KECERDASAN EMOSIONAL DALAM BISNIS DAN CARA MENGELOLANYA

kecerdasan-emosional-dalam-bisnis

KECERDASAN EMOSIONAL DALAM BISNIS DAN CARA MENGELOLANYA. Apa kecerdasan emosional itu ? Mengapa perlu memiliki kecerdasan emosional dalam bisnis ? Yuk, kita bahas lebih detil mengenai kecerdasan emosional ini, dan pentingnya memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quotient) saat Anda berbisnis.

Kecerdasan emosional (EQ) adalah salah satu bentuk kecerdasan manusia, yang mengacu pada kemampuannya untuk memahami, mengendalikan, dan mengevaluasi emosi. Kemampuan ini sangat penting, terutama ketika berhubungan dengan orang lain, tepatnya saat seseorang harus memahami, menafsirkan, dan menanggapi emosi orang lain.

Kecerdasan emosional merupakan salah satu bentuk kecerdasan bawaan yang dimiliki manusia. Pada umumnya kita telah mengenal IQ (Intelligence Quotient), sebagai salah satu bentuk kecerdasan, yang seringkali dijadikan patokan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang.

Tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk juga ilmu psikologi, maka kini kita kemudian mengenal beberapa kecerdasan lain, selain IQ, seperti EQ (emotional quotient), SQ (spritual quotient) dan lain sebagainya. Semua kecerdasan itu, sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang.

Beberapa ahli dalam bidang psikologi ada yang menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional ini, bahkan lebih berperan besar dalam kesuksesan hidup seseorang, dibandingkan dengan IQ.

Orang-orang dengan tingkat kecerdasan emosional yang rendah, menyebabkan mereka lebih mudah terbawa perasaan. Mudah tersinggung, sakit hati, bersikap over reaktif, bahkan terlalu sensitif. Kalau istilah gaul sekarang disebut baper atau baperan, tau kan ?

Dari pengamatan Saya pribadi, melalui observasi kepada orang lain dan terutama terhadap diri pribadi, salah satu penghambat saat berbisnis adalah perasaan baper ini. Orang yang mudah baper, sangat rentan dipengaruhi oleh pengaruh dari dari luar dirinya.

Sikap baperan ini tentu saja akan dapat menghambat bisnis, karena jika sudah merasakan ini, membuat seseorang hanya fokus kesana. Efeknya adalah, jadi tidak produktif dan akan berpengaruh pada bisnisnya, apalagi kalau bisnis Anda masih baru dan belum tersistemasi.

Jadi sebagai dasar-dasar materi bisnis untuk pemula, pemahaman terkait dengan bisnis dan kecerdasan emosional yang cenderung rendah ini atau sikap baperan, harus bisa dipahami dan diatasi. Terlebih jika Anda sebagai pengusaha, memiliki bawaan sifat seperti ini.

Oleh karena itu pada pembahasan selanjutnya, akan dibahas tentang bagaimana mengatasi sifat baper ini.

TIPS UNTUK MENGHINDARI BAPER (Bagi Orang Dengan Kecenderungan Kecerdasan Emosional Rendah)

Sebelum masuk ke tips untuk mengatasi baper, yuk kita cermati dulu cara atau tipsuntuk menghindari baper ini. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati bukan ?

Berikut ini adalah cara praktis menghindari baper :

Pertama, Jangan punya perasaan berharap kepada apapun

Kenapa gak boleh berharap? Karena berharap adalah pintu kekecewaan. Tidak semua orang mendapat apa yang mereka harapakan. Dan kebanyakan orang, tidak bisa menghandle kekecewaannya saat harapannya tidak menjadi kenyataan.

Siapa suruh berharap? Jadinya bakalan baper kan ? hehe
Oh ya, kalau yang baca kalimat diatas langsung ada perasaan tersinggung, artinya dia orang yang baper, hehe.

Sebaiknya baca terus sampai tuntas ya, semoga bapernya bisa lenyap.

Jadi, prinsip pertama untuk menghindari baper adalah jangan berharap. Dalam bisnis, terapkan prinsip di bawah ini agar tidak baperan.

Jangan berharap ke orang yang Anda sayangi
Jangan berharap ke tim
Jangan berharap ke ke supplier
Jangan berharap ke prospek
Jangan berharap ke pelanggan
Jangan berharap ke ilmu
Jangan berharap ke strategi
Jangan berharap ke data

Ingatlah bahwa mereka punya keterbatasan, jadi jangan gantungkan harapan kepada apapun dan siapapun. Karena ketika celah tersebut terbuka, maka harapan akan sangat bisa membuat kita baper.

Bisa jadi, harapannya terlalu tinggi, sehingga tidak masuk akal untuk dipenuhi.
Kalau ada yang seperti ini, ya kemana-mana bakal baper. Karena itu, kalau mau berharap, berharap hanya ke Yang Maha Kuasa saja.

Kalau berharap ke Yang Maha Kuasa, itu pakai iman. Kalau sudah pakai iman, maka kita akan yakin bahwa apapun yang terjadi pada kita adalah ketetapannya yang terbaik untuk kita dan tidak pernah salah.

Kalau berharapanya pakai iman, maka otomatis setiap kegagalan tidak menjadikan kita baper, tetapi membuat kita mengambil hikmah. Bahkan ketika berhasil, kita tidak terlalu jumawa, karena kita tahu kita bisa berhasil karena ijin-Nya.

Itu ya, jangan berharap pada selain Yang Maha Kuasa, nanti Baper.

Kedua, Mulut dan Sikap Orang Lain, Bukan Kita yang Kontrol

Ya, seseorang dengan kecerdasan emosional yang rendah, akan mudah sekali baper, jika ada lisan atau sikap orang lain yang menyinggung hatinya. Sakit hati, memang sakit yang bisa dialami semua orang.

Tapi sebelum sakit hati, coba renungkan kalau kita sebenarnya tidak bisa disakiti, jika kita tidak mengijinkannya. Semua yang punya mulut, bebas berbicara
Semua yang hidup, bebas bersikap. Sama, kita juga begitu.

Dan terkadang, ada lidah-lidah orang lain yang terlalu tajam. Namanya juga lidah gak bertulang. Atau ada sikap yang tidak pada tempatnya, mungkin lagi khilaf. Ya sudah, suka-suka mereka saja, mulut mereka, bukan kita yang pegang remotenya.

Tapi ingat, kita pegang remote hati kita, perasaan kita, kita yang kontrol. Ngapain kebahagiaan kita diatur-atur mulut atau sikap orang lain? Daripada ngurusin yang gak bisa diatur, fokus saja pada yang bisa diatur.

Daripada baper, mending ngembangin bisnis aja, bper kan gak dibayar?
hehehe

TIPS UNTUK MENGATASI BAPER (Bagi Orang Dengan Kecenderungan Kecerdasan Emosional Rendah)

Walaupun sudah mencoba menghindari baper dengan dua tips di atas, namun terkadang, walaupun paham konsep ini baper masih saja menyerang. Tiap orang memang punya batas sensitifitas, ada yang batasnya tipis, ada yang batasnya tebal.

Orang dengan kecerdasan emosional yang rendah, biasanya sensitifitasnya lebih tinggi, lebih mudah terpengaruh, dan menjadi baper. Karena itu, untuk melengkapi materi kali ini, berikut ini adalah tips untuk mengatasi baper.

Jadi gunakan tips di bawah ini jika baper menyerang Anda.

Pertama, Ingat Kembali Tujuan Berbisnis

Mana yang lebih penting? Baper kita? atau masa depan kita?

Biasanya, kalau sudah baper, si baper ajak temannya, namanya mager (Malas Gerak), apa-apa jadi malas bawaannya. Nah, kalau kalau pengusahanya malas, gimana bisnisnya ?

Kita adalah cerminan bisnis kita, bisnis tumbuh hanya sebesar kapasitas pengusahanya, sebagaimana telah dibahas pada artikel sebelumnya tentang pola pikir wirausahawan agar terus bertumbuh. Jadi, jangan sering buat drama dalam bisnis, hehe.

Sembuhkan baper dengan cara mengingat tujuan berbisnis (strong WHY, alasan dan motivasi kuat yang membuat Anda mau memulai bisnis). Mana yang kita prioritaskan, itulah yang kita dapatkan. Ketika kita fokus ke tujuan berbisnis, itu yang akan kita dapatkan.

Kedua, Berikan Asupan Informasi Insipiratif Kedalam Diri

Perhatikan sumber-sumber asupan informasi yang kita dapatkan. Kalau sukanya nonton gosip, dengar hal negatif, gunjing orang, maka otomatis isi pikiran kita tidak akan jauh-jauh dari itu.

Bandingkan dengan jika sering membaca buku motivasi, membaca kisah inspiratif, menonton acara motivasi, maka kita akan malu kalau sampai baper. Pahamilah bahwa masalah kita sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding masalah orang lain diluar sana.

Jangan kalah sama masalah“, demikianlah tagline inspiratif, dari seorang pebisnis muda sukses, milyader, sekaligus motivator, Kang Dewa Eka Prayoga.

Jadi, saat baper menyerang, install informasi positif ke diri Anda. Contohnya adalah artikel yang sedang Anda baca ini. Insya Allah akan menjadi asupan yang positif dan inspiratif untuk Anda, hehehe.

Ketiga, Berkumpullah Dengan Orang-Orang Positif

Ikut seminar-seminar, acara-acara, banyakin kegiatan diluar. Kalau gak sempat, minimal ikut program kelas belajar bisnis online walaupun sensasinya jauh berbeda. Tapi gak papa, daripada tidak sama sekali.

Di dunia ini, ada jutaan orang yang sedang memperjuangkan mimpinya. Mereka sedang ngebut, eh, kita koq berhenti? Ketabrak lho nanti, hehehe.

Berkumpul dengan orang-orang positif akan memberikan kita energi. Karena semangat itu menular. Masalahnya, pesimis juga menular, bahkan menularnya lebih cepat. Karena itu, perhatikan lingkungan Anda berkumpul.

Teman-teman pesimisnya, dihindari dulu kalau lagi Baper. Nanti kalau sudah berhasil, baru datangi mereka bantu mereka keluar dari kebaperannya.

Keempat, Miliki Mentor Yang Tulus

Mentor akan membawa Anda kelevel yang belum pernah Anda masuki. Kita akan menjadi seperti mentor kita cepat atau lambat. Mulai dari cara bicaranya, cara menyelesaikan masalahnya, cara bersikapnya, kita akan mencopy mentor kita.

Karena itu, carilah mentor yang tulus menginginkan kebaikan untuk Anda. Kalau dia ingin kebaikan untuk Anda, Anda akan jadi orang baik. Mana sempat Anda baper, hehe.

Kelima, Coba Menyendiri Lakukan Evaluasi (Bermuhasabah)

Jangan merasa 100% benar, kalau sampai bisa merasakan sakit hati, pasti kita tidak 100% benar. Sama orang lain juga tidak 100% salah.

Jangan bergaya seakan kita korban, kita yang pegang kendali hidup kita.
Karena itu, jangan salahkan orang lain, bertanggung-jawablah.

Jika ada yang tidak beres, segera lakukan evaluasi, cek proses bisnisnya, cek cara mengatur keuangan usaha, dan pribadi, evaluasi cara berkomunikasi, segera lakukan perbaikan dan lanjutkan hidup.

Masih banyak pos-pos pekerjaan yang bisa kita kerjakan, dibanding baper. Baper gak membuat bisnis kita kemana-mana, kecuali kemunduran. Karena itu, jangan berteman dengan perasaan baper, jadilah pengusaha yang kuat.

Kita hanya bisa disakit oleh harapan kita, jadi, jangan sampai salah menempatkan harapan. Saat perasaan baper menyerang Anda, coba ingat ulang pesan yang tersurat dan tersirat dalam tulisan ini.

Semoga tulisan tentang Kecerdasan Emosional Dalam Bisnis Dan Cara Mengelolanya ini, bisa memberikan manfaat untuk penulis pribadi secara khusus, dan sahabat-sahabat pembaca semua pada umumnya.

Baca juga materi terakhir dari seri Belajar Bisnis Untuk Pemula, yang membahas tentang materi pamungkas usaha untuk pemula yaitu mengenai Karakter Kewirausahaan Yang Wajib Dimiliki Seorang Pengusaha.

Selamat Membaca.

Wallahua’lam bishaawab

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.