ISRA MIRAJ ADALAH SEBUAH KISAH KEAJAIBAN YANG SANGAT MENGGUGAH HATI. Isra Miraj, merupakan salah satu peristiwa paling luar biasa dalam sejarah Islam. Peristiwa ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan cerita yang menyentuh relung hati setiap Muslim yang mendengarnya.
Isra Miraj adalah sebuah kejadian yang merupakan perjalanan rihlah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqhsa, kemudian Allah naikkan ke langit ketujuh hanya dalam waktu semalam. Sebuah peristiwa yang bahkan hingga saat ini, di era teknologi maju dan serba canggih pun, masih sebuah misteri yang belum bisa dijawab melalui akal manusia.
Terutama tentang bagaimana Allah membawa Nabi Muhammad ke langit ke tujuh hanya dalam waktu satu malam saja. Apalagi di masa 1500-an tahun lalu di zaman yang belum secanggih sekarang, tentu sangat sulit diterima oleh akal.
Peristiwa Isra Miraj adalah merupakan sebuah mukjizat yang Allah anugerahkan kepada hamba-Nya termulia, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam, yang wajib kita percayai dan imani kebenarannya. Tentu saja peristiwa mukjizat ini pun sarat dengan pesan spiritual dan nilai-nilai hikmah spritual yang mendalam.
Salah satunya sebagaimana Allah subhanahu wata’ala ceritakan dalam Al Quran, satu momen di saat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam mendekati dan merendahkan diri di hadapan Allah selama peristiwa Isra Miraj,
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى (٨) فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى (٩) فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (١٠) مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى (١١) أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى (١٢)
Artinya: “Kemudian dia mendekati dan merendahkan diri, hingga jarak dua busur panah atau kurang lagi. Allah mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang diwahyukan (kepadanya).Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?” (QS. An-Najm: 8-12)
Perjalanan Ajaib Kekasih Allah
Isra Miraj artinya dari sisi bahasa merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Isra’ dan miraj. Isra’ artinya perjalanan malam, sementara mi’raj berarti kendaraan atau alat untuk naik ataupun tangga.
Isra adalah sebuah peristiwa berangkatnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam oleh Tuhannya pada suatu malam, dari Masjidil Haram di kota Mekah ke Masjidil Aqhsa di Palestina. Sementara itu, mi’raj adalah berangkatnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam dari Masjidil Aqsa naik menembus hingga ke langit tujuh lapis menuju ke Sidratul Muntaha, yang merupakan tempat tertinggi, dan disinilah Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Sebagaimana di tulis dalam laman Kementrian Agama (kemenag.go.id), peristiwa Isra Miraj terjadi sebelum Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa yang terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
Awal Perjalanan Ajaib: Dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqhsa
Masjid Al-Aqsa, yang juga diakui sebagai tempat suci bagi umat Islam, menjadi saksi awal perjalanan spiritual ini. Peristiwa Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqhsa ini Allah rekam dalam Al Quran,
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra : 1)
Peristiwa Isra ini menjadi penting dan menjadi sebuah hikmah tersendiri bagi kita umat Islam. Hal ini disebabkan Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Nabi Ibrahim AS yang berasal dari keturunan Nabi Ismail AS, sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari keturunan Ishaq AS.
Nabi Muhammad berdakwah di Mekah, sedangkan Nabi yang lain berdakwah di sekitar Palestina. Dengan peristiwa Isra ini maka tuduhan bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan “golongan” Ibrahim bisa terbantahkan.
Melintasi Tujuh Langit: Perjalanan Ke Surga
Dari Masjidil Aqhsa kemudian Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam melanjutkan perjalanan ke langit, melintasi tujuh langit dengan bimbingan Allah. Ini bukanlah perjalanan fisik seperti yang biasa kita bayangkan, melainkan perjalanan spiritual yang membawa Nabi mendekat dengan kekuasaan dan kebesaran Allah.
Disinilah Nabi Muhammad bertemu dengan beberapa nabi lain, mengukuhkan persatuan ajaran-ajaran ilahi yang telah disampaikan oleh rasul-rasul sebelumnya, hingga akhirnya turunlah kewajiban shalat 5 waktu. Nabi Muhammad shallallaaahu ‘alaihi wassalam, dalam perjalanan ini, diangkat oleh Allah untuk menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara manusia terpilih dan Sang Penciptanya.
Melalui perjalanan ini Allah ingin menunjukkan sebahagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya kepada kekasih-Nya. Dalam surat An Najm di atas, pada ayat 12, Allah menyatakan kata “Yaro“, yang didalam bahasa Arab artinya “menyaksikan langsung“, bukan dengan kata “Syahida“, yang artinya menyaksikan tapi tidak mesti secara langsung.
Allah ingin menghibur dan menguatkan Nabi Muhammad dengan memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya secara langsung. Hal ini disebabkan pada saat itu dakwah Nabi sedang mengalami masa-masa sulit, dengan meninggalnya istri tercinta Ibunda Siti Khadijah, dan pamannya Abu Thalib, yang merupakan pendukung utama sekaligus pelindung dakwah Nabi di Mekah
Begitu juga dengan peristiwa bertemunya Nabi Muhammad dengan para nabi terdahulu, agar Nabi Muhammad juga bisa melihat bagaimana para pendahulunya juga pernah mengalami masa-masa sulit, sehingga Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam bertambah motivasi dan semangatnya.
Nabi Muhammad pun diperlihatkan dengan berbagai pemandangan surgawi, menghadiri pertemuan dengan para malaikat, dan menyaksikan kebesaran Allah dengan segala keajaiban-Nya. Semua ini menjadi bukti akan kekuasaan yang tak terbatas dari Sang Khalik.
Berada di Hadapan Allah: Puncak Perjalanan Spiritual
Puncak dari Isra Miraj adalah saat Nabi Muhammad berada di hadapan Allah. Dalam momen ini, segala kebesaran dan keagungan Allah terungkap sepenuhnya. Nabi menerima perintah shalat 5 waktu dan petunjuk langsung dari Sang Pencipta, memperkuat pondasi ajaran Islam yang mulia.
Berada di hadapan Allah bukan hanya momen penuh keagungan, tetapi juga saat penuh kasih sayang. Allah memberikan petunjuk dan hikmah kepada Nabi Muhammad, menyempurnakan agama Islam sebagai ajaran penuntun bagi umat manusia.
Makna Spiritual dan Pelajaran dari Isra Miraj
Isra Miraj adalah sebuah peristiwa yang bukan hanya menjadi kisah bersejarah semata, melainkan sumber makna spiritual dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Perjalanan ini mengajarkan tentang ketabahan, keimanan, dan kepasrahan kepada kehendak Allah.
Hikmah Peristiwa Isra Miraj
Pertama-tama, Isra Miraj mengajarkan tentang betapa pentingnya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah. Nabi Muhammad, sebagai utusan Allah, menunjukkan bahwa kekuatan dan kebijaksanaan sejati berasal dari kedekatan dengan Sang Pencipta.
Perjalanan dakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah subhanahu wata’ala merupakan sebuah kewajiban setiap hamba dan umat Nabi Muhammad. Merupakan sebuah keniscayaan dalam perjalanannya akan menghadapi berbagai rintangan, kesulitan dan tantangan yang bisa melemahkan.
Akan tetapi setiap umat Nabi Muhammad, setiap kader-kader dakwah harus yakin bahwa kita tidak sendirian. Ada Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Mengawasi, Maha Mengetahui, dan Maha Penyayang yang akan selalu menjaga dan menemani setiap langkah-langkah kita.
Jangan pernah melupakan kedekatan dengan Allah, melalui ibadah, doa, dan refleksi diri dan perjuangan dengan melihat kisah umat-umat terdahulu yang juga mengalami kesulitan dan cobaan yang sama atau bahkan lebih berat dari kita. Setiap Muslim diingatkan untuk senantiasa mencari kedekatan dengan Allah, tanpa pernah lelah dan putus asa.
Selanjutnya, Isra Miraj menjadi pelajaran tentang keajaiban dan kebesaran penciptaan Allah. Melintasi tujuh langit dan menyaksikan keindahan surgawi, Nabi Muhammad menyampaikan pesan bahwa alam semesta ini adalah bukti nyata akan kekuasaan dan kreativitas Sang Khalik. Ini mengajarkan umat Islam untuk menghargai ciptaan Allah dan menjaga lingkungan sebagai tanda rasa syukur.
Pengaruh Isra Miraj dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun Isra Miraj terjadi berabad-abad yang lalu, pengaruhnya tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Kisah ini menjadi sumber inspirasi untuk melewati ujian dan cobaan dengan kekuatan iman.
Isra Miraj juga menciptakan perasaan syukur dan rasa kagum terhadap Allah. Melihat keajaiban dan keindahan yang diwujudkan dalam peristiwa tersebut, umat Islam diajak untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan dan mengakui kebesaran Sang Pencipta dalam setiap aspek kehidupan.
Isra Miraj adalah Kisah yang Meninggalkan Jejak Di Hati
Isra Miraj, sebagai kisah keajaiban yang menggugah hati, bukan sekadar narasi sejarah. Ini adalah cerita yang meresapi jiwa dan menanamkan nilai-nilai spiritual yang mendalam. Melalui perjalanan ajaib dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqhsa di Palestina kemudian diangkat ke langit menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad memberikan umat Islam pelajaran tentang kekuatan iman, kebesaran Allah, dan pentingnya menjaga hubungan spiritual.
Isra Miraj menjadi lampu penerang dalam kehidupan umat Islam, mengajarkan mereka untuk terus mencari kebenaran, menjaga hubungan dengan Allah, dan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Dengan merenungkan kisah ini, setiap Muslim diingatkan akan keajaiban dan kebesaran Allah yang senantiasa hadir dalam hidup mereka.
Wallahu’alam bishawab.