Belajar Menulis Yuk, Dan Rasakanlah Manfaatnya

BELAJAR MENULIS DAN MANFAAT MENULIS DALAM KEHIDUPAN. Sahabat quran pembaca Pondok Islami yang senantiasa merindukan rahmat Allah SWT, kapan terakhir sahabat menulis ? Menulis apa saja, bisa karya tulis seperti skripsi misalnya, ataupun tulisan-tulisan lepas seperti majalah dinding, postingan status di sosial media atau malah mungkin tulisan yang sudah menjadi sebuah buku ?

keterampilan-menulis-inspire

Tentu setiap orang punya kisahnya sendiri ya, he he he. Tapi tahukah sahabat semua, bahwa aktifitas menulis itu merupakan sebuah aktifitas yang sangat penting, bermanfaat dan sangat bernilai, asalkan bukan tulisan yang ngasal ataupun hoax.

Bukan saja untuk diri sendiri, tapi juga untuk banyak orang. Koq bisa begitu ? Coba simak terus ya penjelasan dibawah ini, agar sahabat semua bisa lebih memahaminya.

BELAJAR MENULIS PENTINGKAH ?

Coba sahabat perhatikan ya, kita bisa belajar tentang suatu hal apapun itu, dari mana ?

Saat ini tentu saja bisa melalui berbagai cara atau media seperti TV, Youtube, pengajaran orang tua, guru, dan lain-lain. Tapi coba tengok kebelakang, saat ketika ketika teknologi internet dan telepon genggam belum secanggih saat ini. Semua orang, pada umumnya belajar ya melalui catatan tertulis, seperti kitab atau buku.

Semua ilmu, pengajaran yang kita terima turun temurun, utamanya bersumber dari catatan tertulis tersebut. Buku ataupun kitab merupakan contoh hasil dari kegiatan ataupun aktifitas menulis atas suatu informasi yang ingin disampaikan.

manfaat-menulis

Tanpa ada orang yang menuliskan ilmu, informasi, pengalaman, kebijaksanaan yang dimilikinya, maka semuanya itu mungkin hanya akan berhenti pada orang itu saja. Saat orang tersebut tiada, maka bersamaan dengan itu pula, hilanglah semua kekayaan informasi tersebut. Tidak ada yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya, kepada generasi penerusnya.

Sebagai gambaran yang lebih nyata lagi, sebagai seorang muslim warisan dan amanah yang dititipkan Rasulullah SAW kepada umatnya adalah Al Quran dan Hadist Rasulullah. Risalah yang dibawa Nabi Muhamad SAW tersebut, awalnya Allah SWT sampaikan melalui wahyu yang dibawa malaikat jibril kepada Nabi Muhammad. Kemudian diteruskan oleh Baginda Rasul kepada para sahabatnya secara lisan.

Seiring dengan perkembangan dakwah Islam yang semakin meluas, maka di jaman sahabat Umar Bin Khattab, isi firman Allah tersebut mulai dituliskan. Kemudian, baru pada masa Khalifah ke-3, Utsman Bin Affan, diwujudkan menjadi mushaf Al Quran, yang kemudian kita gunakan hingga saat ini.

Bayangkan jika tidak ada proses menuliskan wahyu-wahyu Allah SWT tersebut, kedalam sebuah mushaf Al Quran, mungkin saat ini kita tidak bisa menikmati keindahan dan kemuliaan ajaran-ajaran Islam. Wahyu-wahyu Allah SWT dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, semuanya tersampaikan kepada kita, umat akhir jaman ini melalui kitab suci Al Quran dan kitab-kitab hadist Rasulullah SAW.

Semua adalah hasil karya tulis yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, para Sahabat Nabi, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan para ulama terdahulu. Mereka hidup ratusan bahkan ribuan tahun sebelum kita. Akan tetapi risalah-Nya tetap bisa sampai kepada kita saat ini, tanpa kurang suatu apapun.

Jadi jelas lah sudah, betapa penting dan bernilainya, aktifitas menulis ini. Tidak mengherankan jika beberapa pakar pengembangan diri, merekomendasikan aktifitas menulis, sebagai bagian dari keterampilan yang harus dimiliki dalam proses tumbuh kembang anak.

Jadi, sudah siap untuk belajar menulis ?

Sebelum kita lanjut, yuk kita simak beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan ketika sahabat memiliki kemampuan atau keterampilan menulis.

KETERAMPILAN MENULIS DAN MANFAATNYA

Banyak sekali manfaat menulis yang bisa dirasakan saat sahabat belajar menulis dan memiliki keterampilan menulis. Beberapa diantaranya, coba Kami rangkum dan jabarkan dalam 13 manfaat utama seperti di bawah ini.

Fungsi menulis dan berbagai manfaatnya di bawah ini merupakan hasil dari pengalaman pribadi penulis serta informasi yang didapat dari literatur / sumber lain. Yuk kita simak ya…

1. Warisan dan Pencatat Sejarah

Banyak cara untuk merekam jejak sejarah, salah satunya adalah dengan menulis. Tulislah suatu peristiwa atau kejadian yang dilihat, dialami ataupun dirasakan, maka otomatis tulisan itu telah menjadi rekaman jejak sejarah.

Cara klasik yang tidak akan pernah tergantikan, walaupun jaman terus berkembang. Lewat tulisanlah kita saat ini bisa mengetahui dan mengenal kehidupan orang-orang terdahulu. Para Nabi, sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, ulama, dan berbagai tokoh-tokoh besar dunia.

Berbagai peristiwa, kejadian penting di masa lampau, dan banyak lagi informasi-informasi lainnya di masa lalu, saat ini hanya bisa kita ketahui melalui tulisan-tulisan. Menulis dan tulisan akan selalu ada dan akan tetap ada.

Terkait dengan manfaat warisan, saat ini telah ada Mushaf Tulis Syaamil Quran, yang didesain dan dibuat dengan tujuan sebagai media belajar menulis ayat-ayat Al Quran.

Istimewanya lagi, hasil tulisan berupa mushaf Al Quran ini, kelak bisa dijadikan sebagai hadiah untuk anak keturunan kita. Warisan ini tentu akan bisa menjadi ladang amal jariyah, yang tidak akan terputus pahala bacaan qurannya, selama anak keturunan kita selalu rajin membaca serta mengamalkannya.

2. Media Penjaga Ilmu, Pemikiran, Ekspresi, Opini dan Argumen

Sahabat Rasulullah, Ali Bin Abi Thalib, ra pernah berkata, “Ikatlah ilmu dengan menulis”. Ulama termashur dari Iran, ahli filsafat islam, Imam Al Ghazali pun pernah menyatakan, “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”.

Kemampuan otak manusia dalam mengingat sesuatu hal tentu memiliki keterbatasan. Oleh karenanya, satu-satunya jalan untuk menjaga apa yang ada dalam otak manusia adalah dengan menuliskannya.

Terlebih jika itu merupakan sebuah ilmu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Maka menuliskannya merupakan sebuah keniscayaan, agar ilmu tersebut dapat tetap terjaga, dan bisa terus dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya.

Sahabat-sahabat pembaca pasti sudah tidak asing dengan berbagai mazhab dalam Islam. Ilmu, pemikiran, argumen dan opini mereka, bisa dengan mudah kita dapati saat ini dan kita pelajari.

Semuanya, tidak lain sebagai hasil dari kerja keras mereka dalam menuliskannya. Meski sang penulis sudah lama tiada, akan tetapi tulisan ini membuat diri mereka seolah masih hidup. Terus menjadi guru dan bisa menebarkan ilmunya pada yang lain.

3. Sarana Komunikasi, Dakwah dan Penyebarluasan Manfaat

Salah satu media komunikasi dan dakwah yang memiliki daya sebar sangat luas adalah berupa tulisan. Apalagi di jaman teknologi canggih seperti saat ini. Komunikasi serta dakwah yang di sampaikan melalui tulisan, bisa diakses oleh siapapun, dan dimanapun.

Tanpa harus bertemu langsung, isi komunikasi ataupun materi dakwah bisa sampai kepada masyarakat dan menyebarkan manfaatnya tanpa batas. Keterampilan menulis sebaiknya dimiliki oleh para dai, para penyeru kebenaran dan kebaikan agar ilmu mereka bisa bermanfaat lebih luas lagi.

4. belajar Menulis Akan menambah wawasan serta pengetahuan

Saat akan menuliskan sesuatu, bisa dipastikan ada cukup informasi yang telah dimiliki penulisnya. Ibarat seorang koki masakan, tanpa memiliki persiapan bahan-bahan dan bumbu masakan, maka tak mungkin seorang koki bisa menghasilkan sebuah masakan.

Didalam aktifitas menulis, maka seseorang harus sudah memiliki bahan berupa pengetahuan, wawasan, atau ilmu yang akan dituangkannya menjadi tulisan. Otomatis saat aktif menulis, maka seseorang pun harus aktif pula belajar, membaca, menambah wawasan dan pengetahuannya.

Beberapa ahli ilmu psikologi, menjelaskan bahwa, jika seseorang aktif menulis berarti secara tidak langsung sudah mengaktifkan otak kiri dan otak kanannya secara berkesinambungan. Otak kiri digunakan secara sistematis untuk mendapatkan informasi, dengan membaca, mendengar serta melihat.

Kemudian otak kanan dengan kemampuannya untuk memerintahkan sisi kreatifitas, maka seluruh informasi yang telah dikumpulkannya dalam otak, akan dirangkum, disinergikan dan dituangkan kedalam sebuah tulisan.

5. Sarana Melatih Diri Siap Dikritik dan Pemecahan Masalah

Tulisan akan memberikan manfaat dan pengaruh untuk orang lain saat dipublikasikan, atau disebarkan kepada banyak orang. Otomatis saat itu, seorang penulis harus siap pula untuk mendapatkan koreksi, kritikan dan masukan dari para pembacanya.

Disinilah sisi pelatihan untuk menerima kritik dan masukan, serta pemecahan masalah, harus siap dimiliki seorang penulis. Bahkan tidak jarang pertanyaan-pertanyaan dari pembacanya, berada diluar konteks ataupun bahasan dari tulisannya.

Oleh karenanya seorang penulispun harus siap berlatih untuk bisa memecahkan masalah ataupun solusi atas hasil karya tulisnya.

6. Belajar Menulis Akan Membentuk Pribadi Bijak dan Santun

Setiap penulis pasti akan berharap tulisannya bisa dibaca banyak orang, bisa bermanfaat untuk orang banyak, ataupun bisa mempengaruhi orang lain. Jika tulisannya disampaikan dengan bahasa yang tidak baik, tidak runtut, apalagi dengan kata-kata yang kasar, maka otomatis tulisannya tidak akan bisa diterima banyak orang.

Jadi dengan menulis, secara langsung maupun tidak langsung akan membentuk pribadi seseorang menjadi lebih santun. Apalagi jika sadar bahwa tulisannya bisa saja bersebrangan dengan pemikiran orang lain, maka tuntutan untuk menjadi bijak dalam menyampaikan ide, pemikiran dan ilmunya, menjadi sebuah proses yang harus dilalui.

7. Sarana Berlatih Terorganisir dan Sistematis

Salah satu metode dalam menulis adalah dengan membuat terlebih dahulu kerangka tulisan sebelum mulai menulis. Tujuannya untuk mempermudah penulis dalam mengembangkan tulisannya nanti.

Pembuatan kerangka tulisan ini secara tidak langsung juga melatih seorang penulis untuk berpikir secara sistematis dan terorganisir. Semakin aktif menulis, maka akan semakin terlatih untuk mengorganisir berbagai hal yang dibutuhkan sebelum mulai menulis.

Pengaruhnya pada diri pribadi seorang penulis, tentu saja akan menjadi lebih terorganisir dalam hal-hal lain di kehidupan sehari-harinya. Terbiasa menyiapkan, mengatur hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas menulis, dan merasakan manfaatnya, maka dalam kehidupan sehari-hari pun secara perlahan akan mengikuti pola tersebut.

8. Mengasah Nalar dan Daya Ingat Lewat Belajar Menulis

Badan yang sehat salah satunya karena rutin melakukan olahraga, hal yang sama pun berlaku terhadap otak manusia. Aktifitas menulis merupakan aktifitas yang memerlukan kerja otak selain kerja tangan.

Kerja otak sudah dimulai sejak awal menentukan ide tulisan. Dilanjutkan dengan membuat kerangka tulisan, dan secara aktif digunakan saat mengembangkan kerangka tulisan hingga selesai.

Dengan masuknya berbagai informasi-informasi baru, maka otak secara aktif akan terus bekerja. Otak akan selalu aktif, hingga memicu daya ingat untuk juga tetap aktif dan terlatih, dan bisa mencegah atau mengurangi kepikunan.

9. Belajar Menulis Sebagai Terapi Batin/Jiwa

Mencurahkan apa-apa yang terpendam didalam hati ke dalam sebuah tulisan, ternyata merupakan salah satu terapi yang sangat baik untuk jiwa. Berbagai penelitian kesehatan telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang signikan.

Menulis secara ekspresif dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan, ruminasi (situasi di mana penderitanya sulit untuk mengubur kenangan pahit yang dialaminya), tingkat stres dan depresi. Bahkan aktifitas menuliskan hal-hal positif yang membahagiakan dapat meningkatkan suasana hati hingga kesejahteraan.

10. Membuat Hidup dan Usia Lebih Produktif

Menulis merupakan aktifitas yang outputnya adalah sebuah karya, yaitu karya tulis. Di dalam aktifitas menulis maka banyak hal positif yang diperoleh seperti sudah dijabarkan pada poin-poin di atas.

Jadi dengan menulis maka hidup menjadi lebih bermakna. Setiap detik kehidupan terisi dengan kebermanfaatan bagi diri sendiri dan orang banyak. Dengan menulis maka membuat hidup lebih produktif, usia lebih bermanfaat tak terbuang sia-sia.

Dengan menulis wawasan terus bertambah, langkah dan akivitasnya tidak terbuang kepada perkara yang tidak bermanfaat. Kesehariannya akan disibukkan dengan berbagai informasi, pengetahuan, observasi, dan materi-materi lainnya yang harus tergali dan terkumpulkan sebagai referensi bahan tulisannya.

11. Pemicu Ide-ide Baru dan Kreatifitas

Menulis secara aktif akan “memaksa” seorang penulis untuk selalu berusaha menemukan ide-ide tulisan yang baru. Termasuk juga menemukan sudut pandang baru, yang hanya bisa dilihat jika ada kreatifitas dalam diri penulis.

Banyak hal yang terjadi di sekitar kita dalam keseharian, sesungguhnya merupakan bahan tulisan yang sangat bagus. Sebagai contoh bila kita cermati, dalam keseharian kita, selama 24 jam, maka selama itu pula kita tak pernah lepas dari nikmat pemberian Allah SWT.

Namun apakah kita sudah pernah merenungkan atas semua nikmat yang telah Allah limpahkan tersebut ? Sebagaimana Allah SWT telah jelaskan dalam firman-Nya yang artinya :

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18)

Semakin aktif seorang penulis, maka insya allah semakin terlatih untuk bisa menemukan ide-ide baru dan memunculkan kreatifitas dalam setiap tulisannya.

12. Prestasi dan Prestise

Menelurkan karya berupa karya tulis merupakan sebuah prestasi sekaligus prestise. Banyak tokoh-tokoh nasional maupun internasional yang kita kenal dan kagumi karena karya tulisnya.

Mulai dari tokoh-tokoh agama, budayawan, politikus, pebisnis dan lain sebagainya, yang bisa dikenal luas prestasinya karena karya tulisnya. Semakin bermanfaat apa yang ditulis seorang penulis, maka semakin tinggi prestasi dan prestisenya.

13. sumber Pendapatan

Sudah sejak lama menulis telah menjadi sebuah profesi, tidak terbatas hanya sebagai hobi ataupun bagian dari penyelesaian tugas saja. Apalagi di jaman internet dan sosial media saat ini.

Tak terhitung banyaknya kesempatan dan peluang bisnis serta karir profesional yang tercipta dari keterampilan menulis ini. Mulai dari content writer (blog/website, sosial media, video youtube, dll), jurnalis, penulis naskah, penulis novel dan berbagai profesi lainnya yang membutuhkan keterampilan menulis.

keterampilan-menulis-konten

Kebutuhan-kebutuhan tersebut otomatis akan memberikan banyak manfaat komersial berupa sumber pendapatan bagi para penulis. Profesi penulis novel misalnya, jika novelnya disukai oleh pembacanya, maka otomatis royalti penulisnya juga akan signifikan. Belum lagi jika kemudian diangkat menjadi sebuah film, sudah bisa dibayangkan pendapatan yang bisa diperoleh penulisnya.

Seperti contoh karya terbaru dari Mbak Mia Chuz, yaitu novel Love Heals. Novel yang akan launching tanggal 15 Juni 2021 ini, punya potensi untuk menjadi best seller, seperti novel “Wedding Aggrement”, karya pertama Mbak Mia Chuz yang telah diangkat ke layar lebar.

Jadi jelas sekali potensi besar baik materil maupun imateril yang bisa diperoleh dari keterampilan menulis ini bukan ?

Sahabat-sahabat pembaca Pondok Islami, itulah sekilas gambaran besar tentang alasan dan manfaat belajar menulis serta memiliki keterampilan menulis. Tentu saja ada pula kendala-kendala yang bisa menghambat seseorang saat menekuni dunia tulis menulis ini.

Apa sajakah kendala-kendala tersebut ?

Insya allah pada tulisan berikutnya, akan kita bahas berbagai kendala dan masalah yang biasanya dihadapi oleh penulis dan calon penulis, serta tips-tips praktis untuk menghadapinya.

Bagi sahabat yang ingin serius belajar menulis dan memiliki keterampilan menulis, sangat kami rekomendasikan sebuah buku karya penulis produktif, Mas Ahmad Rifa’i Rif’an, berjudul Super Writer (Menjadi Penulis Super Produktif, Super Inspiratif, dan Super Laris).

Beliau telah menelurkan puluhan karya tulis berupa buku, yang sebagian besar telah menjadi best seller. Dan melalui buku Super Writer, beliau bagikan ilmu dan tips-tips agar bisa mengikuti jejaknya menjadi penulis yang produktif, inspiratif dan insya Allah laris.

Demikianlah artikel tentang pentingnya belajar menulis dan memiliki keterampilan menulis. Semoga bisa menjadi motivasi bagi sahabat-sahabat pembaca untuk mulai menekuni dunia tulis menulis ini.

Semoga bermanfaat.

Barakallahu fiikum.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.