Kapan Isra Miraj Terjadi ? Inilah Ragam Pendapat Para Ulama

KAPAN ISRA MIRAJ TERJADI ? Pada artikel sebelumnya dengan judul Keutamaan Bulan Rajab, telah disampaikan tentang beberapa sebab mengapa Bulan Rajab memiliki beberapa keistimewaan. Salah satu keutamaan tersebut adalah, bulan Rajab merupakan bulan dimana terjadi peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam.

kapan-isra-miraj-terjadi

Akan tetapi di hari Ahad kemarin, pada kajian Ahad Subuh di mesjid dekat rumah penulis, ada pembahasan menarik yang disampaikan oleh Ustadz Wisnu Wibiksana, yaitu tentang kapan Isra Miraj terjadi ? Apakah tepat di Bulan Rajab, seperti yang sudah begitu familiar kita ketahui ? Atau ternyata bukan di Bulan Rajab ?

Nah, untuk jelasnya penulis coba tulis ulang materi kajian Ahad Subuh tersebut pada artikel berikut ini.

Arti Isra Mi’raj

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Quran Surat Al-Isra, ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra : 1)

Isra’ secara bahasa berasal dari kata saro’, yang bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra’ adalah perjalanan Rasululllah shallallaahu ‘alaihi wassalam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina) berdasarkan firman Allah pada Surat Al-Isra ayat 1 di atas.

Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah :

وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ

Artinya : “Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha…” (QS. An-Najm : 13-14)

Kapan Isra Miraj Terjadi ?

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ulama tentang kapan Isra Miraj terjadi.

Berdasarkan Kitab Al-Ikhtilaf fi Ta’yin Al-Isra’ wa Al-Mi’raj

Kitab karya Syekh Abdul Qadir bin Muhammad bin Abdurrahman Al Junaid, disebutkan beberapa pendapat mengenai kapan Isra Miraj terjadi, yaitu :

  • Isra Miraj Terjadi pada Bulan Rajab. Pendapat ini dirujuk oleh Ibn Al-Jauzi, Al Maqdisi yang bermazhab Hambali, dan Imam An-Nawawi di satu riwayat. Opsi ini mendapat sanggahan dari sejumlah ulama lain diantaranya Ibn Dihyah Al-Kalbi, Abu Syamah Al-Maqdisi dan Ibn Hajar Al-Asqalani. Riwayat yang menyatakan Isra Miraj terjadi pada bulan Rajab, dinyatakan lemah. Bahkan tak sedikit perawinya terindikasi berbohong.
  • Isra Miraj Terjadi pada bulan Rabiul Awwal, Di Malam 27. Opsi ini dinyatakan oleh Abu Ishaq Al-Harbi, Ibn Dihyah Al-Kalbi, Al-Maliki, An-Nawawi di satu riwayat. Oleh Al-Qadhi Ibn Al-Munir Al-Ikandari Al-Maliki, opsi ini dinilai sebagai pandangan terkuat dari sekian pendapat yang pernah ada.
  • Isra Miraj Terjadi pada bulan Rabiul Awwal, Di Malam 17. Imam As-Sakhawi dalam kitab Uyun Al-Atsar memaparkan, opsi ketiga inilah yang paling populer. Pandangan ini merupakan pandangan beberapa sahabat diantaranya, Ibn Abbas, Abdullah bin Amar bin Al-Ash, Ummu Salamah dan Aisyah.
  • Isra Miraj Terjadi di Bulan Ramadhan pada hari Sabtu malam 17 Ramadhan. Pendapat ini seperti dinukilkan oleh Ibn Sa’ad di kitab Al-Thabaqat yang mengutip riwayat dari Abu Bakrah. Riwayat ini dinilai lemah, menyusul keberadaan Muhammad bin Umar Al-Waqidi yang dinyatakan lemah.
  • Isra Miraj Terjadi di Bulan Syawwal. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Mawardi.
  • Isra Miraj Terjadi pada Bulan Dzulqa’dah. Pendapat ini sepeti dinukilkan oleh Ibn Katsir pada kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah. Pada kitab yang sama Ibn Katsir juga mengindikasikan waktu kejadian yang lain, yaitu Isra Miraj terjadi pada 12 Rabiul Awwal.
  • Isra Miraj Ada Di 27 Malam Ramadhan. Pendapat ini disinyalkan oleh Imam Al-Qasimi di kitab Mahasin At-Ta’wil.

Berdasarkan Kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum : 108

Kitab karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai penetapan waktu terjadinya Isra Miraj, yaitu :

  • Peristiwa tersebut terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam dengan nubuwwah (kenabian). Ini adalah pendapat Imam Ath Thabari rahimahullah.
  • Peristiwa tersebut terjadi lima tahun setelah diutus sebagai rasul. Ini adalah pendapat yang dirajihkan oleh Imam An Nawawi dan Al Qurthubi rahimahumallah.
  • Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh Bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian. Ini adalah pendapat Al Allamah Al Manshurfuri rahimahullah.
  • Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi enam bulan sebelum hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
  • Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun sebelum hijrah, atau pada bulan Rabiul Awwal tahun ketiga belas setelah kenabian.

Syaikh Shafiryurrahman Al Mubarakfuri hafidzahullah menjelaskan :

“Tiga pendapat pertama tertolak. Alasannya karena Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh setelah kenabian, sementara ketika beliau meninggal belum ada kewajiban shalat lima waktu. Juga tidak ada perbedaan pendapat bahwa diwajibkannya shalat lima waktu adalah pada saat peristiwa Isra Mi’raj. Sedangkan tiga pendapat lainnya, aku tidak mengetahui mana yang lebih rajih. Namun jika dilihat dari kandungan surat Al Isra’ menunjukkan bahwa peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada masa akhir sebelum hijrah.”

Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas bahwa Isra’ dan Mi’raj tidak diketahui secara pasti kapan waktu terjadinya. Ini menunjukkan bahwa mengetahui kapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj bukanlah suatu hal yang penting.

Lagipula, tidak terdapat sedikitpun faedah keagamaan dengan mengetahuinya. Seandainya ada faedahnya maka pasti Allah akan menjelaskannya kepada kita. Maka memastikan kejadian Isra Mi’raj terjadi pada Bulan Rajab adalah suatu kekeliruan.

Hikmah di Balik Kejadian Isra dan Mi’raj

Berikut ini adalah hikmah di balik kejadian Isra dan Mi’raj :

  • Penetapan akan ketinggian Allah ta’ala dengan ketinggian zat-Nya dengan sebenar-benarnya sesuai dengan keagungan Allah, yakni Allh tinggi berada di atas langit ketujuh, diatas ‘arsy-Nya. Ini merupakan akidah kaum muslimin seluruhnya dari dulu hingga sekarang.
  • Mengimani perkara-perkara ghaib yang disebutkan dalam hadits di atas, seperti ” Buraaq, Mi’raj, para malaikat penjaga langit, adanya pintu-pintu langit, Baitul Ma’mur, Sidratul Muntaha beserta sifat-sifatnya, surga dan selainnya.
  • Penetapan tentang hidupnya para Nabi ‘alaihimu salaam di kubur-kubur mereka, akan tetapi dengan kehidupan barzakhiah, bukan seperti kehidupan mereka di dunia. Oleh karena itulah, di sini tidak ada dalil yang membolehkan Shalih Alu Syaikh rahimahullah menjelaskan bahwa nbi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wassalam dalam Mi’raj menemui ruh para Nabi kecuali Nabi Isa ‘alahissalaam. Nabi menemui jasad Nabi Isa karena jasad dan ruh beliau dibawa ke langit dan beliau belum wafat (al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah).
  • Banyak jumlah para malaikat dan tida ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah.
  • Tingginya kedudukan shalat wajib dalam Islam, karena Allah langsung yang memerintahkan kewajiban ini.

Hadits Tentang Waktu Shalat

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata:

وَالْأَصْلُ فِيهِ حَدِيثُ جِبْرِيلَ: أَنَّهُ أَمَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – فِي أَوَّلِ اَلْوَقْتِ وَآخِرِهِ, وَقَالَ: ” يَا مُحَمَّدُ, اَلصَّلَاةُ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ اَلْوَقْتَيْنِ ” رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ

Artinya : Dalil tentang waktu shalat ini adalah hadits Jibril, ia pernah mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada awal dan akhir waktu. Lantas ia berkata, “Wahai Muhammad, shalat itu di antara dua waktu ini.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi) [HR. Abu Daud, no. 393 dan Ahmad, 1:333. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih]]

وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ – رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: ” وَقْتُ اَلظُّهْرِ : إِذَا زَالَتِ اَلشَّمْسُ, وَكَانَ ظِلُّ اَلرَّجُلِ كَطُولِهِ, مَا لَمْ تَحْضُرِ اَلْعَصْرُ, وَوَقْتُ اَلْعَصْرِ: مَا لَمْ تَصْفَرَّ اَلشَّمْسُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْمَغْرِبِ: مَا لَمْ يَغِبِ اَلشَّفَقُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْعِشَاءِ: إِلَى نِصْفِ اَللَّيْلِ,  وَوَقْتُ صَلاَةِ الصُّبْحِ: مِنْ طُلُوْعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya : Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Waktu shalat Zhuhur jika matahari sudah tergelincir ke barat ketika itu panjang bayangan sama dengan tinggi seseorang, selama belum masuk shalat ‘Ashar. Waktu shalat ‘Ashar adalah selama matahari belum menguning. Waktu shalat Maghrib adalah selama belum hilang cahaya merah pada ufuk barat. Waktu shalat Isya adalah sampai pertengahan malam. Waktu shalat Shubuh adalah dari terbit fajar selama belum terbit matahari.” (HR. Muslim No. 612)

Demikianlah artikel tentang Kapan Isra Miraj Terjadi ? Inilah Ragam Pendapat Para Ulama. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis pribadi dan sahabat pembaca semua.

Jikapun ada perbedaan pendapat, semoga tidak menjadi bahan perdebatan akan tetapi untuk memperluas pengetahuan dan wawasan kita semua untuk lebih mengenal Islam. Aamiin allahumma aamiin.

Wallahu’alam bishawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.