TIPS MENGHAFAL ALQURAN SEJAK DINI PADA ANAK. Sahabat pembaca para pencinta dan pejuang quran, pasti kita semua menginginkan dan selalu berikhtiar dan berdoa agar diri kita dan keluarga kita senantiasa dekat dengan Al Quran. Bahkan merupakan sebuah kebahagiaan dan cita-cita setiap orangtua muslim, untuk bisa mendidik anak-anaknya menjadi penghafal Alquran 30 juz.
Hal itu tidak lepas dari besarnya ganjaran pahala bagi para penghafalnya yang sangat luarbiasa dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya,
{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30) }
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.“ (QS. Al Fathir 29-30)
Begitu pula sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan menghafal Al Quran sebagaimana telah kami tulis pada artikel tentang keutamaan menghafalkan Alquran diantaranya,
“Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim)
“Akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud)
Kemudian bagaimana caranya agar bisa menjadi keluarga penghafal quran ?
Yuk simak rangkuman tentang tips menghafal Alquran sejak usia dini pada anak, yang penulis ambil dari kajian Ustadz Adi Hidayat pada channel Adi Hidayat Official dan laman Zamzam Syifa Boarding School.
Adanya Faktor Pendukung
Untuk bisa mendidik anak dan keluarga agar selalu dekat dengan Alquran dan bisa selalu istiqomah dalam mempelajari dan menghafalkan Al Quran, maka harus bisa dipenuhi hal-hal seperti diuraikan dibawah ini, yaitu :
1. Mulai Dengan Yang Halal
Anak yang shaleh hanya dapat dimiliki jika apa-apa yang masuk kedalam tubuhnya berasal dari sumber yang halal dan thoyyib. Apa yang dikonsumsinya, apa yang digunakannya apa yang didengar dan dilihatnya haruslah berasal dari atau merupakan sesuatu yang halal.
Terutama untuk mendidik anak sejak dini menjadi seorang penghafal quran. Makanan yang halal, harta yang halal merupakan syarat untuk bisa terkabulnya doa. Kesuksesan seorang anak menjadi penghafal quran tidak akan lepas dari doa orangtuanya.
Jika makanan yang dikonsumsinya tidak halal, maka niscaya doa-doa orang tua dan si anak sekalipun tidak akan bisa terkabul, sebagaimana hadist Rasulullah SAW yang artinya,
“Wahai Saad perbaikilah makananmu, makanlah dari makanan yang baik-baik. Niscaya kamu akan menjadi orang yang mustajab doanya” (HR Ath-Thabrani)
Jadi sebagai orang tua, pastikan terlebih dahulu segala hal yang kita berikan atau persiapkan untuk keluarga adalah halal, mulai dari sumber mendapatkan yang halal, cara mendapatkannya dan dzatnya harus halal.
Kemudian berdoa memohon kepada Allah SWT agar anak diberikan kemudahan untuk senantiasa dekat dengan Al Quran bisa cepat serta mudah dalam menghafalkannya.
2. Perdengarkan Al Quran Setiap Saat Sejak Usia Dini
Pola kerja otak manusia salah satunya adalah akan menyimpan di dalam memori bawah sadarnya ketika mendengarkan sesuatu secara berulang-ulang. Efeknya dikemudian hari, apa yang tersimpan dalam memori bawah sadar ini akan dengan mudah diakses saat dibutuhkan.
Itulah yang terjadi dengan hafalan surat Al-Fatihah, yang umumnya otomatis hafal bagi setiap anak yang dilahirkan di keluarga muslim. Mengapa ? karena sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan, surat Al-Fatihah sudah sering didengar, sehingga secara otomatis tersimpan dalam memori bawah sadar anak.
Oleh karenanya sering memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al Quran, sebaiknya sudah dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan suatu metode bagi anak sejak dalam usia kandungan, agar kelak ketika usia balita, mereka dengan mudah menghafalkan Al Quran, simak metodenya pada uraian di bawah.
3. Orangtua Sebagai Contoh
Jika ingin anak-anak kita menjadi seorang penghafal Alquran maka orangtua pun harus memberikan contoh. Anak adalah peniru terbaik dari orang tua-nya, dan orang tua merupakan semesta bagi anak-anaknya, terutama saat mereka masih kecil.
Oleh karenanya, jika menginginkan anak-anak menjadi penghafal Al quran, mau tidak mau orangtuanya pun harus menjadi penghafal quran juga. Jangan merasa takut untuk mulai menghafal Alquran walaupun usia sudah tidak muda lagi.
Karena Allah telah menjamin sebagaimana tertera dalam AlQuran surat Al Qamar, yang artinya,
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-qur’an untuk pelajaran maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS al-Qamar : 17)
Berbagai metode cara mudah menghafal alquran untuk orang dewasa hingga orang tua saat ini sudah banyak disampaikan. Pada dasarnya mulailah dengan menghafal surat-surat pendek yang biasa digunakan saat sholat, yaitu surat-surat pada juz 30 yang juga bisa sahabat download murottal juz 30 pada artikel kami sebelumnya.
Kemudian baru meningkat ke surat-surat yang lebih panjang pada juz 29 dan seterusnya. Jadi dimana ada kemauan pasti ada jalan, jangan tunda lagi, tapi mulailah dari saat ini, untuk menghafalkan Al Quran.
4. Ajari AlQuran Dengan Menyenangkan
Dunia anak-anak adalah dunia bermain, dan mereka belum terlatih untuk bisa fokus dalam mengikuti suatu aktifitas. Mereka sangat mudah teralihkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang lebih menarik dan menyenangkan bagi mereka.
Untuk itu dibutuhkan cara pengajaran yang juga unik dan menyenangkan untuk mereka menghafalkan Al Quran sesuai karakter anak masing-masing. Misalnya bagi anak yang hiperaktif, tidak bisa diam, maka bisa menggunakan tempelan potongan ayat Al Qur’an yang ditempelkan di dinding rumah, sehingga saat bergerak kesana kemari, ia masih bisa melihat potongan ayat quran tersebut dan menghafalkannya.
5. Berikan Apresiasi atau Penghargaan Saat Berhasil Menghafal
Apresiasi ataupun penghargaan yang diberikan kepada anak saat mereka berhasil menghafalkan ayat/surat tertentu, merupakan wujud rasa syukur atas usaha anak. Lewat apresiasi, anak akan memunculkan motivasi dari dalam diri anak.
Bentuk apresiasi sendiri tidak harus selalu berupa barang yang disukai anak, akan tetapi bisa juga berupa acungan jempol ataupun tepuk tangan. Tidak ketinggalan ucapan kata-kata pujian dan syukur atas prestasi anak bisa disertai sebagai bentuk apresiasi.
6. Bijak Menyikapi Kemalasan/Kejenuhan Yang Muncul
Setiap anak memiliki karakter dan kapasitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu orang tua perlu memahaminya saat mendampingi proses anak menghafalkan Alquran. Janganlah memberikan beban target hafalan yang terlalu tinggi dan ketat.
Sesuaikan dengan kemampuan dan situasi hati anak. Saat anak merasakan kejenuhan ataupu rasa malas, sangat tidak disarankan orang tua untuk memaksa apalagi hingga memarahi anak.
Bersikap bijak dengan menerima kondisi saat anak malas untuk menghafal Al Qur’an dan tetap memberikan kasih sayang yang tulus merupakan sikap yang harus dilakukan. Insya Allah anak akan merasakan kenyamanan, dan menimbulkan keikhlasan saat anak sudah siap lagi untuk menghafalkan ayat/surat berikutnya.
7. Tetap Istiqomah
Setiap kesuksesan membutuhkan keistiqomahan ataupun ketekunan dan konsistensi saat mendakinya. Tiada kesuksesan yang bisa diraih tanpa adanya keistiqomahan saat berproses meraih kesuksesan tersebut.
Mendidik dan membersamai anak untuk menjadi penghafal Al Qur’an juga membutuhkan keistiqomahan. Kadang orangtua pun bisa dirasuki oleh rasa bosan akan rutinitas yang berlangsung berulang kali secara terus menerus.
Meskipun demikian, sebaiknya jangan pernah berhenti untuk terus mendukung anak. Ingat selalu akan pahala besar dan keutamaan yang akan didapat di sisi Allah SWT, sebagai buah dari keistiqomahan mendidik dan membersamai anak-anak penghafal Alquran.
Iman manusia memang kadang naik kadang turun, demikian pula semangat dalam beribadah, kuncinya adalah tetap istiqomah, apapun kondisinya.
Dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda yang artinya,
“Orang yang membaca dan menghafal Al Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca Al Qur’an, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari 4937)
8. Jadikan Keutamaan dan Pahala Penghafal Al Qur’an Sebagai Motivasi Utama
Rintangan, hambatan berbagai tantangan pasti akan dihadapi saat menjadikan diri orangtua pribadi dan mendidik anak-anak untuk menjadi penghafal Al quran. Oleh karenanya sangat dibutuhkan dasar dan dorongan motivasi yang kuat untuk mewujudkan dan merawat cita-cita mulia ini.
Salah satu motivasi terbesar adalah dengan mengingat hadist yang menjelaskan mengapa kita harus menghafal Al quran, yaitu :
Dari Buraidah RA, Nabi SAW bersabda yang artinya,
“Siapa yang menghafal Al Qur’an, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al Qur’an.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani)
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,
“Al Qur’an akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz Al Qur’an mahkota kemuliaan. Al Qur’an meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz Qur’an, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca.” (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).
Tips Menghafal Alquran Sejak Dini
Jika telah terbiasa dari sejak kecil menghafal Al Quran, bahkan sejak dari dalam kandungan telah sering diperdengarkan lantunan ayat-ayat Al Quran, maka untuk selanjutnya proses menghafal Al quran tidaklah menjadi sulit. Menurut Ustadz Adi Hidayat, di usia balita seorang anak pun sudah bisa menghafalkan 30 juz Al Quran.
Saat anak baru lahir, disarankan kepada orang tua untuk memperdengarkan bacaan Al Quran 1 juz per bulan. Sehingga jika lengkap diperdengarkan 30 juz, atau selama 30 bulan, maka pada saat itu anak akan berusia 2.5 tahun.
“Kalau Anda punya anak baru lahir, juz pertama diputar. Bulan kedua, juz kedua (Red. diputar/dibacakan). Nanti setelah 30 juz, itu sama dengan 30 bulan. Itu 30 bulan sama dengan 2,5 tahun. Begitu 2,5 tahun, dia sudah mendengar 30 juz,” tutur Ustad Adi Hidayat.
Dan sebaiknya yang pertama perlu dilakukan oleh orang tua adalah berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Meminta agar anak senantiasa didekatkan kepada Al Quran sehingga dapat dengan mudah dan cepat menghafal ayat-ayat suci-Nya.
“Pertama, ibu dan bapak sebagai orang tua anak haruslah memperbanyak doa, meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala didekatkan anak itu kepada Al Qur’an,” ujar Ustadz Adi Hidayat lebih lanjut.
Setelah berdoa, orang tua sebaiknya mengkondisikan lingkungan rumah untuk menghindarkan anak dari gangguan-gangguan yang bisa menghalangi atau menghambat proses menghafal Al Quran. Acara-acara dari TV atau pun gadget HP yang tidak bagus sebaiknya juga di hindarkan dari pandangan dan pendengaran anak.
Akan lebih baik jika diganti dengan menyediakan perangkat pendukung seperti speaker quran yang setiap hari bisa digunakan untuk memutar ayat-ayat Al quran. Tujuannya semata agar anak terbiasa mendengarkan lantunan ayat suci.
“Ubah perangkat di rumah jadi perangkat yang mendekatkan kepada Al Quran. Mulai sekarang TV yang acaranya tidak bagus, hilangkan. Beli speaker aktif, putar Al Quran. Ya, di ruangan tengah, di kamar bacakan Al Quran, buka. Jadi nanti begitu ada, tiap waktu, 24 jam, putar Al Quran,” ungkapnya.
Agar semakin hafal, sebaiknya ayat Al Quran dimurojaah dengan dibaca ketika shalat wajib ataupun sunah. Saat menjelang tidur, ulangi kembali ayat yang sudah dihafal dan yang baru dihafal agar hafalan tetap terjaga.
“Begitu anak bicara, dia akan mudah menghafal Al Quran. Paling lama enam bulan bisa hafal Quran. Setelah tiga tahun hafal Al Quran,” pungkasnya.
Nah, sahabat pembaca Pondok Islami yang selalu mencintai Al Quran demikian tadi kiat-kita ataupun tips menghafal Al Quran sejak dini pada anak yang bisa diterapkan pada diri dan keluarga sahabat-sahabat semua.
Bukanlah sebuah proses yang mudah, tapi juga tidak sulit, sebagaimana Allah janjikan dalam Al Quran surat Al-Qamar ayat 17 di atas.
Yuk semangat untuk menjadikan keluarga kita, anak-anak kita sebagai penghafal Al Quran. Sungguh kenikmatan yang luar biasa bukan jika kita mampu menjadi para penghafal Al Quran !
Semoga Allah SWT mendengar doa kita, dan selalu menanamkan semangat dalam diri kita dan keluarga kita untuk menjadi para penghafal quran.
Aamiin Aamiin Ya Robbal Alamin..