Ilmu Itu Cahaya Bodoh Itu Bahaya

ILMU ITU CAHAYA BODOH ITU BAHAYA. Beberapa hari ini jagad sosmed cukup ramai memberitakan tentang kebijakan salah seorang pejabat wilayah di salah satu propinsi, di Nusantara ini. Beliau mengeluarkan kebijakan perubahan jam kerja operasional pada instansi pemerintah di wilayahnya, dengan merubah jadwal waktu masuk dan pulang bagi ASN selama bulan puasa menjadi lebih cepat.

ilmu-itu-cahaya-bodoh-itu-bahaya

Ada yang menarik dari kebijakan tersebut, yaitu mengenai sebab ataupun alasan dikeluarkannya kebijakan tersebut. Salah satunya adalah sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal buruk, sebagai akibat dari kebiasaan yang mungkin selama ini masih banyak terjadi pada pola hidup masyarakat muslim Indonesia, ketika melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Tidur setelah makan sahur, merupakan kebiasaan yang sepertinya masih cukup banyak terjadi. Kebijakan mempercepat waktu masuk kerja, menurut pejabat kepala wilayah tadi adalah, salah satunya untuk mencegah tidur lagi setelah makan sahur.

Dengan jam masuk lebih pagi, dari normal jam 7.30 pagi menjadi 6.30 pagi maka setelah sahur sangat sedikit waktu untuk bisa tidur lagi. Mereka harus segera bersiap-siap melaksanakan shalat subuh dan bergegas berangkat kerja agar tidak kesiangan sampai di tempat bertugas.

Menarik, karena kebijakan yang dibuat, walaupun bukan sebuah kebijakan yang populer atau disukai, akan tetapi menurut penulis pribadi sebuah kebijakan yang diambil berdasarkan ilmu, bukan asal mengeluarkan kebijakan saja.

Kebijakan yang dikeluarkan karena ilmu akan menjadi sebab kebaikan bagi banyak orang, walaupun pada prakteknya seperti lebih menyusahkan. Akan tetapi kesusahan yang akan menghasilkan kebaikan pada akhirnya.

Terlepas dari peristiwa tersebut di atas, prinsip seperti ini harusnya juga berlaku untuk semua hal, dimana ilmu menjadi pegangan utama untuk melakukan sesuatu. Jangan sampai seseorang bertindak atau melakukan sebuah amalan tanpa ilmu.

Ada pepatah arab berbunyi,

اَلعِلْمُ نُوْرٌ وَالجَهْلُ ضَـــارٌّ

Artinya : “Ilmu itu cahaya dan bodoh itu bahaya”

Setidaknya ada dua hal penting yang dapat membawa kebaikan dari pelaksanaan kebijakan tersebut, pertama dari sisi kesehatan dan kedua manfaat secara spiritual.

Kedua hal yang akan dibahas lebih jauh di bawah ini jika kita tahu ilmunya maka akan menjadi cahaya dalam hidup kita, akan tetapi jika tidak kita pahami, maka besar kemungkinan kita akan terjebak dalam bahaya. Apa itu ? Yuk simak terus pembahasannya.

Bahaya Tidur Setelah Makan

Sudah banyak penelitian yang mempublikasikan tentang bahayanya tidur setelah makan. Berikut ini beberapa hasil penelitian tentang bahaya tidur setelah makan, yang penulis ambil dari sumber-sumber referensi kesehatan di internet.

Diantaranya penulis ringkas menjadi beberapa point penting sebagai berikut.

1. Gangguan Pencernaan dan Asam Lambung

    Tidur setelah makan dapat menyebabkan refluks asam lambung (GERD), di mana asam dari lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman dan mual, nyeri di dada dan terasa panas, serta mulut terasa asam/pahit.

    Bahkan bukan hanya fisiknya saja yang akan bermasalah tetapi secara jiwa dan spritualnya juga akan bermasalah sebagaimana ajaran Rasulullah SAW kepada umatnya untuk tidak langsung tidur setelah makan:

    “Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.” (HR. Abu Nu’aim)

    Dari hadits ini, kita bisa memahami bahwa kebiasaan langsung tidur setelah makan, dapat berdampak buruk, tidak hanya bagi kesehatan fisik tetapi juga spiritual.

    2. Sembelit

    Tidur segera setelah makan dapat menghambat proses pengosongan lambung, dan membuat meningkatnya risiko sembelit.

    3. Risiko Kenaikan Berat Badan

      Metabolisme tubuh melambat saat tidur, sehingga makanan yang belum sepenuhnya dicerna bisa berubah menjadi lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, bisa memicu obesitas dan penyakit lainnya.

      4. Gangguan Kualitas Tidur

        Tidur setelah makan bisa menyebabkan tubuh bekerja ekstra dalam mencerna makanan, sehingga bukannya mendapatkan tidur yang nyenyak, justru bisa mengalami gangguan tidur seperti mimpi buruk atau sulit bangun untuk shalat Subuh.

        5. Meningkatkan Risiko Stroke

          Penelitian menunjukkan bahwa tidur segera setelah makan dapat meningkatkan risiko stroke. Hal ini karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik sebelum memasuki fase tidur.

          Tidak langsung tidur setelah makan akan membawa hikmah kebaikan bagi jasad atau fisik seseorang. Berbagai penyakit degeneratif yang timbul akibat pola hidup yang tidak baik ini, bisa dihindari dan membuat kualitas hidup tetap terjaga.

          Dengan memiliki kesehatan fisik yang terjaga maka seseorang akan bersemangat dalam menjalankan tugas dan amanah yang diembannya. Hal ini akan berdampak pada produktifitas dan kinerja yang semakin baik.

          Keutamaan dan Berkah di Waktu Subuh

          Daripada langsung tidur setelah makan sahur, jauh lebih baik untuk memanfaatkan waktu subuh di Bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai aktifitas bermanfaat atau ibadah seperti tilawah quran, membaca buku-buku agama, streching atau peregangan tubuh dan aktivitas lain yang memberikan dampak keberkahan yang luar biasa.

          Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam menegaskan tentang keutamaan waktu subuh ini, yaitu :

          1. Waktu yang Penuh Keberkahan

            Rasulullah SAW bersabda:

            اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

            Artinya : “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

            Waktu subuh adalah saat yang penuh dengan keberkahan. Orang-orang yang bangun dan beraktivitas di waktu ini lebih sehat, dan mendapatkan ketenangan batin serta semangat yang lebih besar.

            2. Waktu Mustajab untuk Berdoa

              Waktu subuh termasuk salah satu waktu terbaik untuk berdoa, terutama di sepertiga malam terakhir. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersabda,

              “Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

              3. Menjaga Konsistensi Shalat Subuh Berjamaah

                Bagi laki-laki, shalat Subuh berjamaah di masjid adalah salah satu amalan yang sangat besar pahalanya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersabda:

                مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ

                Artinya : “Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar.  Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim)

                Shalat Subuh berjamaah juga mendatangkan cahaya di hari kiamat bagi mereka yang membiasakannya.

                4. Meningkatkan Produktivitas Sehari-hari

                  Orang yang terbiasa bangun di waktu subuh dan tidak tidur kembali setelahnya cenderung lebih produktif dan lebih sukses dalam pekerjaannya. Bahkan, banyak orang sukses bahkan tokoh dunia yang kita kenal saat ini seperti Barrack Obama, Warren Buffet, Elon Musk, dan masih banyak lagi yang menjadikan waktu pagi sebagai waktu emas untuk belajar dan bekerja.

                  Dengan mengetahui betapa berbahayanya tidur setelah makan dan sangat bernilainya waktu di pagi hari ini, akan menjadi sebuah motivasi yang sangat berharga. Kita akan menjadi lebih berhati-hati dan semakin termotivasi memanfaatkan waktu subuh untuk melakukan aktifitas bermanfaat agar hidup menjadi lebih berkualitas dan penuh makna.

                  Kembali kepada pepatah arab di atas – ilmu itu cahaya bodoh itu bahaya, harus menjadi pengingat kepada kita tentang pentingnya memiliki ilmu, dan ilmu itu harus dicari atau dijemput. Salah satunya dengan banyak membaca, memperhatikan dan mentadaburi alam dan lingkungan disekitar kita.

                  Dengan ilmu sebagai cahayanya, maka hidup kita akan menjadi terang benderang. Sebaliknya, tanpa ilmu kita akan menjadi manusia yang bodoh, yang pada akhirnya akan terperangkap dalam bahaya.

                  Semoga tulisan sederhana dengan judul “Ilmu Itu Cahaya Bodoh Itu Bahaya” ini bisa bermanfaat, menambah wawasan dan sekaligus menjadi momen untuk bermuhasabah, terutama buat penulis pribadi agar lebih semangat untuk menuntut ilmu, baik dunia maupun utamanya ilmu akhirat.

                  Mohon maaf jika ada kesalahan kata, semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik buat kita semua. Aamiin.

                  Barakallahu fiikum.

                  Leave a Comment

                  This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.