Hafidz Quran Penyandang Disabilitas, Syeikh Ammar Bugis

hafidz-quran-syeikh-ammar-bugis

HAFIDZ QURAN PENYANDANG DISABILITAS SYEIKH AMMAR BUGIS. Sahabat pembaca Pondok Islami, sudahkah sahabat membaca dan menghafal Al Quran hari ini ? Sebaiknya jangan pernah lewati hari-hari kita tanpa sempat membaca dan menghafalkan Al Quran.

Lebih sempurna lagi, jika bisa men-tadaburi ayat demi ayat dan mengamalkannya dalam keseharian kita. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali godaan yang bikin kita selalu punya seribu satu alasan, untuk tidak menyentuh dan bercengkrama dengan Al Quran setiap hari.

Nah, sahabat-sahabat semua, jika kondisi tersebut masih sering kita hadapi, maka tulisan kali ini, wajib dibaca hingga akhir ya. Semoga bisa menjadi motivasi dan pemicu semangat untuk selalu berusaha, dari hari kehari selalu dekat dengan Al Quran.

Adalah seorang pria berdarah Makasar, yang lahir di Amerika Serikat, pada tanggal 22 Oktober 1986. Pemuda ini bernama Syaikh Ammar Bugis, seorang penyandang disabilitas, dengan kelumpuhan total pada seluruh bagian tubuhnya, kecuali mata dan mulutnya.

Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Kemudian beliau ditakdirkan untuk berhijrah dari Sulawesi ke Mekkah, dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.

Syaikh Ammar sendiri Allah takdirkan untuk mengalami cacat sejak lahir. Diusia 2 bulan, kelumpuhan total yang dialaminya hanya menyisakan organ mata dan mulut yang masih bisa berfungsi. Walaupun nada bicaranya juga tidak terlalu jelas, akan tetapi kondisi ini sama sekali tidak pernah mengurangi semangat beliau untuk menjalani kehidupan dengan penuh arti.

Para dokter di Amerika sendiri pun saat kelahiran Syaikh Ammar memprediksi bahwa hidup sang bayi tidak akan bertahan lama. Paling lama hanya bisa bertahan hingga usia 8 tahun saja.

Qadarullah, bayi yang terlahir dengan kelumpuhan total tersebut, hingga kini masih hidup. Bahkan perjalanan hidupnya, mampu menjadi inspirasi, motivasi dan cahaya bagi kehidupan banyak orang.

Perjalanan hidup Syaikh Ammar Bugis sangat luar biasa. Walaupun terlahir dengan memiliki cacat bawaan, yang bagi sebagian besar orang menjadi sebuah hambatan besar untuk menjalani kehidupannya.

Tetapi bagi seorang Ammar Bugis, hal ini justru malah menjadikan beliau, memiliki kehidupan yang lebih unggul dibandingkan dengan orang lain yang Allah berikan kesempurnaan secara fisik.

Cacat fisik berupa kelumpuhan total, sama sekali tidak melemahkan dan membuat Ammar Bugis berhenti untuk belajar. Beliau tetap memiliki semangat layaknya orang dengan fisik yang normal.

Beliau menuntut ilmu, belajar dan bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi, bahkan mampu memperoleh predikat Profesor. Bukan predikat main-main, sebuah gelar kehormatan yang hanya bisa didapat jika seseorang bisa menghasilkan karya nyata dalam masyarakat.

Bandingkan dengan kita yang Allah karuniakan kesempurnaan fisik. Berapa banyak dari kita yang memiliki semangat begitu besar, untuk bisa meraih pendidikan hingga jenjang tertinggi ?

Tak berhenti sampai disitu, Syaikh Ammar Bugis pun, sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Al Quran. Cukup 2 tahun saja bagi beliau untuk bisa mengkhatamkan hafalan 30 Juz Al Quran, Masya Allah, Allahu Akbar.

Sebuah karunia sekaligus pembuktian akan kesungguhan, kerja keras, ketekunan, dan sifat pantang menyerah yang menjadi ciri dari jiwa / qolbu penuh dengan ketakwaan kepada Sang Penciptanya, sehingga mampu melampui kekurangan fisik yang dimiliki.

Saat di Universitas pun beliau mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Ia lulus dari Jurusan Jurnalistik King Abdul Aziz University.
Menjadi wartawan olahraga Harian Al Madinah yang terbit di Jeddah, dan kolumnis Harian Ukaz terbitan Riyadh. Beliau juga menjadi dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai.

Satu hal yang sangat menarik adalah bahwa beliau pun Allah karuniakan keturunan. Ya, Syaikh Ammar Bugis, dengan segala kekurangan fisiknya ternyata telah memiliki seorang anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Masya Allah ! Sungguh mulia wanita di sisi Syaikh Ammar ini, yang mau dan ridha bersuamikan seseorang dengan kekurangan fisik seperti itu.

hafiz-quran-ammar-bugis-dan-istri

Syaikh Ammar dalam sebuah acara seminar di salah satu sekolah tinggi tanah air, pernah menyampaikan sebuah pepatah yang sering kita dengar, yaitu akal yang selamat hanya terdapat pada badan yang sehat, menurutnya hal ini kurang tepat.

“Selama ini kita mendengar pepatah bahwa akal yang selamat itu terdapat pada badan yang sehat, padahal semestinya adalah akal yang selamat hanyalah terdapat pada hati yang sehat,”kata Ammar mengawali nasihatnya.

Hal ini, kata Ammar, terdapat didalam hadits Rasulullah SAW yang artinya, “Jika sepotong daging itu baik, maka baiklah seluruhnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.”

Saat beliau menceritakan kesabaran dan ketelatenan ibunya dalam mengurus dan menjaganya hingga saat ini ia menjadi seorang hafidz Al Quran, tak pelak lagi penuturannya membuat para mahasiswa yang hadir menangis tersedu-sedu. Tidak terkecuali beberapa dosen yang hadir saat itupun bertakbir keras sambil menangis menjerit.

Beliaupun menyayangkan banyak kaum muslimin yang memiliki fisik sempurna tapi hatinya tidak sesempurna fisiknya. “Banyak diantara kita yang memiliki fisik sempurna, tapi hatinya tidak sesuai dengan fisiknya, “katanya.

Berikut ini adalah beberapa pesan dan nasihat dari Syaikh Ammar Bugis saat melakukan kunjungan ke Indonesia.

Selalu giat menghafal Al Quran dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal satu juz dalam sehari,” ujarnya.

penghafal-quran-syeikh-ammar-bugis

Baca juga info tentang : Speaker Al Quran Al Akram

Menurut beliau, cacat yang sesungguhnya adalah saat seseorang cacat dalam berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya.

Tunaikanlah rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang mampu.

Bela-lah Rasulullah dengan cara melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah dalam kehidupan keseharian kita, kehidupan rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-teriak (demonstrasi) dan kekerasan.

Gunakanlah pula teknologi dalam membela Rasulullah, melalui internet, twiter, facebook dan sejenisnya. Ceritakan keagungan pribadi Rasulullah melalui kisah-kisah dan sebagainya.

Pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya.

Pada jamaah laki-laki beliau berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai jamaah pergi ke tukang sihir atau dukun. Juga agar senantiasa bersyukur atas semua nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita?

Jangan lewatkan artikel : Jangan Kalah Sama Masalah

Lihatlah apa yang diucapkan saat ditanya mengenai keinginannya. Ia berharap kepada Allah. Beliau ingin sekali bisa sujud. Lalu membuka lembar halaman qur’an dengan tangannya sendiri. Setelah itu kembali pada posisinya semula. Sungguh , teramat malu diri kita yang sempuran secara fisik. Sepertinya kita telah banyak membuang waktu sia-sia.

Syaikh Ammar Bugis yang memiliki keterbatasan yang teramat sangat, namun mampu melawan kemustahilan. Sementara kita yang memiliki kemampuan fisik lebih daripadanya, sepertinya masih sering menyia-menyiakan dan belum mengoptimalkan karunia Ilahi ini.

Ada satu pesan beliau yang sangat mengena yaitu, seandainya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menanyakan pada kita tentang jawaban kita di hadapan Allah jika ditanyakan, hamba-Ku yang cacat saja bisa menghafal Al Quran, bagaimana dengan kita yang sempurna fisiknya, apa yang sudah kita lakukan ?

Astaghfirullah, Subhanallah, Allahu Akbar !

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua serta keberkahan yang berlimpah bagi sisa umur kita.

Aamiin Allahumma Aamiin.

Sumber : berbagai sumber


Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

GRATIS 100 Worksheet Anak !
This is default text for notification bar