MENGAMBIL HIKMAH DARI KISAH NYATA PARA REMAJA YANG MENGALAMI DAMPAK NEGATIF INTERNET DAN SOSIALMEDIA. Sahabat Pondok Islami yang dimuliakan Allah, diakhir bulan September 2020 ini, penerbit KMO Indonesia kembali bekerjasama dengan penulis novel legendaris Indonesia, Mbak Asma Nadia.
Setelah novel Bidadari Untuk Dewa, Sehidup Sesurga Denganmu, atas permintaan para pembacanya, kembali mencetak ulang sebuah buku, yang merupakan kumpulan kisah nyata para gadis remaja, yang pernah mengalami cobaan dalam kehidupannya, sebagai dampak negatif dari kemajuan teknologi internet dan sosialmedia.
Buku yang berjudul “Catatan Hati Seorang Gadis” ditulis sebagai kisah nyata yang diterima oleh Mbak Asma Nadia, hasil curhatan para pembacanya yang masih usia remaja di era milenial saat ini.
Buku ini merupakan bacaan wajib bagi para orang tua, yang memiliki anak-anak yang sedang beranjak remaja. Sebagai referensi tentang kondisi nyata yang bisa dialami oleh para remaja saat ini, sebagai dampak negatif dari perkembangan teknologi gadget, internet dan sosialmedia.
JAMAN SUDAH BERUBAH !
Era milenial, tentu sangat jauh berbeda dengan masa-masa para orangtua dahulu. Saat ini, kedekatan antara orang tua dan anak, telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dan mendesak, ditengah dunia yang sudah serba digital dan bebas tanpa batas informasi seperti saat ini.
Dulu, informasi yang didapat sangat terbatas. Hanya televisi, radio, koran dan majalah yang umum menjadi sumber informasi. Itupun, tentu telah melalui berbagai sensor/filter dari masing-masing media-media tersebut, ataupun kebijakan penyiaran/distribusi informasi kepada masyarakat umum.
Akan tetapi saat ini, dengan perkembangan teknologi internet, gadget dan sosialmedia, semua informasi hadir dan terpampang dengan sangat terbuka. Melintasi batas-batas wilayah, gender, umur, norma agama, norma adat dan kebudayaan.
Sangat sulit lagi untuk membendung informasi yang berseliweran tanpa batas, dalam genggaman anak-anak kita. Informasi positif dan negatif dari berbagai sumber, dengan bebasnya berada dalam akses setiap orang, tanpa mengenal batasan-batasan lagi.
Alangkah luarbiasanya arus informasi yang membanjiri kita saat ini. Di satu sisi akan berdampak positif, karena setiap orang akan bisa belajar apapun dengan mudahnya.
Akan tetapi disisi lain, informasi yang tidak layak bahkan bisa sangat merusak pun bisa didapatkan dengan sangat mudah.
Disinilah peran orang tua sangat penting untuk bisa mendampingi, membersamai dan membimbing anak-anaknya, agar tidak terjerumus dalam kemudharatan ataupun kesia-siaan, akibat kemudahan dan kebebasan mendapatkan informasi seperti itu.
Buku “Catatan Hati Seorang Gadis“, ditulis oleh Mbak Asma Nadia, sebagai bentuk keresahan, dan kepedulian pada mereka. Merupakan kumpulan kisah nyata para remaja gadis, yang mengalami berbagai masalah dan problema di saat mereka mulai beranjak remaja.
Pertumbuhan usia dari anak-anak menjadi remaja, tentunya diiringi dengan berbagai perubahan, baik secara fisik, cara berpikir, dan respon mereka terhadap lingkungannya.
Sungguh sebuah perjalanan perubahan yang tidak mudah, ditengah pergaulan dan serbuan akses informasi yang sangat luar biasa dari internet, melalui sosialmedia, mesin pencari, video youtube, dan lain sebagainya, dengan sangat mudah hadir langsung di genggaman mereka lewat gadget yang dimiliki.
Berbagai kemudahan, kesenangan dan fitur-fitur yang ada dalam gadget, bahkan bisa menimbulkan penyakit baru yang disebut penyakit kecanduan gadget.
Banyak kasus para remaja, khususnya anak gadis yang bermasalah dalam pertumbuhannya, akibat overload informasi dan pergaulan di dunia maya, akan tetapi tidak bisa bercerita kepada siapapun. Tidak juga kepada orang tua, kerabat, bahkan sahabat.
Mereka mengalami kebingungan, karena merasa tidak memiliki kedekatan emosi dengan orang-orang yang seharusnya dekat dengan mereka. Pada akhirnya, internet, sosialmedia, yang selalu hadir untuk mereka, dan siap setiap saat menampung keluh kesahnya, menjadi satu-satunya “teman” setia mereka.
Tanpa disadari, kehadiran orang lain di “alam maya” ini, yang tidak diketahui latar belakangnya, bisa menjadi “orang dekat” untuk mereka berbagi cerita, berbagi keluh kesah, dan berbagi beban, tanpa menghakimi, tanpa mencederai perasaan mereka. Mereka tidak sadar, akan bahaya besar yang bisa mengancam mereka nantinya.
Buku “Catatan Hati Seorang Gadis” ini hadir bukan untuk sekedar menceritakan kisah nyata para gadis yang harus mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya. Akan tetapi hadir untuk bisa menjadi tempat, bagi anak-anak gadis dan orang tua agar bisa bercermin.
Mengambil hikmah, dari kejadian-kejadian disekitar kita, yang nyata adanya. Kisah dari anak-anak gadis yang mungkin seumuran dengan anak-anak kita, yang harus menerima kepahitan hidup, dalam masa-masa remaja mereka.
Minimnya orang-orang baik yang “hadir” didekat mereka, bukan hanya hadir secara fisik, akan tetapi mampu memahami dunia mereka, paham dengan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi saat sedang bertumbuh, di era milenial, di tengah dunia yang serba terbuka, tanpa batas seperti saat ini.
Hadir untuk menjadi sahabat, teman berbagi cerita, berbagi kegalauan. Hadir sebagai orang tua, yang siap memberi mereka kekuatan dan motivasi, di saat mereka sedang lemah. Hadir sebagai contoh, teladan dalam keseharian mereka.
Tugas kita sebagai orang tua saat ini semakin berat. Butuh ilmu dan kesabaran untuk dapat mendampingi dan membersamai anak-anak kita.
Wajib untuk selalu belajar, sepanjang hayat dikandung badan. Semua ini harus dilakukan oleh kita para orang tua agar kehadiran kita di dunia ini, sebagai sebuah keluarga bisa tercapai, yaitu berkumpul kembali bersama di surga-Nya kelak. Aamiin Ya Rabb…
MENDAMPINGI ANAK DALAM BERSOSIAL MEDIA
Penggunaan internet, sosialmedia, bisa membawa dampak positif pada anak dan juga negatif, jika tidak mendapat pendampingan dan arahan yang benar.
Kuncinya ada pada proses pendampingan. Jadi orang tua hukumnya wajib untuk mendampingi anak dalam memanfaatkan sosialmedia. Jika orang tua karena kesibukannya tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam, setidaknya berikan mereka pemahaman tentang sosialmedia.
Berikut ini beberapa poin penting pemahaman yang bisa disampaikan kepada anak-anak saat sedang bersosialmedia :
- Mengunggah foto atau video
Saat ini, mayoritas anak senang mengekspresikan diri di depan kamera, baik dalam bentuk foto maupun video. Selain memberikan batasan yang jelas tentang hal-hal yang boleh diunggah, sebaiknya Bunda juga memberitau mengenai risikonya. - Tanggapan atau komentar
Bagaimana pun masih ada sebagian otak anak yang belum berkembang secara sempurna, yaitu bagian pengambilan keputusan. Oleh karena itu, jangan pernah lelah untuk mengingatkan anak agar senantiasa berhati-hati dalam memberi tanggapan atau komentar kepada orang di sosialmedia. - Side effect
Selain menjalin pertemanan, sosialmedia juga bisa menghancurkannya. Hal ini dikarenakan menjalin hubungan yang baik antara dunia nyata dan sosialmedia jelas berbeda. - Data diri pengguna sosialmedia
Sosialmedia merupakan sebuah wadah, di mana anak akan bertemu dengan banyak orang secara maya/virtual. Mungkin sebagian besar dari orang-orang tersebut, malah belum pernah mereka temui di dunia nyata. Oleh karena itu, tak jarang orang berlomba-lomba untuk menampilkan sisi terbaik. Hal ini perlu dijelaskan pada anak, karena tidak sedikit kasus penculikan dan pelecehan seksual yang dimulai dari sosialmedia.
Di dalam buku “Catatan Hati Seorang Gadis”, Mbak Asma Nadia juga menyampaikan fakta-fakta tentang anak gadis yang terjerat pada ungkapan cinta yang salah.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sampai rela menyerahkan “MAHKOTA”-nya kepada seseorang yang konon dicintainya. Banyak orang tua yang menganggap, membicarakan hal ini sebagai sesuatu yang tabu.
Padahal akibat dari sikap seperti ini, membuat anak gadisnya jadi malu untuk menanyakan berbagai hal terkait dengan masalah seperti ini kepada orangtuanya, khususnya kepada bundanya.
Sementara kepada orang lain di luar sana, yang ditemuinya secara maya, malah bisa membuat anak-anak nyaman membicarakan hal-hal seperti itu. Karena hal seperti ini, sudah banyak anak gadis yang menjadi korbannya.
Sahabat pembaca Pondok Islami yang sama-sama mengharapkan ridho Allah, barangkali itulah sedikit artikel tentang bagaimana kita bisa Mengambil Hikmah Dari Kisah Nyata Para Remaja Yang Mengalami Dampak Negatif Internet dan Sosialmedia.
Semoga artikel di atas bisa memberikan hikmah dan manfaat untuk diri pribadi dan sahabat pembaca semua. Utamanya agar bisa lebih hati-hati dan waspada dengan penggunaan sosialmedia dan internet secara umum, agar bisa terhindar dari dampak negatifnya.
Semoga kita semua, keluarga kita, anak-anak kita, senantiasa berada dalam lindungan, ridho dan rahmat Allah SWT.
Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Aalaamin.
Wallaahu’alam bishawab.