10 Manfaat Dan Keutamaan Menulis Ayat-ayat Al Quran

manfaat-menulis-ayat-alquran

10 MANFAAT DAN KEUTAMAAN MENULIS AYAT-AYAT AL QURAN. Sahabat quran yang dimuliakan Allah SWT, tentunya kita sebagai umat islam senantiasa berusaha untuk selalu dekat dengan Al Quran. Setiap hari, kita akan selalu berusaha untuk selalu ber-akrab ria dengan Al Quran. Minimal membacanya, syukur alhamdulillah kalau kita lanjut dengan menghafal dan memahami makna kandungan ayat-ayat suci Al Quran tersebut.

Bahkan sebagian dari sahabat, juga sudah mulai belajar untuk menguasai langgam bacaan Al Quran, seperti layaknya para qori yang sering kita dengar di berbagai media online saat ini. Mulai dari qori timur tengah seperti As-Sudais, Mishari Alafasyi, Al-Ghamidi dan lain sebagainya, hingga qori-qori dalam negeri yang juga populer seperti H. Muammar ZAMuzammil Hasballah, Taqy Malik dan lain-lain.

Even-even membaca Al Quran pun sudah sering sahabat dengar dalam keseharian, mulai dari lomba baca Quran, komunitas baca quran atau tadabbur quran, dan berbagai kegiatan yang terkait dengan aktifitas membaca Al Quran, serta gerakan-gerakan yang mengkampanyekan membaca Al Quran.

Tapi pernahkah sahabat mendengar tentang kegiatan menulis Al Quran ?

Sepertinya tidak banyak orang tahu apalagi melakukan aktifitas ini dalam kesehariannya. Mungkin hanya orang-orang tertentu, dalam lingkungan tertentu saja yang melakukannya. Seperti lingkungan pendidikan agama atau pesantren serta lembaga pendidikan quran.

Mengapa demikian ? Tentu karena kurangnya informasi dan publikasi serta edukasi tentang manfaat dari aktifitas yang satu ini. Padahal aktifitas menulis ayat-ayat Al Quran sesungguhnya menyimpan manfaat dan faedah serta keutamaan yang luar biasa.

Wah jadi penasaran bukan ? Apa aja sih manfaat dan faedahnya ? Yuk kita simak 10 manfaat dan keutamaan dari aktifitas menulis ayat-ayat Al Quran di bawah ini :

1. Memperkuat Hafalan dan Daya Ingat

Kekuatan daya ingat manusia itu lemah dan memiliki keterbatasan, oleh karenanya salah satu cara untuk memperkuatnya adalah dengan menulis.  Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya(Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)

Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya, salah satunya adalah Abdullah bin ‘Amr untuk menulis ilmu. Beliau bersabda kepadanya:

اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ

Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran (HR. Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, shahih)

2. Melatih Berpikir Sistematis

Aktifitas menulis merupakan rangkaian dari proses yang terjadi secara berurutan dan sistematis. Pertama adalah proses membaca, baru kemudian diikuti dengan proses menulis. Tanpa proses membaca terlebih dahulu, tak mungkin seseorang bisa melakukan aktifitas menulis.

Proses membaca adalah proses mengidentifikasi permasalahan, sementara proses menulis adalah proses pemecahan masalah. Sehingga tanpa disadari, membiasakan dalam aktifitas menulis, secara otomatis akan membentuk pola pikir yang sistematis dalam otak manusia.

3. Menyeimbangkan Penggunaan Otak Kiri dan Otak Kanan

Manusia terlahir dengan fitrahnya memiliki kecenderungan penggunaan secara lebih banyak pada salah satu belahan bagian otak. Entah itu belahan otak bagian kiri atau belahan otak bagian kanan. Otak bagian kiri, adalah bagian dari otak manusia, yang bertugas untuk mengurus hal-hal yang terkait dengan logika, dan hitungan matematika. Jika kita ingin mengungkapkan sebuah fakta, otak kiri akan menariknya dari memori kita.

Sementara belahan otak kanan oleh para pakar ilmu manajemen otak (brain management), dikaitkan dengan kerja otak yang bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat abtrak dan kreatif. Manusia yang unggul adalah yang mampu menggunakan fungsi otak kiri dan kanannya secara optimal.

Aktifitas menulis disinyalir oleh para ilmuwan akan dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan secara maksimal, hingga kesehatan otak pun terjaga. Membaca yang merupakan proses pengidentifikasian masalah lebih memfungsikan otak kiri, sementara menulis, sebagai proses pemecahan masalah akan lebih mengoptimalkan fungsi otak kanan. Membiasakan diri melakukan aktifitas menulis akan merangsang pemanfaatan otak kiri dan otak kanan secara seimbang.

Menulis ayat-ayat Al Quran yang menggunakan bahasa Arab, membuat koordinasi otak kiri dan otak kanan semakin baik. Gerakan menulis huruf arab yang berbeda dengan tulisan latin, yaitu dari kanan ke kiri serta meletakkan tanda harokat dari atas ke bawah, yang didominasi oleh otak kanan, akan menyeimbangkan aktifitas fungsi otak kiri.

4. Melatih Kreatifitas

Menulis ayat-ayat Al-Quran dalam bahasa Arab tentu beda dengan tulisan Indonesia. Ini juga akan melatih kita menjadi lebih kreatif dan memiliki gaya sendiri dalam menulis.




5. Mendatangkan Ketenangan dan Ketundukkan Pada Allah SWT

Menulis Al-Quran memiliki pengaruh terhadap psikis seseorang. Al-Quran sebagai nuur, tentu akan mendatangkan sakinah (ketenangan) bagi pembacanya apalagi penulisnya. Lebih dahsyat lagi jika mampu memahami artinya.

Stimulus pada saat melakukan aktifitas menulis Al-Quran, yang dilakukan secara terus menerus, menyebabkan adanya perasaan tunduk dan taat atas perintah Allah. Karena adanya keterlibatan aktif antara tangan, mata, telinga, mulut dan otak saat menulis kata-perkata kalam suci.

6. Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Ini bukan rahasia lagi, bahwa umumnya para penghafal Al-Quran, apalagi yang rutin menuliskan ayat-ayat Al-Quran akan terlihat lebih cerdas dan berprestasi di sekolah, kampus atau tempat kerjanya.

7. Menghayati Sejarah

Ketika menulis ayat-ayat Al Quran maka akan terasa benar bagaimana dahulu seorang sahabat nabi, Zaid bin Tsabit menjadi penulis Al-Quran pertama kali, pada akhir Ramadhan di jaman Khalifah Abu Bakar Siddiq, untuk memastikan ayat-ayat al-Qur’an terdokumentasikan.

Begitu pula akan terbayangkan bagaimana proses penulisan Al-Quran, dan pembuatan mushaf pertama kali pada masa sahabat Utsman bin Affan, terjadi.  Hal ini akan membuat kecintaan pada Al-Quran semakin besar, karena rasa khusyu’ dan ta’jub kita, serasa terbawa ke masa lalu.

8. Membentuk Pribadi Misioner
Metode yang saat ini banyak digunakan untuk berlatih menulis Al Quran, adalah melalui metode menulis mengikuti sketsa ayat Al Quran yang telah ditulis tipis pada mushaf tulis Al Quran. Metode yang dikenal dengan istilah Follow The Line ini, secara harfiah berarti “mengikuti garis”. Metode Follow The Line adalah cara belajar menulis Al-Quran dengan cara menebalkan huruf-huruf Al Quran yang dicetak samar.
mushaf-tulis-syaami-quran
Proses pembelajaran menulis ayat Al Quran adalah dengan menulis huruf mengikuti garis-garis yang sudah disediakan. Satu ayat yang berhasil ditebalkan ternyata dapat memberikan satu kecerdasan pada penulisnya, mereka dapat lebih mudah menghafal Al Quran.
Bagi seorang pembelajar menulis ayat Al Quran, dengan metode ini maka tak ada pilihan lain, kecuali mengikuti garis yang telah ditentukan, dan tak ada jalan terbaik kecuali mengikuti yang sudah pasti baik dan benarnya. Al Quran adalah Kalamulloh, maka dalam kerangka kegiatan menulis ayat-ayat Al Quran ini, bisa diasumsikan sebagai melanggengkan “maksud” Allah SWT untuk diri kita.
Berbuat sesuatu (bergerak, berikhtiar) untuk mencapai impian. Memiliki kebiasaan menulis Al-Qur’an akan berakibat pada pola pikir bahwa mencapai tujuan yang kita inginkan itu adalah sesuatu keniscayaan, asalkan mau melangkah/berikhtiar/bergerak untuk mencapai tujuan tersebut. Layaknya menulis, maka tujuan hidup sebenarnya adalah rangkaian dari hal-hal sederhana seperti tulisan.
9. Berlatih Untuk Teliti
Saat menulis Al-Quran dibutuhkan ketelitian, sehingga ketika seseorang sudah teruji kebenarannya dalam menulis Al Quran, maka tidak diragukan lagi ketelitiannya dalam segala hal.
10. Melatih Pribadi Menjadi Shidiq & Amanah
Secara sistematis proses menulis ayat-ayat Al Quran akan membentuk pribadi yang benar/shidiq dan terpercaya/amanah. Mengapa ? Karena dalam penulisan ayat Al Quran, apabila terjadi sedikit saja kesalahan, maka sangat mudah untuk diketahui. Inilah sebabnya mengapa saat menulis ayat Al Quran, seseorang akan terus berhati-hati, agar jangan sampai terjadi kesalahan. Melatih kepribadian untuk terus melakukan sesuatu dengan baik dan benar serta tepat (shidiq).
Karya tulisan tidak dapat dibohongi, hasilnya adalah nyata dan bukan abstrak seperti membaca. Penyelesaian menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar akan menghasilkan pribadi yang terpercaya (amanah).

Demikianlah sahabat pondok islami 10 manfaat dan keutamaan menulis ayat-ayat Al Quran.  Jadi, sekarang sahabat  tidak perlu ragu, untuk meluangkan waktu memulai kebiasaan menulis Al-Quran. Bahkan sahabat dapat mengajak keluarga, teman dekat, tetangga untuk bersama-sama lebih dekat dengan Al Quran melalui kebiasaan menulis ayat-ayat Al Quran.

Salah satu produk mushaf Al Quran yang dapat sahabat gunakan dalam berlatih menulis ayat-ayat Al Quran adalah produk dari Syaamil Quran, yang diberi nama Mushaf Tulis Syaamil Quran.

Semoga bermanfaat.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

(Ebook GRATIS) Kisah Inspiratif Para Penghafal Quran
This is default text for notification bar