Buku NARASI NEGERI BERDAYA – Rendy Saputra

buku-narasi-negeri-berdaya-rendy-saputra.jpg

BUKU NARASI NEGERI BERDAYA – RENDY SAPUTRA. Sahabat pondokislami.com yang dimuliakan Allah SWT, artikel berikut ini akan mengenalkan sebuah buku baru, yang ditulis oleh Rendy Saputra, dengan judul “NARASI NEGERI BERDAYA”. Buku ini akan bertutur tentang berbagai data dan fakta, serta gambaran yang akan memberikan pencerahan tentang berbagai hal terkait dengan negeri kita tercinta Indonesia dari sudut pandang pemuda dan rakyat Indonesia.

Semua itu akan disandingkan dengan keadaaan bangsa-bangsa lain, yang pada saat ini kondisi ekonomi dan kesejahteraannya di atas kita. Insya Allah buku ini akan memberikan banyak informasi dan pemahaman yang akan membuka wawasan pembacanya secara lebih gamblang, dan mungkin selama ini kita tidak tahu atau bahkan terabaikan.

Buku NARASI NEGERI BERDAYA ini secara garis besar memiliki harapan dan tujuan sebagai berikut :

  1. Memberikan data dan fakta kepada sahabat pembaca, tentang keadaan politik dan ekonomi bangsa lain, yang dapat kita jadikan acuan untuk pembangunan bangsa Indonesia
  2. Mensinergikan kekuatan negeri yang tersebar, saling berpegangan tangan dalam meningkatkan dan memberdayakan ekonomi bangsa
  3. Membangun jembatan untuk mempersatukan semua elemen bangsa Indonesia agar dapat bergandengan tangan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa
  4. Membangkitkan patriotisme bangsa
  5. Membangkitkan semangat juang pemuda dan pemudi Indonesia
  6. Meningkatkan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia, karena bangsa ini sesungguhnya adalah bangsa yang besar, dilihat dari sejarah masa lalu, serta dikaruniakan oleh Allah SWT berjuta potensi alam yang seharusnya mampu menjadi sumber kekuatan bangsa

SEKILAS TENTANG PENULIS “NARASI NEGERI BERDAYA”

Rendy Saputra, adalah seorang pemuda yang memiliki multi talenta. Beliau bukan hanya seorang pebisnis muda biasa, yang telah sukses membawa salah satu produsen baju muslim di Indonesia, Keke Busana, menjadi salah satu yang  terbesar di negeri ini. Akan tetapi ia juga aktif di berbagai bidang bisnis lainnya dan juga turut memberikan kontribusi terhadap pembinaan dan pemberdayaan para pebisnis muda lainnya dalam berbagai forum dan komunitas.

Saat ini beliau dipercaya menjadi Chief Executive Officer (CEO) Keke Group dan aktif diberbagai bidang bisnis seperti, Berdaya Tour (Biro Perjalanan Umroh), Yayasan Keke Berdaya, Inspira Pictures (perusahaan produksi film), dan juga menjadi motivator bisnis skala nasional.

Selain dunia bisnis, Rendy pun aktif di dunia sosial dengan membangun komunitas Muda Berdaya (komunitas para pebisnis pemula), pemrakarsa Serikat Saudagar Nusantara (himpunan komunitas pengusaha lokal Nusantara yang menggusung semangat “Berdaya Di Negeri Sendiri”), serta membangun sekolah bisnis online, yang diberi nama Sekolah Bisnis Dua Kodi Kartika

Ayah dari tiga anak ini juga sering diundang untuk memberikan training dan motivasi pada forum-forum pengembangan diri di beberapa perusahaan. Menjadi trainer program UMKM Binaan PT Telkom, GPTP Telkom dan upgrading Wardah Kosmetics, konsultan dari beberapa pebisnis UMKM yang sedang bertumbuh merupakan jejak rekamnya.

Buku yang sudah ia tulis adalah tentang kisah perjuangan pemiliki Keke Busana, Bunda Tika Kartika. Buku yang diberi judul Dua Kodi Kartika, saat ini sudah digubah menjadi novel oleh penulis novel best seller Asma Nadia, dengan judul Cinta Dua Kodi. Bahkan saat ini sudah pula di buat layar lebarnya, dengan judul “Bunda : Kisah Cinta 2 Kodi”, produksi Inspira Pictures, dan sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia, pada bulan Februari 2018 lalu.

Pebisnis muda energik yang kerap menjuluki dirinya sebagai “Narator Bangsa”, memang memiliki kepedulian yang sangat tinggi dengan kondisi bangsa Indonesia, yang harus diakui saat ini, dan sama-sama kita rasakan sebagai rakyat Indonesia, kita sedang mengalami kelesuan, khususnya dalam bidang ekonomi.

Cita-citanya yang sangat kental tercermin dalam setiap langkah dan aktifitasnya, seperti terangkum dalam slogan forum Serikat Saudagar Nusantara (SSN) yang ia prakarsai, yaitu : “Berdaya Di Negeri Sendiri”. Sebuah slogan yang ingin menggusung narasi tentang bagaimana bangsa ini, bisa berdiri di atas kakinya sendiri, sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, dalam bidang apapun, tanpa terkecuali.

SECUPLIK NARASI NEGERI BERDAYA

Seperti yang penulis buku ini sampaikan, Rendy Saputra, dalam prolog launching buku NARASI NEGERI BERDAYA, melalui postingan facebook-nya, ia secara tersirat menyampaikan bahwa buku ini muncul sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bangsa ini. Berikut ini cuplikan postingan beliau :

******************

Jika melihat negara-negara lain di sekitaran Asia Pasifik, relatif mereka baru memulai pembangunan negerinya, setelah perang dunia kedua berakhir. Startnya sama, kondisi babak belurnya gak jauh beda dengan kita. Tetapi mengapa laju pertumbuhan berbeda ?

Saat ini pendapatan perkapita Republik Indonesia berada pada angka $4.130. Jika 1 Dollar sama dengan Rp. 14.000,00 . Berarti rata-rata setiap warga negara hanya mendapatkan Rp. 57.800.000,00 pertahun. Atau jika dibagi 12 bulan maka perbulannya sekitar Rp. 5.000.000,00. Hitungan ini pun adalah pembagian langsung dari $1T PDB (Pendapatan Domestik Bruto) dibagi 250 juta anak bangsa, dapatnya $4.000. Kita belum berbicara apakah kekayaan negeri ini terdistribusi merata atau tidak.

Bandingkan dengan data pendapatan perkapita negara sekitar Asia Pasifik berikut ini :
– Singapura : $55.235 : 14 kalinya Indonesia
– Jepang : $48.556 : 12 kali lipat Indonesia
– Korea Selatan : $26.152 : 6 kali lipat Indonesia, padahal mereka merdeka hanya selisih 2 hari dari Indonesia
– Malaysia : $11.521 : hampir 3 kalinya Indonesia.
– Thailand : $6.125 : 1,5 kalinya Indonesia

Jika ukuran pendapatan per kapita negara maju adalah 7.000$. Maka Indonesia perlu melompatkan PDB hingga 2T (asumsi penduduk terus bertambah). Artinya, sebuah pertumbuhan ekonomi dengan pembesaran 100% dari semula. Dan jika kita hanya bertumbuh 5% per tahun, maka perlu 15 sd 20 tahun bagi negeri ini untuk menjadi negara maju. Apa tidak terlalu lama ?

Saya mengawali pengantar ini dengan data, agar kita tidak memulainya dari opini yang tidak ada basis faktanya. Dari fakta riil kondisi ekonomi negeri secara makro, pada tataran mikro kita menghadapi persoalan pertumbuhan ekonomi yang rumit.

Sulitnya produk nasional bersaing dengan produk asing. Tidak lenturnya regulasi terhadap alam dunia usaha. Tidak terciptanya masyarakat yang punya daya beli. Dan kesemuanya itu bermuara pada rendahnya tingkat kesejahteraan.

Akhirnya kita menyadari bahwa tugas memperbaiki negeri ini bukanlah tugas pemerintahan semata, namun juga tugas kita semua sebagai anak bangsa. Mengapa ada bangsa yang mengalami percepatan pertumbuhan lebih cepat, sementara itu, ada bangsa yang tumbuh melambat.

Salah satu yang Saya temukan adalah ketiadaan narasi dalam benak anak negeri secara kolektif. Kita tidak punya gagasan untuk tumbuh. Kita tidak memiliki narasi yang jelas untuk menjadi negara kuat. Dan ini sekali lagi bukan tugas pemerintah, namun merupakan PR bersama kita sebagai anak bangsa.

===

Park Chung-Hee baru selesai konflik Korsel-korut di 1970. Negeri Korea Selatan baru saja gencatan senjata. Lelah bertempur terus. Akhirnya Park Chung-Hee membangun narasi : Semaul Undong. Gerakan Desa. Setiap titik daerah di Korea Selatan harus maju. Mereka membangun narasi pembangunan dari daerah.

Tidak berhenti sampai disana, Korea Selatan membangun patung Laksamana Yi Sun-Sin. Seorang admiral yang menghempaskan 330 kapal Jepang Khurushima Jepang dengan bermodalkan kekuatan 13 kapal. Saya menatap patung ini di tengah taman kota Seoul, dan merasakan sebuah narasi besar : bahwa dengan keterbatasan, mereka bisa mengalahkan Jepang.

Narasi ini hidup di setiap orang Korsel, di setiap pengusahanya, mahasiswanya, pekerjanya, bahwa mereka punya narasi kemenangan. Bahwa mereka pernah menang atas Jepang di Selat Myongyang, 1597 silam. Inilah yang membuat Samsung mengejar Panasonic, LG mengejar Sony, Dan Hyundai mengejar Toyota. Ada narasi tentang kemenangan bangsa Korsel terhadap Jepang pada jiwa mereka, pada jiwa setiap anak bangsa.

===

Mahathir Mohammad menulis buku berjudul The Malay Dilemma. Sebuah buku yang ditulis tahun 1970, 11 tahun sebelum beliau berhasil menjabat menjadi perdana menteri Malaysia di 1981.

Narasi Mahathir berisi tentang kesukaran kaum melayu Bumiputera Malaysia dalam mengambil sikap. Terdapat kesulitan situasi yang terjadi, Di satu sisi terjadj ketidak seimbangan penguasaan ekonomi oleh ras non melayu, tetapi disisi lain, Mahathir juga mendukung kehidupan damai berdampingan. Maka ditulislah berbagai pemikiran beliau dalam buku tersebut. Sebuah jalan kebangkitan bagi Melayu Malaysia dengan tetap dapat hidup berdampingan.

1 tahun setelah Narasi itu dituliskan, Mahathir menjadi Perdana Menteri Malaysia. Start pembangunan di 1981, pada 2018 hari ini, Malaysia sudah membesar 3x lipat daripada kita. Bangsa Indonesia, yang pada tahun 1970 negeri ini mengirimkan tenaga ajar ke Malaysia, untuk mendidik guru-guru mereka.

Mengapa Malaysia bisa tumbuh cepat? Karena mereka memiliki Narasi untuk tumbuh.

===

Singapura negara kecil yang berpenduduk kurang lebih 5 juta jiwa. Jumlah ini ekivalen dengan penduduk Kabupaten Bogor, salah satu Kabupaten di negeri Indonesia.

Nihil sumber daya alam, minim lahan, itulah Fakta Negeri Singapura. Tetapi di tangan pemimpin bernarasi seperti Lee Kuan Yew, Singapura menjadi negara kuat di Asia Tenggara.

Pertama politik harus stabil, tangan besinya meluruskan kekuatan politik negeri. Yang kedua, Singapura berfokus menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara, Singapura menjadi rumah bagi para trader. Tidak punya minyak tetapi bisa menjual minyak. Tidak punya gas tetapi dapat menjual gas. Tidak punnya besi tapi mampu berjualan besi.

Narasi ini mendorong lahirnya pelabuhan peti kemas kelas dunia. Bandar Udara dengan traffic tinggi, dan suguhan fasilitas sebagai dukungan pada proses dagang. Singapura berhasil berjalan diatas narasinya.

*** akhir dari sepenggal cuplikan yang diambil dari postingan facebook Rendy Saputra ***

Lalu bagaimana dengan Indonesia ?
Mengapa kita tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita tersebut ?
Apa yang salah ?

Padahal sejarah kita dulu penuh dengan sejarah kegemilangan. Kerajaan Majapahit pernah berjaya menguasai dunia. Seharusnya anak negeri ini punya identitas dan tahu serta memiliki kebanggaan bahwa bangsa ini pernah menguasai dunia.

Lalu bagaimana cara bangsa ini agar bisa mengejar ketertinggalan bangsa-bangsa maju? Bagaimana caranya agar kita tidak hanya berjalan tetapi juga bisa berlari mengejar mereka? Bagaimana caranya agar kita tidak sekedar cepat, tetapi juga melakukan percepatan dalam pembangunan?

Sahabat pembaca pondokislami.com, buku “NARASI NEGERI BERDAYA” merupakan hasil olah pikir dan semangat seorang anak manusia Indonesia, yang memiliki proposal tentang bagaimana agar Indonesia, kembali menjadi negeri yang berdaya, dan mampu bersaing dengan bangsa manapun di seluruh dunia.

Seperti ucapan Patih Gajah Mada yang dikutip penulis buku NARASI NEGERI BERDAYA, berikut ini :

****************

Gajah Mada bernarasi

“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”

“Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.

Sekitar 7 abad yang lalu, seorang Mahapatih dari kerajaan Majapahit menarasikan sepenggal sumpah, yang dari sumpah tersebut lahirlah kekuatan bangsa adidaya penguasa dunia.

Nampaknya, kita bisa mengulangi pencapaian 7 abad silam. Mari isi batin kita dengan narasi kebangkitan. Narasi Negeri Berdaya.

Narator Bangsa,
Rendy Saputra

******************

Demikianlah pembahasan tentang buku NARASI NEGERI BERDAYA ini. Bagi yang berminat memiliki bukunya, silahkan simak informasi di bawah ini.

INFO PEMESANAN MASA PREORDER BUKU “NARASI NEGERI BERDAYA”

pre-order-narasi-negeri-berdaya.jpg

Masa Pre-Order : 4 – 20 September 2018

Kenapa Harus Beli Saat Pre-Order?
1. Lebih hemat 40.000 (Harga Normal 135.0000)
2. Diskon 50% Kelas Artikel Online
3. Diskon 50% Tiket Jumpa Penulis 2018
4. 3 Video Eksklusif Rendy Saputra

Spesifikasi Buku :
Judul : Narasi Negeri Berdaya
Penulis : Rendy Saputra
Sub Judul : Peta Gerak Kebangkitan Bangsa
Cover : Hard Cover
Ukuran cover : 23,5 x 16,1 cm
Halaman : 250-300 Halaman

Harga Buku (pre-order) : Rp. 95.000,00 (belum termasuk ongkir dari cirebon)

Jadwal Kirim :
Preorder tgl. 4-12 September kirim tgl 11 Oktober
Preorder tgl. 13-20 September kirim tgl 17 Oktober

Daftar Isi BUKU NARASI NEGERI BERDAYA

1. BAB 1 THE JOURNEY

– Koperasi, Puzzle Yang Hilang
– Tulisan, Pertemanan, Pencapaian
– Hasil Temu Dengan Pak DUBES
– Energi Cinta
– Calon Elite, Aku Berharap Banyak
– Menyimak, Memikul, Menyelesaikan
– Train To Busan
– Di Balik Perjalanan Ke Korea
– Ini Semua Tentang Ekosistem
– Peluang Taiwan
– Temu Dubes UAE
– Narasi Ekonomi Untuk Balikpapan
– Tukang Jahit
– Peristiwa Irisan
– Menumpang Jadwal Kebangkitan

2. BAB 2 INI INDONESIAKU

– Rejuvenasi Petani
– Rejuvenasi Petani 2
– Heroisme Ekonomi
– Terlarangnya Zina, Terbukanya Pintu Nikah
– Migrasi Vertikal UMKM
– Desain Kesejahteraan
– 8000 Titik Cahaya
– Masjid Itu Android
– Negeri Ramah Filantropi
– Pandangan Politik
– Infrastruktur Dan Platform
– Jawabannya Mungkin
– Bekerja Di Atas Narasi
– Destinasi
– Berkarya Untuk Negeri
– Isi Kepala Kami
– Besi Dan Elektromagnetik
– Ngototisme Ala YM
– Renovasi Pola Pendidikan
– Yang Menyimpang Yang Memerdekakan
– Populasi Itu Aset, Bukan Beban
– Mental Taiwan
– Anak Bangsa Putus Asa
– Perang Lokal
– Substansi Perubahan
– Unequal Battle
– Bisnis Jalan Panjang
– Narasi Itu Energi
– Great Nation
– Berdaya Di Negeri Sendiri
– Celah Sempit Sejarah Bangsa
– Takdir Langit
– Besaran Dan Arah
– Perang Politik Masa Depan
– Rekaya Sosial
– Lama Enggak Cerita Santai
– Jarak Dunia Usaha Dan Teknologi

Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi inspirasi, penggugah semangat dan motivasi serta pencerahan bagi sahabat pembaca pondokislami.com, agar menjadi semakin mencintai negeri ini, bangga sebagai bangsa Indonesia. Karena kita memang bangsa yang besar, dan kebesaran itu sudah saatnya kita raih kembali, bersama. Aamiin.

Untuk pemesanan buku NARASI NEGERI BERDAYA, silahkan menghubungi nomor telp. / SMS / WA berikut ini : 087821830344

atau silahkan klik tombol di bawah ini :

whatsapp-kontak-narasi-negeri-berdaya

Wallahu’alam bishawab.

Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.