Kisah Nabi Idris as dan Mukjizat Nabi Idris

kisah-nabi-idris-as-dan-mukjizat-nabi-idrisKISAH NABI IDRIS AS DAN MUKJIZAT NABI IDRIS. Ketika Nabi Syits telah beranjak tua, Allah menganuerahi beliau seorang anak dari cicit yang luar biasa cerdas dan gemar menuntut Ilmu bernama Khanukh. Nabi Syits sangat mencintai khanukh. Masa tuanya dihabiskan dengan mengajarkan shahifah kepada Khanukh.

Silsilah Khanukh secara lengkap adalah Khanukh bin Yarid bin Mahlail bin inna bin Anusy bin Syits bin Adam AS. Menurut kitab tafsir, nabi idris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam a.s wafat.

Khanukh sangat gemar menuntut ilmu, rasa ingin tahunya akan segala sesuatu sangat besar, Khanukh juga anak yang penurut dan taat kepada Allah, Guru Utamanya adalah Nabi Syits a.s. Karena kelebihannya ini maka Khanukh diberi gelar oleh Nabi Syits dengan nama Idris. “Engkau luar biasa nak, Allah menganugerahimu semangat belajar yang tinggi, kau layak dipanggil Idris”, ujar Nabi Syits sambil tersenyum.

Suatu ketika Idris bertanya kepada Nabi Syts tentang bani Qabil yang merupakan anak keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa dari salah satu putra kembarnya yaitu Qabil. Nabi Syts bertanya “Mengapa engkau tertarik dengan anak keturunan Qabil nak?”
“Mereka golongan yang sangat ingkar, kakek. Mereka terkenal suka menyembah api dan sangat sering berbuat kejahatan. Aku ingin berdakwah kepada mereka”, kata Idris dengan bersemangat.

Nabi Syits tersenyum, kemudian beliau mulai menceritakan hal ihwal Kisah Qabil dan Habil, kedua kakaknya yang merupakan sepasang anak kembar dari ayah Nabi Syits, Nabi Adam a.s. Bagaimana terjadinya perbuatan mungkar dan ingkar dari Qabil kepada Allah dengan membunuh Habil.

Nabi Syits juga menceritakan bagaimana beliau berusaha mendakwahi Qabil dan keturunannya dan mengajak kembali kepada Allah. Akan tetapi karena Qabil menolaknya maka Nabi Syts pun terpaksa memeranginya. Mendengar itu Idris berjanji akan berjuang kembali menegakkan Agama Allah di kalangan Bani Qabil .

Kisah Nabi Idris a.s diceritakan dalam Al-Qur’an pada surah Maryam ayat 56 dan 57 yang artinya :

Artinya:”Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris didalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami mengangkatnya ke martabat yang paling tinggi.” (Q.S. Maryam : 56-57)

Mukjizat Nabi Idris a.s

Nabi Idris a.s merupakan nabi Allah yang memiliki mukjizat dengan diberi karunia keilmuan yang sangat luar biasa. Berikut ini adalah beberapa bidang keilmuan yang dimiliki oleh Nabi Idris a.s sebagai mukjizatnya.

mukjizat-nabi-idris-as

Nabi Idris a.s Mampu Menulis dan Membaca 

Jika melihat riwayat sejarah manusia, maka Nabi Idris as merupakan seorang nabi yang pertama kali bisa dan pintar menulis serta membaca. Disaat belum ada manusia yang mampu membaca dan menulis, Nabi Idris a.s telah diberikan mukjizat tersebut.

Itulah sebabnya, Allah SWT menurunkan kepada Nabi Idris a.s, 30 syahifah, yaitu petunjuk Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Umat Nabi Idris a.s pada saat itu adalah umat manusia yang merupakan keturunan Qabil, putra Nabi Adam a.s yang telah durhaka kepada Allah SWT.

Umat pengikut atau keturunan Qabil ini adalah umat yang sering melakukan keingkarannya kepada Allah SWT. Salah satu keingkaran besar yang dilakukan mereka karena terbujuk dengan rayuan iblis adalah melakukan penyembahan terhadap api dan jasad Qabil yang dikuburkan diantara dua buah batu.

Nabi Idris a.s Mampu Menunggang Kuda

Nabi Idris a.s selain memiliki kemampuan menulis dan membaca juga dikenal sebagai orang pertama yang mampu menunggang kuda. Zaman itu masih sangat sedikit manusia yang mampu menunggang kuda dengan baik. Nabi Idris a.s telah mampu dan memiliki kemampuan menunggang kuda yang sangat hebat untuk digunakan sebagai alat bantu transportasi.

Nabi Idris a.s Menguasai Ilmu Perbintangan dan Membuat Pakaian

Mukjizat lainnya dari Nabi Idris a.s adalah pengetahuannya tentang ilmu perbintangan, serta pandai menggunting dan menjahit pakaian yang terbuat dari kulit binatang. Dalam kehidupan sehari-harinya Nabi Idris a.s giat beribadah kepada Allah SWT dan membantu orang-orang yang tidak mampu.

Waktu luangnya seringkali diisi dengan kegiatan menjahit pakaian untuk kemudian diberikan kepada orang-orang miskin. Beliau juga senantiasa tidak pernah lepas dari ibadah puasa.

Nabi Idris a.s Pintar Memerangi Orang-orang Yang Ingkar Kepada Allah SWT

Nabi Idris a.s mendapat gelar mendapat gelar “Asad Al-Usud” yang artinya “Singa di atas segala singa”. Melalui bekal ilmu pengetahuan yang lengkap, kekuatan serta kehebatan yang mumpuni, Nabi Idris a.s adalah seorang Nabi yang gagah dan berani tak takut mati. Ia tak pernah gentar kepada siapa pun dan tidak pernah berputus asa dalam menjalan tugasnya sebagai seorang Nabi.

Beliau juga pandai memerangi orang-orang yang ingkar kepada perintah Allah SWT. Ia tidak pernah takut menghadapi ummatnya yang kafir, terutama ketika sedang menyadarkan keturunan saudaranya yang durhaka, Qabil, yang penuh dengan kemungkaran dan kesesatan.

Kepada kaumnya, Nabi Idris a.s diperintahkan menghilangkan dan memberangus kebiasaan perbuatan nista dan zalim kepada sesama, suka permusuhan, serta suka berbuat kerusakan. Senantiasa berpegang pada tali agama Allah, beribadah semata hanya karena Allah SWT agar bisa mendapatkan keberuntungan. Bebaskan diri dari azab akhirat dengan cara amal saleh dan kebaikan.

Dengan berbagai mukjizat yang Allah karuniakan kepada Nabi Idris a.s di atas, tak sedikitpun membuat ia menjadi sombong. Bahkan Nabi Idris a.s dikenal bersifat pema’af.

Kisah Nabi Idris a.s Menikam Mata Iblis

Sepanjang hidupnya, Nabi Idris as terkenal sangat takwa dan saleh. Hal ini tentu saja membuat setan dan iblis menjadi iri hati. Dikisahkan pada suatu hari Nabi Idris as sedang menjahit baju sambil duduk, sekonyong-konyong tanpa jelas arah datangnya, muncul seorang pria di depan pintu rumahnya dengan memegang telur di genggaman  tangannya.

Pria itu adalah Iblis yang sedang menyamar untuk menggoda Nabi Idris a.s. Pria itu pun berkata,
“Ya Nabiyullah, sanggupkah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini? Nabi Idris as dengan kepandaiannya sekilas sudah dapat mengetahui bahwa lelaki yang datang itu dan sedang berada di hadapannya adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.

Nabi Idris as berkata, “Kemarilah, dekatlah denganku dan tanyalah yang engkau ingin tanyakan.” Iblis menduga bahwa ia telah mampu menyamar dengan baik dan menipu Nabi Idris a.s. Kemudian iblispun mendekati Nabi Idris a.s dengan perasan senang karena menyangka penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris a.s.

Iblis berkata,“Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?” tanya iblis. Nabi Idris a.s pun menjawab dengan penuh keyakinan, “Jangankan memasukkan dunia ke dalam telur sebesar ini, memasukkannya ke dalam lubang jarumku ini pun Tuhanku berkuasa melakukannya”, jawab Nabi Idris as.

Dengan secepat kilat Nabi Idris as langsung menusukkan jarumnya ke mata iblis tersebut dan mengenai matanya. Iblis pun seketika menjerit kesakitan dan sangat terkejut. Tidak menyangka bahwa Nabi Idris a.s ternyata mengetahui penyamaran dan tipu dayanya. Mata iblispun menjadi buta dan seketika langsung lari tunggang langgang hingga menghilang dari pandangan Nabi idris a.s.

Kisah Nabi Idris a.s Yang Diangkat ke Surga

Setiap hari Malaikat Izrail dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, setelah beberapa kali sebelumnya mengeluarkan permintaan yang sama, kali ini Nabi Idris pun kembali mengajukan permintaannya. “Dapatkah engkau mengantarkan saya melihat surga dan neraka?”

“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrail.
Setelah malaikat Izrail memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrail.
“Jujur saja saya sangat takut sekali akan azab Allah itu. Mudah-mudahan, setelah melihatnya iman saya menjadi lebih tebal,” jelas Nabi Idris a.s.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tak mampu melihat begitu banyak siksaan yang menimpa manusia dan sangatlah mengerikan. Kobaran api neraka yang sangat dahsyat, bunyi gemuruhnya yang sangat menakutkan, tiada satupun pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.

Malaikat Ridwan yang tampan itu tampak selalu berseri-seri dengan dihiasi senyum yang sangat ramah. Setiap yang melihatnya pasti akan senang. Sikapnya amat sopan, dan disertai sikap yang penuh dengan kelembutan ia mengajak para penghuni surga untuk masuk ke tempat yang sangat mulia tersebut.

Nabi Idris seketika nyaris pingsan karena melihat keindahan yang sangat mempesona dari isi surga.  Segala yang terlihat di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Beliau tak mampu lagi berkata-kata melihat keindahan pemandangan yang terpampang dengan sangat mempesona itu di hadapannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris berulang-ulang.

Sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca terlihat sangat menentramkan. Pinggiran sungai dihiasai oleh pepohonan yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Terlihat pula istana-istana pualam untuk para penghuni surga. Buah-buahan yang ada pada pepohonan di setiap penjuru terlihat sangat segar dan ranum serta harum.

Saat berkeliling di surga itu, Nabi Idris ditemani oleh para pelayan surga. Mereka merupakan para bidadari surga yang sangat rupawan cantik jelita dan anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bersikap dan berperilaku yang sangat sopan dan ramah ketika berbicara.

Seketika itu Nabi Idris pun merasakan kesegaran air sungai surga dan bertanya kepada malaikat Izrail, “Bolehkah saya minum air sungai itu ? Airnya terlihat sangat sejuk dan menyegarkan.”

“Silahkan minum, air ini adalah minuman untuk para penghuni surga.” jawab malaikat Izrail. Pelayan surga pun datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak.

Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang. Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya bagi Nabi Idris a.s untuk kembali lagi ke bumi. Akan tetapi Nabi Idris a.s menolah untuk kembali ke bumi. Ia sudah sangat terpikat dengan keindahan dan kenikmatan surga Allah SWT.

Saya tidak ingin keluar dari surga ini, saya ingin terus beribadah kepada Allah hingga hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris. “Tuan dapat tinggal di sini setelah hari kiamat nanti, apabila semua amal ibadah telah di hisab oleh Allah, barulah tuan dapat menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrail. “Tapi bukankah Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya?” jawab Nabi Idris a.s kepada malaikat Izrail.

Akhirnya Allah SWT pun mengabulkan permintaan Nabi Idris as. dengan memberi karunia sebuah tempat yang mulia di langit. Nabi Idris a.s menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris a.s berusia 82 tahun.

Demikianlah Kisah Nabi Idris a.s dan Mukijzat Nabi Idris yang dianugerahkan Allah SWT berbagai keutamaan karena keshalehan dan keta’atannya kepada Allah SWT. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang kisah para nabi yang wajib kita ketahui.

Jangan lupa ceritakan kembali kisah ini kepada putra-putri Anda, agar merekapun mulai mengenal para nabi yang merupakan manusia-manusia pilihan Allah SWT dan patut kita teladani dan ambil hikmah kehidupan mereka.

Wallahu’alam bishaawab.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

(Ebook GRATIS) Kisah Inspiratif Para Penghafal Quran
This is default text for notification bar