Sibuk Mengejar Harta Dunia dan Melupakan Akhirat

Dalam Islam, mencari nafkah merupakan kewajiban, namun bila sampai melupakan akhirat, maka akan menjadi kesalahan besar yang akan berakibat fatal kelak. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash : 77)

Pada ayat lain Allah memperingatkan akan kecenderungan manusia pada dunia, hingga melupakan akhiratnya,

أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ- حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ

Artinya : “Bermegah-megahan sudah melalaikan kalian hingga kalian masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2)

Penyesalan orang yang sudah meninggal dari ayat-ayat di atas bisa kita simpulkan sebagai berikut :

  • Sibuk dengan dunia mengejar harta dan jabatan sehingga lupa untuk beribadah, menuntut ilmu agama dan mengumpulkan bekal untuk akhirat
  • Tidak menunaikan kewajiban zakat dan kewajiban menolong dan membantu orang lain, padahal dalam harta mereka ada rezeki yang Allah titipkan untuk membantu orang lain
  • Mencari harta dengan cara-cara yang tidak Allah ridhoi atau harta haram, baik dari zatnya, cara mendapatkannya dan menggunakannya

Hikmah Yang Dapat Kita Ambil

Dari penjelasan sebab-sebab penyesalan orang yang sudah meninggal di atas, kita dapat mengambil ibroh dan hikmah pembelajaran yang sangat penting untuk kita amalkan selama hidup di dunia, agar kita tidak menghadapi penyesalan yang sama. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita amalkan :

  • Pergunakan waktu yang kita miliki selama hidup di dunia ini dengan sebaik-baiknya untuk beribadah serta melakukan berbagai kebaikan dan amal sholeh
  • Memperbanyak sedekah serta amal jariyah, sebagai bekal yang akan terus mengalirkan pahala hingga kita telah tiada kelak, sebelum terlambat
  • Jaga ikatan talisilaturahmi yang baik dengan keluarga, sahabat serta orang-orang sholeh
  • Jaga keseimbangkan antara kehidupan dunia serta akhirat, jangan terlena dengan harta serta jabatan yang sifatnya hanya sementara. Gunakanlah harta, jabatan dan apapun yang kita miliki di dunia untuk hanya di jalan Allah, sebagai bekal kita nanti
  • Senantiasa ingat akan kematian dan bersiap selalu untuk menghadapinya dengan memperbanyak amal shaleh

Penyesalan orang yang sudah meninggal dalam Islam memberikan kita peringatan keras agar lebih berhati-hati dalam menempuh hidup. Sebelum ajal datang menjemput kita, maka peluang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal sholeh sebagai bekal untuk menghadap-Nya selalu ada dan jangan disia-siakan.

Jangan menunggu sampai terlambat buat bertaubat serta meningkatkan amal sholeh sebagaimana peringatan dan berita yang Allah dan Rasul-Nya telah sampaikan di atas.

Jadilah manusia yang cerdas sebagaiman sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam yang disampaikan oleh Umar ibn Khattab, khalifah kedua setelah Abu Bakar al-Shidiq, beliau pernah berkata,

أتيتُ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عاشرَ عشرةٍ , فقال رجلٌ من الأنصارِ : من أكيَسُ النَّاسِ وأكرمُ النَّاسِ يا رسولَ اللهِ ؟ فقال : أكثرُهم ذِكرًا للموتِ وأشدُّهم استعدادًا له أولئك هم الأكياسُ ذهبوا بشرفِ الدُّنيا وكرامةِ الآخرةِ

Artinya : ”Bersama sepuluh orang, aku menemui Nabi SAW lalu salah seorang di antara kami bertanya, ‘Siapa orang paling cerdas dan mulia wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat’.” (HR. Ibnu Majah)

Demikianlah sahabat pembaca yang dimuliakan Allah, artikel singkat tentang 4 Penyesalan Orang Yang Sudah Meninggal ini. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bisa mendapatkan rahmat Allah subhanahu wata’ala, dan tidak menyesal di akhirat nanti, Aamiin allahumma aamiin.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.