ADAB BERTEMAN DALAM ISLAM SERTA DALIL QURAN DAN HADIST. Sahabat Quran yang dimuliakan Allah, ada sebuah peribahasa yang mungkin sudah sering kita dengar atau baca yang mengatakan, “Berteman dengan pedagang minyak wangi, maka kita akan ikut terbawa wanginya. Begitupula jika berteman dengan penjual obat, maka akan ikut terkena bau obat.”
Variasi dari peribahasa di atas juga bisa bermacam-macam, jika melihat kalimat di atas sesungguhnya kedua hal yang disebutkan memang tidak memberikan dampak yang buruk, karena sama-sama bermanfaat. Minyak wangi bagus, tukang obat atau tenaga medis pun juga baik.
Tapi di dunia ini, kenyataannya tidak hanya ada 2 macam pertemanan itu saja. Ada juga pertemanan yang menawarkan / mengajak kepada hal-hal yang kurang baik, sehingga bisa berdampak buruk juga kepada kita.
Ada yang memang tulus untuk berteman, dia yang selalu hadir di setiap suka maupun duka. Beruntunglah kalau sahabat memiliki tipe teman yang seperti ini. Punya satu saja, serasa dunia berada di pihakmu.
Ada juga tipe teman yang biasa saja, tidak ingin terlalu dekat dan tidak membenci. Sikapnya wajar dan netral kepada siapapun. Kategori ini masih dikatakan aman untuk diajak berteman, karena ia tidak akan menusuk dari belakang.
Tapi ada jenis orang yang baik di depan dan nusuk di belakang. Kelihatan mendukung, tapi sebenarnya ia ingin menjatuhkanmu secara perlahan.
Intinya, berhati-hatilah dalam memilih teman bergaul. Karena teman pergaulan akan sangat besar membawa pengaruh pada diri sahabat, pada kehidupan dan masa depan sahabat semua.
ADAB BERTEMAN DALAM ISLAM
Lalu bagaimana seharusnya kita bergaul atau pun bersikap dalam pergaulan dengan teman-teman kita ? Tentu saja contoh terbaik bagi kita umat Islam adalah contoh adab berteman yang sudah dicontohkan oleh junjungan kita Baginda Muhammad SAW.
Adab berteman yang dicontohkan oleh junjungan kita tentang itulah yang menyebabkan beliau menjadi sosok teman/sahabat yang sangat dicintai dan dirindukan oleh para sahabatnya.
Yuk kita simak perilaku yang harus kita contoh dari Rasulullah SAW dalam bergaul dan memperlakukan para sahabatnya, yang penulis ambil dari tulisan di website Dalam Islam, yaitu sebagai berikut :
- Bergaul Dengan Mukmin
Adab berteman pertama yaitu, sebaiknya kita berteman dekat dengan orang mukmin. Ingatlah bahwa teman dekat sangat mempengaruhi karakter kita nantinya. Rasul sendiri telah menyarankan agar kita dekat dengan mukmin.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
“Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa,” (HR. Abu Daud no. 4832 dan Tirmidzi no. 2395. Hadits ini hasan kata Syaikh Al Alba )
Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali menjelaskan,
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
- Selalu Berkata Baik
Adab berteman ketika kita berbicara dengan teman, hendaknya gunakanlah perkataan yang baik. Berkomunikasilah dengan tutur kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya” (HR Abu Dâwud no. 4682 dan at-Tirmidzi no.1163. (ash-Shahîhah no. 284)
- Berpakaian Yang Baik
Sebagaimana Allah telah mewajibkan kita untuk selalu menjaga aurat dalam Al Quran, yang artinya :
“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzâb :59)
Maka ketika kita bergaul, hendaknya kita juga tetap menjaga pakaian yang kita gunakan untuk selalu sopan dan menutu aurat dengan sempurna, terutama jika berada di keramaian.
Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata dalam kitab Al-Hilyah, “Perhiasan yang tampak menunjukkan kecondongan hati. Orang-orang akan mengklasifikasikan dirimu hanya dengan melihat pakaianmu…Maka pakailah pakaian yang menghiasimu dan tidak menjelekkanmu, dan tidak menjadi bahan celaan dalam pembicaraan orang atau bahan ejekan orang-orang tukang cemooh.”
- Tidak Memotong Pembicaraan
Ketika teman sedang berbicara, maka janganlah kamu memotong pembicaraan mereka. Memotong pembicaraan seseorang merupakan perbuatan yang tidak sopan dan tidak menghargai orang lain.
Rasulullah bersabda, yang artinya :
“Jika engkau mengatakan ‘diamlah’ kepada orang-orang ketika mereka sedang berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri.” (HR. Ahmad 2/318, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 1/328)
- Menghindari Debat
Untuk menjaga adab berteman yang baik, maka sudah sebaiknya kita menghindari debat. Bahkan meskipun kita tahu bahwa kita berada di pihak yang benar, namun hendaknya kita menghindarinya.
Nabi Sulaiman ‘alaihis sallam berkata kepada anaknya,
“Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi)
- Saling Menasehati
Salah satu adab berteman yang baik yang saat ini banyak ditinggalkan adalah saling menasehati. Sebagai seorang muslim yang baik, hendaknya kita saling mengingatkan dan menasehati. Saling menasehati juga merupakan perintah Allah SWT yang termaktub dalam Al Quran,
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)
- Saling Memberi Hadiah
Rasa kasih sayang dalam sebuah pertemanan akan semakin indah jika dibarengi dengan saling memberi hadiah. Tidak perlu memberikan hadiah yang mewah, namun hanya dengan hadiah yang kecil saja sudah sangat menyenangkan hati teman.
Apalagi jika hadiahnya bisa mengingatkan sahabat kita dengan sunnah-sunnah Rasulullah ataupun segala hal yang bisa mendekatkannya pada Allah dan Rasulnya , seperti memberi Speaker Al-Quran, Mushaf Quran Hijrah, Parfum Sholat dan lain sebagainya. Hadiah yang tidak terlalu mahal, tapi bisa mendatangkan kegembiraan dan tentu saja pahala bagi yang memberikannya.
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya :
“Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)
- Menjaga Rahasia
Dalam pertemanan, jika terdapat sebuah rahasia yang disampaikan maka hendaklah disimpan rapat-rapat. Sebagaimana yang telah dicontohkan para sahabat.
Dari Tsabit, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, yang artinya :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangiku dan di waktu itu aku sedang bermain-main dengan beberapa orang anak. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan salam kepada kami, kemudian menyuruhku untuk sesuatu keperluannya. Oleh sebab itu aku terlambat mendatangi ibuku. Selanjutnya setelah aku datang, ibu lalu bertanya, ‘Apakah yang menahanmu?’” Aku pun berkata, “Aku diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk sesuatu keperluannya.” Ibu bertanya, “Apakah hajatnya itu?” Aku menjawab, “Itu adalah rahasia.” Ibu berkata, “Kalau begitu jangan sekali-kali engkau memberitahukan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut kepada siapapun juga.” Anas berkata, “Demi Allah, andaikata rahasia itu pernah aku beritahukan kepada seseorang, sesungguhnya aku akan memberitahukan hal itu kepadamu pula, wahai Tsabit.” (HR. Muslim, diriwayatkan pula oleh Al Bukhari dengan ringkas)
TANDA-TANDA PERTEMANAN YANG POSITIF
Lantas, apa sih tanda-tanda kalau pertemanan kita itu sehat dan positif ?
Nah, jika sahabat-sahabat pernah membaca buku “MENGETUK PINTU SUKSES” karya Mbak Rina Maruti dan Ernawati Lilys, maka memiliki teman ataupun pertemanan yang sehat dan positif, merupakan salah satu faktor penunjang kesuksesan hidup.
Diantara pertanda pertemanan yang sehat dan positif bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Nyaman dan Bahagia
Pertemanan yang sehat tidak mementingkan keperluannya sendiri. Semua orang adalah bagian penting dari lingkaran tersebut, sehingga kamu pun akan merasa nyaman dan bahagia menjadi bagian dari mereka. - Saling Support
Pertemanan yang tulus akan selalu mensupport apa pun yang menjadi mimpimu. Meski kuliah atau bekerja di tempat berbeda, bagi sahabat bukanlah masalah. - Saling Menghormati
Sedekat apa pun kamu dengan orang lain, ada batas di mana mereka tidak ikut campur di dalamnya, itulah yang namanya privasi. Sahabat tidak akan ikut campur terlalu jauh, karena bagaimanapun hidupmu adalah kamu yang menjalani. - Saling Bertumbuh dan Berproses
Lingkungan pertemanan yang positif akan mengajakmu untuk terus bertumbuh dan berproses, meski dengan mimpi yang berbeda.
Nah, sahabat pembaca budiman, demikianlah sekilas artikel tentang Adab Berteman Dalam Islam Serta Dalil Quran dan Hadist. Semoga bisa memberikan manfaat, dan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Aamiin.
Barakallahu fiikum.