SELALU DI TITIK NOL BUKU TERBARU INDARI MASTUTI. Sahabat Pondok Islami, barangkali sudah familiar dengan nama Indari Mastuti ? Ya, bagi para ibu dan perempuan serta penggemar buku, bisa jadi sudah sangat familiar dengan tokoh perempuan yang satu ini.
Beliau adalah seorang penulis sekaligus juga pebisnis yang banyak berkiprah dalam dunia perempuan khususnya para ibu. Mungkin lebih tepatnya disebut sebagai seorang pemberdaya perempuan.
Kiprah dan kontribusi Mbak Indari Mastuti kepada kaum perempuan berawal dari kecintaannya pada buku, yang dilanjutkan dengan menekuni dunia tulis menulis. Hingga akhirnya menelurkan banyak karya tulis dan buku, yang tercatat hingga kini telah mencapai 300 lebih karya tulis.
Beliaupun aktif memberdayakan kaum perempuan, melalui komunitas-komunitas menulis serta bisnis yang khusus dibentuk untuk kaum perempuan, terutama para ibu. Beberapa komunitas yang didirikannya yaitu, Komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis), Komunitas IIDB (Ibu-ibu Doyan Bisnis) dan Komunitas Emak Pintar.
Selain sibuk membina komunitas-komunitas tersebut, Mbak Indari Mastuti pun tetap aktif dalam dunia penulisan, bahkan semakin produktif di masa pandemi ini. Melalui brand Indscript Creative, yang bergerak dalam bidang jasa penulisan script agency, biografi, artikel, hingga penerbitan buku indie, beliau terus memberikan kontribusinya pada masyarakat, khususnya kaum perempuan dan para ibu.
Berbagai penghargaan dan prestasi pun telah banyak diraih Mbak Indari Mastuti, seperti Superwoman Indonesia 2014 (Singapura), Juara I Sekar Womenpreneur 2012, 100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah dengan Cinta (Sunlight 2013), Finalis Kartini Next Generation 2012, dan lain-lain.
Tapi tahukah sahabat-sahabat semua bahwa semua prestasi dan pencapaiannya itu beliau raih dengan perjuangan yang luar biasa. Cerita perjalanan orang-orang sukses, selalu meninggalkan jejak kisah yang penuh hikmah dan pembelajaran bagi siapapun.
Termasuk perjalanan hidup dan perjuangan seorang Indari Mastuti. Syukur alhamdulillah, bersama dengan penerbit KMO Indonesia, Mbak Indari Mastuti akhirnya menelurkan sebuah buku, yang berisikan kisah perjalanan beliau, dari sejak kecil hingga bisa menjadi sosok inspiratif bagi kaum perempuan dan bagi kita semua pada umumnya.
Seperti buku-buku terbitan KMO Indonesia yang lain, diantaranya Bidadari Untuk Dewa, Melawan Kemustahilan, Sehidup Sesurga Denganmu, Jangan Kalah Sama Masalah, Sebuah Catatan, Muslimahmorfosis, Bisnis Bareng Pasangan dan Mengetuk Pintu Sukses yang ditulis berdasarkan kisah hidup penulisnya, selalu menggugah, enak dibaca dan penuh inspirasi.
Melalui buku “Selalu Di Titik Nol“, Mbak Indari menceritakan pula kisah perjalanan hidupnya, nilai-nilai kehidupan dan berbagai hikmah, motivasi dan inspirasi perjuangan hidup selama ini. Sungguh sebuah buku yang sangat layak dimiliki oleh siapapun, khususnya kaum perempuan Indonesia.
Tapi, sebelum kita bahas lebih detail tentang buku “Selalu Di Titik Nol” ini, yuk kita simak dulu sekilas profile Mbak Indari Mastuti.
SEKILAS SOSOK INDARI MASTUTI, PENULIS “SELALU DI TITIK NOL”
Indari Mastuti Rezky Resmiyati Soleh Addy, demikianlah nama lengkap dari penulis buku “Selalu Di Titik Nol” ini. Cukup panjang, dan mungkin sangat sukar untuk diingat, sehingga beliau lebih suka untuk menggunakan nama penanya, Indari Mastuti, atau Bunda Nanit.
Seperti yang diceritakannya pada sesi sharing buku “Selalu Di Titik Nol” di grup para Pejuang Keluarga, penerbit KMO Indonesia beberapa waktu lalu, beliau memiliki hobi menulis sejak kecil, tepatnya saat masih duduk di kelas 4 SD. Berawal dari kecintaanya pada buku, yang diwariskan oleh ayahnya, maka Indari kecil pun sudah memiliki cita-cita untuk menjadi penulis buku saat dewasa nanti.
Kehidupan Masa Kecil
Keinginan dan cita-cita menjadi penulis buku melekat sangat kuat dalam mimpi-mimpi Indari. Semangat inilah yang menjadi pendorong utama, untuk selalu berjuang tanpa kenal lelah dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.
Walaupun terlahir dari keluarga dengan banyak keterbatasan, tapi sedikitpun hal ini tidak menyurutkan langkah perjuangannya, dalam mengejar cita-cita dan mimpinya. Kehidupan masa kecilnya sungguh tidak enak, dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis, bahkan dibalut dalam kemiskinan yang membelenggu kehidupan keluarga mereka.
Tinggal dalam rumah yang jika hujan, akan kehujanan, jika panas, akan kepanasan, rumah yang tidak layak disebut rumah. Namun kondisi tersebut tak pernah memudarkan tekad dalam hatinya, untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Menuliskan Mimpi dan Berjuang Menggapai Mimpi
Indari Mastuti, seringkali menuliskan banyak hal yang 180 derajat berkebalikan dari kenyataan yang ada. Sebuah rasa percaya diri yang muncul karena didasari oleh intuisi serta keyakinan akan kemampuan diri dan akan keyakinan bahwa hidupnya akan bisa berubah asalkan mau terus berusaha.
Walaupun ia sama sekali belum tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa mencapai mimpinya itu, kecuali satu hal, MENULISKAN MIMPI. Iya, mimpi yang selalu dituliskannya dan dibuat targetnya serta cara mencapainya.
Ketika ia bermimpi untuk menjadi penulis, maka beberapa hal yang kemudian dilakukannya adalah :
- Membiasakan membaca karya para penulis
- Menulis setiap hari sebagai bentuk memoles keahlian menulis
- Bergaul dengan mereka yang sudah menulis sebelumnya
- Uji nyali menawarkan tulisan ke media-media dan itu dimulai sejak kelas 1 SMA. Dimulai dengan menulis di media sejak kelas 1 SMA, tepatnya tahun 1996, dan mendapatkan uang dari dunia penulisan pertama kalinya saat kelas 1 SMA tersebut
- Menetapkan target berapa banyak karya yang harus terbit atau dimuat di media cetak
Hal itu dilakukannya terus menerus setiap hari dan jaman itu ia menulis dengan menggunakan mesin tik tua milik almarhum ayahnya.
Baginya, tak ada alasan untuk menangisi keadaan, toh sudah ada dalam kenyataan ia hidup dengan keadaan seperti itu. Satu pertanyaan yang selalu memotivasinya adalah, “memangnya kalau menangis dan menyesali terus menerus hidup saya akan berubah lebih baik? “
Tentu saja tidak, menangis dan menyesali keadaan, tidak akan membuat perubahan apapun. Terus melanjutkan perjuangan tanpa lelah dan putus asa, adalah jalan untuk mencapai masa depan lebih baik.
Lelah ? tentu saja, tapi ia jadikan lelahnya sebagai lillah, jalan mencapai ridho ilahi. Dan, akhirnya, satu persatu mimpi-mimpinya menjadi nyata. Indari Mastuti, seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti mulai keluar dari kemiskinan di masa kecil.
Apa yang telah diraihnya saat ini, merupakan bukti bahwa siapapun takkan pernah diwarisi kemiskinan jika terus berjuang mengubahnya. Mereka yang terus ada dalam lingkaran kemiskinan, bukan karena tidak bisa keluar dari kemiskinan, akan tetapi mungkin karena memilih menyerah saat merasa lelah.
Selalu Di Titik Nol
Pengalaman hidup dan perjuangan keluar dari kemiskinan setelah mengarungi jalan yang penuh dengan bebatuan dan aral melintang dalam kehidupan masa lalu seorang Indari Mastuti, akhirnya ia tuliskan dalam sebuah buku, Selalu di Titik Nol, yang diterbitkan oleh penerbit KMO Indonesia.
Kenapa judulnya Selalu di Titik Nol?
Ibaratkan diri kita ada di titik nol, bukan untuk melemahkan diri, tapi justru menguatkan diri. Dengan berada di titik nol, maka perjuangan akan terus dilanjutkan dari waktu ke waktu.
Ketika terbangun dari tidur, saat merasa di titik nol, kita seperti punya energi besar untuk segera melakukan yang terbaik sepanjang hari. Titik nol adalah dua kata yang bisa dijadikan penyemangat untuk perjuangan dalam hidup, bisnis, keluarga, diri sendiri, dan sosial, yang tak akan ada habisnya.
Hidup yang tak pernah lepas dari satu masalah ke masalah yang lain, selau bisa dilihat sebagai salah satu pijakan, dari titik nol kembali. Yang selalu diingat saat berada di Titik Nol adalah agar bisa memiliki hal-hal berikut ini :
- Senantiasa tersemangati untuk melanjutkan langkah setiap hari
- Selalu merasa bodoh agar mau belajar setiap saat
- Selalu mau bergerak, karena merasa di tangga nol dan siap naik ke tangga berikutnya
- Selalu siap untuk bangkit dalam setiap kegagalan apapun, dan menganggap kegagalan adalah nol-nya gerak menuju pencapaian selanjutnya
Selalu merasa berada di titik nol dan selalu siap bergerak. Dalam buku “Selalu Di Titik Nol” nanti para pembaca akan bisa melihat bagaimana seorang Indari Mastuti, bangkit dari kemiskinan masa kecilnya.
Tak berhenti disitu, di buku itupun sahabat-sahabat pembaca sekaligus akan melihat bagaimana setelah menjalankan bisnis, dan mengalami kebangkrutan akhirnya harus kembali ke titik nol. Tapi terus kembali bangkit dan harus terus bangkit, hingga saat ini.
Pengalaman Indari kecil hingga membangun bisnis dan jatuh bangun di bisnis pun diceritakan pula dalam buku Selalu di Titik Nol.
Karir dan Pencapaian
Tahun 1996 mulai mempublikasikan tulisan di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional. Tahun 2004 mulai menulis buku pertama dan akhirnya pada tahun 2007 merintis usaha agensi naskah dengan nama Indscript Creative.
Perusahaan itu mampu bertahan hingga kini, bahkan sekarang berkembang menjadi dua lini inti, yaitu jasa copywriting dan training center. Nama Indscript sendiri telah bermetamorfosa menjadi Indscript corp.
Salah satu visi besar Mbak Indari Mastuti adalah melakukan pemberdayaan terhadap kaum perempuan. Kemudian ia berinisiatif membentuk komunitas berbasis perempuan, yakni komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu-Ibu doyan Bisnis (IIDB).
Pada tahun 2013, untuk mendukung program pemberdayaan perempuan, ia pun menginisiasi sebuah yayasan yang bernama Sekolah Perempuan Indonesia dengan visi mencetak 1 juta penulis produktif dari kalangan perempuan.
Sebelum memutuskan untuk totalitas di dunia bisnis dan menulis, Indari Mastuti termasuk workaholic dengan berbagai pengalaman kerja, diantaranya:
- Jurnalis Tabloid Indonesia- Indonesia, Bandung (1998)
- Bendahara Yayasan Pashadena Nusantara (1999-2000)
- Marketing Komunikasi PT. Quasar Cakradaya Mandiri, Bandung (2000-2004)
- Marketing Komunikasi PT. Quadrant Lintas Persada (2004-2005)
- Manager Operasional PT. Maheer Salatsa, Batam (2005-2006)
- Marketing Manager PT. Mutiara Qolbun Saliim, Bandung (2006 -2007)
- Business Manager Detika Publishing Service, Bandung (2006 -2007)
- Marketing and Promotion Manager PT. Salamadani Publishing , Bandung (2007)
- Konsultan Marketing dan Promosi PT. Quadrant Lintas Persada, Bandung (2007)
Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya :
- Perempuan Inspiratif Nova 2010
- Finalis Kusala Swadaya 2011
- Juara 2 Wirausaha Muda Mandiri 2012
- Perempuan Terinspiratif Indonesia Majalah Kartini 2012
- Finalis Wanita Wirausaha Femina 2012
- Juara 3 Kartini Awards 2012
- Finalis Kartini Next Generation 2012
- 100 Perempuan Pilihan Indonesia Mengubah dengan Cinta SunLight 2013
- Juara I Sekar Womenpreneur 2012
- Superwoman Indonesia 2014, SIngapura
Ia pun aktif juga diberbagai organisasi :
- Pengurus IWAPI Jabar periode 2016-2021
- Vice President for Sustainable Development Goals di Indonesia Marketing Association periode 2016-2018
- Aktif di Masyarakat Marketing Indonesia (Market IND)
- Anggota dari Ikatan Alumni Habibie (IABIE)
- Anggota FORMASI-G.
Profesi yang ditekuni saat ini :
- Menuliskan Biografi untuk tokoh-tokoh Indonesia
- Public Speaking untuk berbagai kegiatan
- Writing Coach untuk Karyawan, Pebisnis, Profesional, dan Ibu Rumah Tangga
- Business Coach untuk Pebisnis Pemula dari Kalangan Ibu Rumah Tangga
INFO BUKU SELALU DI TITIK NOL
Spesifikasi Buku “Selalu Di Titik Nol”
Judul Buku : Selalu Di Titik Nol
Penulis : Indari Mastuti
Ukuran Buku : 14×20.5cm
Cover : Soft cover
Jumlah Halaman : 232 halaman
Berat Buku : 350 gram
Blurb “Selalu Di Titik Nol”
Ibaratkan diri kita ada di titik nol, bukan untuk melemahkan diri tapi justru menguatkan diri bahwa dengan di titik nol perjuangan akan terus dilanjutkan dari waktu ke waktu. Ketika terbangun dari tidur, saat merasa di titik nol, kita seperti punya energi melakukan yang terbaik sepanjang hari.
Titik nol adalah dua kata yang bisa kita jadikan penyemangat untuk perjuangan dalam hidup, bisnis, keluarga, diri sendiri, dan sosial, yang tentu tak akan ada habisnya. Hidup yang tak lepas dari satu masalah ke masalah pun bisa kita lihat sebagai salah satu pijakan dari titk nol kembali.
Buku “Selalu Di Titik Nol” Untuk Siapa ?
Buku ini ditulis oleh Mbak Indari Mastuti dengan harapan agar bisa bermanfaat untuk :
👉 Menyemangati yang mungkin dalam kondisi tidak seperti yang diharapkan
👉 Sebagai bukti nyata bahwa masalah takkan berhenti ada dalam hidup kita namun solusi juga selalu ada
👉 Memberikan keyakinan pada semua orang bahwa kemiskinan bukanlah warisan dan bisa diubah di masa depan
Jika seorang Indari Mastuti bisa keluar dari kemiskinan dan berbagai masalah dalam hidupnya, maka yang lain juga bisa.
Kisah Dalam Buku “Selalu Di Titik Nol”
Beberapa cerita yang ditulis di buku ini adalah :
- Terkungkung Kemiskinan Sejak Kecil Hingga Remaja
- Berjuang Mengatasi Minder dengan Menulis
- Mempertahankan Hidup Keluarga dengan Utang
- Menata Masa Depan dengan Jutaan Impian
- Memulai dari Nol
- Menjadi Penulis demi Hadiah dan Uang Saku
- Wanita Karir yang Gila Kerja
- Allah, Temukan Aku dengan Lelaki yang Mau Melamarku
- Membangun Bisnis di Titik Nol
- Bisnis Kurang Ilmu
- Berbagi Mimpi Melalui Komunitas
- Kebangkrutan yang Membuat Tersadarkan
- Membayar Utang Dengan Celengan
- Antara Ojek dan Bajaj
- …
Dan beberapa cerita lainnya ada di dalam buku ini, semoga bisa menginspirasi sahabat-sahabat pembaca.
HARGA DAN PEMESANAN
Harga Pre-Order
Pemesanan :
Tanggal 9 – 24 Agustus 2021 : Rp. 79.000,- (belum termasuk ongkir dari Cirebon)
Pengiriman :
- Kirim 23 September 2021 (Pemesanan 9 – 13 Agustus 2021)
- Kirim 27 September 2021 (Pemesanan 14 – 18 Agustus 2021)
- Kirim 29 September 2021 (Pemesanan 19 – 24 Agustus 2021)
Harga Normal
Setelah periode Pre-Order maka harga normal menjadi : Rp. 92.000,- (belum termasuk ongkir dari Cirebon)
Pemesanan
Untuk pemesanan silahkan sahabat-sahabat menghubungi nomor Whatsapp (WA) di bawah ini :
WA : 0878-2183-0344
Atau silahkan klik tombol Whatsapp (WA) di bawah ini :
Banyak orang disekeliling kita sedang kesulitan / miskin. Buku ini ditulis agar bisa menjadi motivasi, untuk orang-orang yang sedang berjuang dalam kondisi apapun, untuk selalu bisa bangkit.
Kemiskinan tidak hanya dilihat dari sisi harta, tapi juga mindset. Mempunyai pikiran ataupun perasaan untuk selalu tidak mampu, itulah sebuah kemiskinan dari sisi mindset, cara berpikir.
Semoga informasi tentang buku “Selalu Di Titik Nol” ini, bisa menjadi inspirasi, penggerak siapapun pembacanya untuk bisa keluar dan bangkit dari keterpurukan. Aamiin.
Barakallahu fiikum.