HADITS JANGAN MARAH BAGIMU SURGA. Kamu sering marah ? Atau mungkin malah sering dimarahin ? He he he…becanda ya sahabat pembaca. Memang perilaku marah adalah salah satu karakter atau perilaku manusia yang normal.
Namun jika tidak terkendali, malah bisa mengakibatkan banyak hal-hal yang negatif, baik bagi orang lain, maupun bagi diri sendiri. Perilaku marah atau mudah marah dalam Islam masuk dalam kategori gejala dari penyakit hati yang harus diwaspadai.
Penyakit hati dalam Islam merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata yang disertai dengan perasaan iri, dengki, marah atau kagum berlebihan. Oleh karenanya Islam mengatur dan memperingatkan tentang perilaku marah ini, melalui salah satu hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam.
“Jangan marah, hingga bagimu surga.”
Hadits jangan marah bagimu surga ini termasuk hadits yang cukup populer dan sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Berbagai permasalahan dan problematika kehidupan, seringkali memojokkan kita dalam situasi atau posisi yang memaksa kita untuk mengeluarkan rasa kesal, rasa frustasi melalui perilaku marah, sebagai pelampiasannya.
Nah, artikel kali ini akan mengulas makna dan maksud dari hadits tersebut, beserta dalil yang relevan, dan cara ataupun metode untuk mengaplikasikan pesan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits Jangan Marah, Bagimu Surga
Rasulullah bersabda,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya: “Jangan kamu marah, maka bagimu Surga (akan masuk Surga).” (HR. Ath-Thabrani).
Melalui hadits ini, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam memberikan penekanan khusus untuk setiap umatnya dalam mengendalikan amarah. Pada hadits yang lain juga beliau sampaikan,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, “Berilah wasiat kepadaku.” Sabda Nabi SAW: “Janganlah engkau mudah marah.” Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, “Janganlah engkau mudah marah.” (HR. Bukhari)
Melalui hadits ini Nabi Muhammad ingin menjelaskan betapa sifat pemarah itu sangat besar akibat dan pengaruhnya bagi kehidupan seorang muslim. Oleh karenanya nasihat yang disampaikan berulang kali adalah untuk menjaga amarah.
Makna Hadits “Jangan Marah, Bagimu Surga”
Mengapa begitu besar pengaruh amarah yang tidak terkendali bagi kehidupan seorang muslim ? Berikut alasannya :
1. Mengendalikan Emosi Merupakan Kunci Keselamatan
Kemarahan kerap kali membuat seorang kehabisan kontrol atas dirinya. Dalam kondisi marah, manusia cenderung berbuat ataupun berkata-kata tanpa berpikir, yang bisa berujung pada penyesalan.
Dengan menjauhi ataupun mengontrol amarah, seseorang Muslim sanggup melindungi dirinya dari dosa serta kehancuran baik dunia terlebih di akherat kelak. Pesan dalam hadits jangan marah bagimu surga, bukan hanya membekali kita untuk meraih surga di akherat, tapi juga menciptakan surga di dunia.
2. jalan Menuju Surga
Allah SWT menggemari hamba-Nya yang sanggup menahan amarah. Dalam Al-Qur’an,. Allah berfirman:
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ (134)
Artinya : “Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhanmu serta kepada surga yang luasnya seluas langit serta bumi yang disediakan buat orang-orang yang bertakwa, ialah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu luas ataupun kecil serta orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menggemari orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran: 133-134)
Ayat ini memerintahkan kita untuk menahan amarah, karena dengan menahan amarah maka akan digolongkan sebagai orang-orang yang bertakwa dan dicintai Allah serta layak untuk mendapatkan balasan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
3. Amarah merupakan Senjata Syaitan
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya : “Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud)
Hadits ini menerangkan bahwa marah merupakan watak yang berasal dari setan. Oleh sebab itu, seseorang Muslim yang sanggup mengatur amarahnya berarti sudah mengalahkan setan yang berupaya pengaruhi dirinya.
Cara Mengatur Marah dalam Islam
Berikut merupakan sebagian metode yang diajarkan oleh Rasulullah SAW buat mengatur amarah sebagaimana dijelaskan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, Msc. pada laman Rumaysho, yang telah penulis rangkum, sebagai berikut :
1. Mengucapkan Ta’awudz.
Karena amarah berasal dari syaitan, maka satu-satunya tempat memohon perlindungan hanyalah kepada Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana Allah sampaikan dalam Al Quran,
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)
Berdasarkan hadits Rasululllah shallallaahu ‘alaihi wassalam,
كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ “
Artinya : “Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR. Bukhari, no. 3282)
2. Diam
Rasulullah SAW bersabda,
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Artinya : “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)
Diam bisa menjadi cara efektif dan efisien buat menghindari diri dari berkata-kata yang bisa menyakiti orang lain ataupun memperparah keadaan. Dengan diam maka akan terhindar dari keluarnya perkataan yang tidak baik.
3. Mengganti Posisi
Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
Artinya : “Apabila salah seseorang dari kamu marah dalam kondisi berdiri, hingga hendaklah dia duduk. Bila dengan duduk belum reda, hingga hendaklah dia berbaring.” (HR. Abu Dawud, nomor 4782)
Berganti posisi saat sedang marah, bisa membantu meredakan ketegangan serta menenangkan emosi seseorang.
4. Berwudhu
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam menyampaikan dalam salah satu haditsnya, dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya : “Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud)
Berwudhu memiliki banyak manfaatnya, dan salah satu manfaat air wudhu yaitu sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Berwudhu merupakan metode yang efisien buat meredakan amarah, sebab air bisa memadamkan “api” amarah.
5. Mengingat Keutamaan Menahan Amarah
Saat marah, ingatlah pesan dan wasiat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam lewat hadits jangan marah bagimu surga di atas, untuk mereka yang sanggup menahan amarah, maka balasannya adalah surga. Pemahaman ini bisa jadi motivasi buat senantiasa tenang serta tidak terbawa emosi.
Manfaat dan Keutamaan Menahan Marah
Mengendalikan dan mengatur amarah mempunyai banyak manfaat dan keutamaan baik secara spiritual maupun secara duniawi. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat jika mampu mengendalikan amarah :
1. Memperoleh Ridha Allah
Allah menyayangi hamba-Nya yang tabah serta sanggup menahan amarah.
2. Ikatan Sosial yang Harmonis
Orang yang tidak gampang marah cenderung mempunyai ikatan yang lebih baik dengan keluarga, sahabat serta orang lain.
3. Kesehatan Raga serta Mental
Marah yang berlebihan bisa menimbulkan tekanan pikiran serta berakibat kurang baik pada kesehatan, salah satunya adalah terhadap tekanan darah. Menahan marah bisa melindungi sekaligus penyeimbang emosi dan tentu berefek baik untuk kesehatan tubuh manusia.
4. Tingkatkan Mutu Diri
Orang yang sanggup mengatur amarah, umumnya adalah orang yang memiliki kematangan emosional serta kedewasaan dalam berperilaku serta berpikir.
Di era kekinian yang sudah sangat maju, penuh dengan berbagai lonjakan perkembangan teknologi dan budaya modern, tidak sedikit orang yang mengalami tekanan ataupun beban pikiran yang bisa merangsang munculnya amarah. Konflik di tempat kerja, berbagai isu dan komentar orang di media sosial, hingga permasalahan dalam rumah tangga, kerap kali bisa menjadi faktor penyulut emosi.
Mengendalikan amarah pada intinya bisa menjadi solusi sekaligus cara efektif untuk selalu dapat memelihara ikatan yang baik dengan orang lain, serta tidak terjerumus dalam perbuatan dosa. Pesan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam dalam “hadits jangan marah bagimu surga” sangat relevan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini agar dapat tercipta kehidupan yang damai dan penuh keberkahan.
Mengendalikan amarah bukan cuma tentang menahan diri dari emosi sesaat, namun juga tentang bagaimana menciptakan kedamaian, menguatkan tali silaturahmi dan ikatan sosial dengan orang lain, dan harapannya mampu menggapai ridha Allah subhanahu wata’ala.
Semoga kita semua selalu bisa meneladani peribadi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mengendalikan amarah, agar bisa meraih keridhaan Allah subhanahu wata’ala.
Demikian kajian singkat dalam artikel Tahan Emosi (Hadits Jangan Marah Bagimu Surga), Begini Caranya. Semoga bermanfaat dan bisa memotivasi penulis pribadi dan sahabat pembaca semua pada umumnya untuk meraih keberkahan serta surga yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wata’ala. Aamiin.
Barakallahu fiikum.