Kisah Inspiratif Pertolongan Allah Bagi Orang-Orang Yang Sabar Dan Yakin

kisah-inspiratif-pertolongan-allahSahabat Quran yang dimuliakan Allah SWT, artikel kali ini akan menceritakan tentang beberapa kisah inspiratif pertolongan Allah bagi orang-orang yang sabar dan yakin. Sejak mulai mempromosikan buku terbaru Kang Dewa, “Melawan Kemustahilan”, yang akan segera launching pada tanggal 13 November 2018 besok, penulis sempat membaca kisah-kisah inspiratif tentang melawan kemustahilan.

Barangkali lebih tepat disebut kisah-kisah tentang bagaimana keyakinan seseorang, akan kekuasaan dan kasih sayang Allah, serta senantiasa berprasangka baik (husnuzhan) kepada-Nya, membawa akhir yang membahagiakan. Bahkan mungkin bagi manusia biasa seperti kita ini, kejadian-kejadian tersebut masuk dalam kategorikan sebuah keajaiban, seperti contohnya kehidupan Kang Dewa Eka Prayoga, yang diceritakan dalam buku Melawan Kemustahilan.

Begitu inspiratif dan penuh pelajaran kisah-kisah yang sempat penulis baca tersebut, sayang sekali kalau tidak dibagikan dalam artikel ini. Semoga sahabat juga ikut mendapatkan banyak manfaat dan hikmahnya. Yuk kita simak ringkasan kisah-kisahnya.

Kisah Inspiratif Tentang Pertolongan Allah Pada Perang Badar

Dahulu sekali, ada masa di mana umat muslim harus berhadapan dengan pasukan kaum kafir Quraisy yang jumlahnya banyak dan persenjataannya lengkap, sementara umat muslim tidak sebanding jumlah bahkan alat dan kelengkapan perangnya.

Tetapi, karena mereka yakin dan percaya bahwa apa yang mereka lakukan, apa yang mereka perjuangkan adalah atas dasar mencintai dan percaya akan kebersaran Allah. Dan apa yang terjadi, kaum muslimin MENANG !!!

Ya, menang melawan kafir Quraisy yang jika diperhitungkan di atas kertas akan MENANG TELAK, tetapi rupanya Allah yang sudah menjamin kemenangan kaum muslimin tersebut. Allah tidak membuat kaum muslimin menang sebelum bertarung, TIDAK. Tetapi Allah melihat kegigihan dan kerja keras yang diperbuat kaum muslimin.

Lihat, mereka, kaum muslimin itu bisa menang hanya karena PERCAYA KEPADA KEBESARAN ALLAH dan PERTOLONGANNYA. Peristiwa Perang Badar, yang merupakan perang pertama umat islam pimpinan Nabi Muhammad SAW, melawan pasukan kafir Quraisy menjadi saksi sejarah tentang kekuatan keyakinan akan kebesaran Allah, menjadi modal utama dalam meraih kejayaan.

Tetapi juga jangan dilupakan bahwa pasukan Badar-nya Nabi Muhammad adalah manusia-manusia pilihan. Mereka adalah generasi terbaik umat Nabi Muhammad SAW. Mereka meniru dan mendapatkan contoh serta tarbiyah langsung dari teladan terbaik seorang hamba Allah, Nabi Muhammad SAW.

Keimanan mereka tak perlu diragukan lagi, ibadah mereka senantiasa mencontoh sunnah Nabi. Tak heran jika pertolongan Allah SWT datang dengan maha dahsyat, meluluh-lantakkan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah 3 kali lipat, dan dengan persenjataan yang jauh lebih sempurna.

Baca juga artikel tentang buku “Melawan Kemustahilan

Kisah Inspiratif Islami Pertolongan Allah Pada Nabi Ismail dan Siti Hajar

Nabi Ibrahim AS, setelah mendapatkan perintah Allah untuk membawa istrinya Siti Hajar, dan bayi Ismail, anak semata wayang satu-satunya yang sangat dirindukan kehadirannya, ke suatu daerah gersang dan tandus, tanpa ada tanda-tanda kehidupan, yaitu Mekkah.  Mekkah saat itu belum menjadi sebuah kota, hanya padang pasir tandus, tanpa ada tanda-tanda kehidupan manusia di sana. Disanalah Nabi Ibrahim meninggalkan anak dan istrinya, hanya berdua saja.

kisah-inspiratif-islami-tentang-pertolongan-allahBagaimanakah hati seorang Nabi Ibrahim saat itu ? Hati seorang ayah yang baru saja merasa senang dan bahagia, karena mendapat seorang anak, yang bertahun-tahun dirindukan, sudah harus berpisah. Ayah yang begitu penuh dengan kasih sayang itu tentu saja merasakan kesedihan yang dalam.

Akan tetapi, karena keimanannya Nabi Ibrahim menyingkirkan segala perasaannya tersebut dan tetap yakin bahwa Allah SWT tentunya memiliki skenario lain, menginginkan yang terbaik untuk hamba-Nya. Seraya menengadahkan tangan dan menghadap ke baitullah, ia pun berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi rumah-Mu yang suci. Mudah-mudahan mereka berterima kasih.”

Sementara itu, Siti Hajar sedang menyusui Ismail kecil dan minum dari tempat perbekalannya. Setelah air itu habis, iapun kehausan. Demikian pula bayi Ismail. Siti Hajar memperhatikan bagaimana Ismail berguling-guling karena kehausan. Ia sangat terenyuh, tak tega melihat bayi Ismail yang lucu dan sangat lemah itu, sangat kehausan.

Dengan penuh cinta seorang ibu, ia pun bergerak pergi, beranjak untuk mendaki Bukit Shafa. Ia mencari barangkali ada orang-orang yang tinggal disitu ataupun kabilah yang lewat dan berharap pertolongan, atau mendapatkan lokasi air. Ketika tak menemukan apa yang dicarinya, ia pun berlari balik, menuju Bukit Marwah, dan mendakinya.

Ternyata ia pun tak mendapatkan apa-apa di sana, hingga akhirnya ia pun berbalik arah lagi menuju Bukit Shafa, dan kembali tidak menemukan apa-apa di sana. Begitu seterusnya dilakukan oleh Siti Hajar, berlari bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah, tanpa mengenal lelah dan tanpa berputus asa hingga berlangsung sampai tujuh kali.

Kemudian tanpa disangka-sangka datanglah pertolongan Allah, dari bawah kaki bayi Ismail yang terus bergerak-gerak karena kehausan memancarlah air. Siti Hajar menjadi takjub dan berkata, ”Zamzam, zamzam. Berkumpul-berkumpul.” Ia pun segera membuat kolam kecil agar air Zamzam tak mengalir kemana-mana.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW, bersabda, “Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada bunda Ismail, Siti Hajar. Jika ia membiarkan Zamzam atau jika ia tidak membuat kolam, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.”

Siti Hajar minum lalu menyusui anaknya. Dengan limpahan karunia berupa air yang diberikan Allah kepadanya, banyak manusia singgah dan menetap di sana hingga ramailah tempat itu. Peristiwa mendaki Bukit Shafa dan Bukit Marwah diabadikan Allah sebagai salah satu rukun haji dan umrah. Tujuannya adalah agar kita yakin bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan kita jika kita senantiasa patuh dan berusaha semaksimal mungkin dalam kehidupan ini.

Siti Hajar mengerti Allah sangat menyayanginya. Ia yakin Allah akan selalu menolongnya. Allah Yang Maha Membalas kebaikan hamba-hamba-Nya mengabadikan namanya sampai sekarang. Siti Hajar tetap dikenang orang sampai sekarang.

Apa pelajaran yang kita petik dari kisah Hajar? Ya, keyakinan bahwa Allah sangat menyayanginya. Dan ia juga tidak hanya berpangku tangan dalam menghadapi situasi sulit. Saat anak tercintanya kehausan, ia berikhtiar tanpa putus dan kenal lelah, mencari air dengan mendaki bukit sebanyak tujuh kali. Sungguh sebuah jalan ikhtiar yang sangat luar biasa. Bayangkan jika seandainya kita menghadapi situasi seperti ibunda Siti Hajar ini. Mungkin sudah berhenti dan menyerah, karena sudah beberapa kali mendatangi kedua tempat yang sama tanpa hasil.

Tapi inilah pelajaran dari anak manusia yang berjuang tanpa kenal putus asa. Berjuang dengan keimanan, yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik, akan menghadirkan jawaban dan pertolongan dari kesulitan yang sedang dihadapi. Yang harus kita lakukan hanyalah terus bergerak, terus berikhtiar disertai dengan doa dan keyakinan yang tak pernah putus, kepada Allah SWT.

Ya, tugas kita hanya berusaha. Meskipun Siti Hajar mengitari Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, Allah tidak memberikan apa yang ia butuhkan. Allah justru memberikan apa yang dibutuhkannya di tempat yang tak pernah ia duga. Begitu pula dengan kita.

Mempelajari kisah ini semoga membawa kita lebih bersemangat menjalani hidup dan tidak putus asa berjuang dalam menghadapi ujian. Sesungguhnya Allah menempa diri kita supaya menjadi manusia yang lebih berkualitas. Allah menginginkan kita menjadi manusia yang lebih bijak, lebih tangguh, dan melakukan lebih banyak amal saleh.

Inilah modal utama kita untuk menjadi manusia terbaik disisi Allah, yaitu manusia yang mampu bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang. Masya Allah.

KISAH INSPIRATIF TENTANG TAWAKAL KEPADA ALLAH DAN TERKABULNYA DOA

Kisah terakhir penulis dapatkan dari postingan Ustadz Andre Raditya, pada laman facebook pribadi beliau. Kisah ini merupakan kisah nyata salah satu relawan Sijum Bandung (Komunitas Berbagi Nasi Hari Jumat, Ustadz Andre adalah founder komunitas tersebut).

Saat Ustadz Andre sedang berada di Bandung, untuk mengunjungi komunitas Sijum di sana. Beliau bertemu dengan salah satu relawan Sijum yang pada saat itu ingin sekali bertemu dengan beliau. Relawan ini adalah koordinator dari Dapur Sijum Bandung, operasional Gede Bage.

Ia bertutur kepada Ustadz Andre bahwasanya bersama istri ia telah berkhidmat ke Sijum selama lebih kurang sudah berjalan 1 tahun. Ia benar-benar merasakan suka dan dukanya membangun Sijum Bandung. Hingga suatu saat motor yang biasa mengantarkannya kemana-mana hilang.

Akan tetapi, subhanallah, ia tetap bertahan di Sijum, karena memiliki prasangka baik kepada Allah. Selain itu ia pun bersama istrinya memiliki hajat tersendiri. Ia dan istrinya meyakinkan diri, “Masak karena gak ada motor, nggak sijuman”, dan ia pun tidak berhenti untuk terus beramal sholeh.

Hajat sepasang suami istri ini adalah ingin segera diberi momongan. Sudah 10 tahun menikah, ternyata mereka belum dikaruniai anak. Sehingga mereka sangat ngotot untuk beriyadhoh dan Sijum.

Disinilah keistimewaan dan keunikan relawan Sijum yang satu ini. Riyadhoh, doa dan ikhtiarnya sejalan. Mulai dari mengubah panggilan antar suami istri. Setelah bertahun-tahun manggil Aa’ – Teteh, diganti jadi Ayah Ibu. Setiap bulan datang ke Panti Yatim, sedekah sambil ngeliat anak-anak kecil, berdoa dan minta doa. Tiap jumat, SiJum-an sambil berharap keberkahan sedekah dari Jamaah sholat Jumat.

Dan yang nggak kalah penting,  yakin ke Allah, bahwa Allah Maha Memungkinkan segala sesuatu. Di saat orang-orang di sekitar sudah bilang, nggak bisa. Pasangan berdua ini tetap yakin dan baik sangka. Nanti akan dikasih jika waktunya.

Tangisan, mungkin sudah tak lagi terhitung, setiap mendengar omongan orang yang mengecilkan hati, begitu ia bercerita. Test pack di rumah pun, kira-kira sudah yang ke 480-an biji. Karena saking terus berharapnya setiap minggu ada keajaiban.

9 tahun ikhtiar dunia, dari mulai dokter, sampai urut pun dicoba,  tak ada hasil juga, namun hanya butuh 1 tahun, ketika memakai cara Allah, Allah jawab doanya.

Melihat senyum di wajahnya, ia berkabar bahwa hari ini, saat bertemu dengan Ustadz Andre, istrinya hamil 5 minggu. Ia bercerita dengan semangat dan bahagia. Masya Allah…..

Motor hilang, nggak jadi masalah, karena Allah ganti dengan momongan. Percuma ada motor, kalau nggak ada momongan, begitu kelakarnya. Yang lebih hebat lagi dari pasangan suami istri ini adalah, ketika orang lain bilang, sang istri disuruh istirahat karena lagi hamil muda, sang istri pun bertekad tetap SiJum-an. Karena tahu, SiJum jadi wasilah hajatnya. Maka jangan hentikan sebabnya jika ingin akibatnya tetap hadir.

Subhanallah, mendengar cerita aslinya langsung dari sang pelaku, pasti akan lebih bikin merinding. Ini adalah bukti, bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Asal kita tahu kuncinya.

Ada 2 kejadian kunci yang Ustadz Andre jelaskan dari keajaiban yang diterima kang Asep, demikian nama relawan Sijum tersebut.

Pertama, saat motornya dicuri, motor yang dipakai buat nganter-nganter SiJum. Padahal baru mulai bantu kegiatan SiJum. Normalnya, orang akan bilang, “Mau jadi baik aja malah dapat musibah..” Akhirnya kecewa ke Allah.

Tapi tidak terjadi dengan kang asep, ia tidak lantas berhenti, malahan, ia meyakinkan diri, “Nggak papa motor ilang, asal nanti diganti momongan.” dan ia istiqomah dengan SiJum lagi sampai 1 tahun setelahnya.  Hikmahnya : BAIK SANGKA, SABAR, ISTIQOMAH.

kisah-inspiratif-tawakkalKedua, istrinya juga nggak kalah hebat, ketika Allah kasih hamil, dan orang-orang mulai menyuruh istirahat SiJum-an, istri kang Asep malah meyakinkan diri, “Ya masak, karena sudah dikasih hamil, malah gak jadi SiJum-an (beramal). Padahal dulu sebelum punya (hamil), kita beramal.”

Itu salahnya kita, termasuk saya juga barangkali. Kita ini seringnya melakukan tahajud, dhuha, sedekah, lantaran lebih karena dorongan agar utang lunas dan berbagai hajat lain. Ya nggak papa sih, Allah juga mengijinkan itu.

Cuma salahnya, motivasi terlalu kuat condong kepada hajatnya, bukan kepada nyari ridha Allahnya. Alhasil, begitu utangnya lunas, tahajudnya juga ikutan lunas. He…he…he…alias ikut berhenti juga.

Padahal Alloh kabulkan hajat kita sebab kita punya amalan, amalan yang jadi sebabnya. Begitu sebabnya dihentikan karena merasa hajat terpenuhi, maka nanti biasanya masalah cenderung datang lagi. Lalu sibuk lagi beramal dalam keadaan bermasalah.

Ini yang bikin urusan hidup nggak selesai-selesai, hingga akhirnya kita selalu sibuk dengan masalah yang datang silih berganti. Karena lupa,  bahwa sebabnya urusan kita lancar, adalah karena Allah ridho dengan kita, dengan ibadah kita. Begitu ibadah yang jadi “SEBAB” dihentikan, maka datang lagi permasalahan.

Itulah polanya, dan kita dapat belajar darinya.  Dua keadaan di atas lah yang jadi sebab kang Asep dan keluarga akhirnya Allah kabulkan hajatnya setelah 10 tahun. Subhanallah…dakan beliau dan istri, semoga kandungannya sehat, calon bayinya sehat, ibunya sehat. Dan semuanya lancar sampai kelak proses hari-H nya.

Semoga kisah-kisah di atas bisa menjadi hikmah, agar dalam keadaan apapun. Kita bukan orang mudah menghentikan ibadah, karena merasa sudah senang dan lapang. Aamiin

Amalkan dan istiqamahlah dalam 3 hal :

1. Terus Yakin dan Baik sangka ke Allah
2. Doa dan Ikhtiar tanpa putus
3. Dorong dengan amal sholeh yang istiqomah

Asalkan 3 hal itu istiqamah dilakukan, hanya tinggal menunggu waktu saja setiap hajat akan diwujudkan. Aamiin allohuma aamiin.

Sahabat quran yang dimuliakan Allah SWT, demikianlah kisah-kisah inspiratif pertolongan Allah bagi orang-orang yang sabar dan yakin dengan Allah. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, dan menjadi bagian dari golongan mukmin seperti kisah-kisah di atas. Aamiin.

Wallahu’alam bishaawab

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

(Ebook GRATIS) Kisah Inspiratif Para Penghafal Quran
This is default text for notification bar